Mengenal Bahasa Gaul Anak Jaksel, Mencampurkan Dialek Inggris dengan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi kaum milenial istilah 'bahasa anak Jaksel' sudah tidak asing lagi. Kebiasaan untuk mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia disebut 'bahasa anak Jaksel'.
Perkembangan zaman yang semakin canggih menyebabkan berbagai budaya masuk ke dalam Indonesia. Dalam interaksinya, tentu percampuran bahasa ini tidak bisa dihindari.
Malah dengan menggunakan bahasa campur tersebut, banyak anak muda merasa lebih keren dan intelektual. Percampuran dua bahasa ini bahkan sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda, untuk mempertegas status sosial mereka sebagai orang yang terdidik.
Lantas mengapa disebut bahasa Jaksel? Karena wilayah Jakarta Selatan identik dengan kelas ekonomi menengah ke atas, yang mana dianggap sah-sah saja jika dikaitkan dalam penggunaan bilingual.
Penasaran apa saja bahasa Jaksel yang sering digunakan oleh anak-anak muda? Berikut disadur dari berbagai sumber.
1.Literally
Kata literally diartikan “secara harfiah” atau “arti yang sebenarnya”. Kata ini digunakan saat menyetujui sesuatu atau menekankan suatu kejadian yang benar-benar terjadi. Contohnya: “Gila! Film Midsommar disgusting banget! Gue literally sampai gak bisa makan sama minum abis nonton itu.”
2.Which Is
Kata Which is berarti “di mana” atau “yang mana”. Dalam bahasa Jaksel, kata ini sering disingkat menjadi wicis. Contohnya: “Dia tuh pacar barunya si Dodi, wicis dia melakor hubungan si Dodi sama pacar sebelumnya.”
3.Even
Even artinya “bahkan”. Biasanya, dalam bahasa gaul ini digunakan sebagai kata ganti “walaupun”. Contohnya: “Even kamu maksa, aku enggak bakal mau balikan.”
4.No Hurt Feeling
No hurt feeling digunakan saat ingin menyatakan bahwa seseorang tidak tersingguh karena candaan temannya. Namun, kalimat sebenarnya adalah no hard feeling, bukan hurt. Dua kata tersebut memang terdengar serupa. Contohnya: “Jangan baper, bro. No hard feeling here.”
5.Whatever
Whatever bisa diartikan “terserah”. Kata ini memiliki arti sama dengan “up to you”, hanya lebih singkat saja. Contohnya: “Gue, sih, whatever ya lo mau bersikap apa ke gue. Gue don’t care.”
6.Honestly
Honestly diartikan sebagai “sejujurnya”. Contohnya: “Honestly, gue enggak suka the way lo ngeliat gue. Lo envy, ya?”
Bahasa Jaksel sebenarnya tidak masalah jika digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan sebaya. Namun, bila situasinya sedang formal, maka selalu usahakan untuk menggunakan bahasa yang baik. Apalagi jika bercakap dengan native speaker asli karena mereka pasti tidak mengerti bahasa campur tersebut.
Perkembangan zaman yang semakin canggih menyebabkan berbagai budaya masuk ke dalam Indonesia. Dalam interaksinya, tentu percampuran bahasa ini tidak bisa dihindari.
Malah dengan menggunakan bahasa campur tersebut, banyak anak muda merasa lebih keren dan intelektual. Percampuran dua bahasa ini bahkan sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda, untuk mempertegas status sosial mereka sebagai orang yang terdidik.
Lantas mengapa disebut bahasa Jaksel? Karena wilayah Jakarta Selatan identik dengan kelas ekonomi menengah ke atas, yang mana dianggap sah-sah saja jika dikaitkan dalam penggunaan bilingual.
Penasaran apa saja bahasa Jaksel yang sering digunakan oleh anak-anak muda? Berikut disadur dari berbagai sumber.
1.Literally
Kata literally diartikan “secara harfiah” atau “arti yang sebenarnya”. Kata ini digunakan saat menyetujui sesuatu atau menekankan suatu kejadian yang benar-benar terjadi. Contohnya: “Gila! Film Midsommar disgusting banget! Gue literally sampai gak bisa makan sama minum abis nonton itu.”
2.Which Is
Kata Which is berarti “di mana” atau “yang mana”. Dalam bahasa Jaksel, kata ini sering disingkat menjadi wicis. Contohnya: “Dia tuh pacar barunya si Dodi, wicis dia melakor hubungan si Dodi sama pacar sebelumnya.”
3.Even
Even artinya “bahkan”. Biasanya, dalam bahasa gaul ini digunakan sebagai kata ganti “walaupun”. Contohnya: “Even kamu maksa, aku enggak bakal mau balikan.”
4.No Hurt Feeling
No hurt feeling digunakan saat ingin menyatakan bahwa seseorang tidak tersingguh karena candaan temannya. Namun, kalimat sebenarnya adalah no hard feeling, bukan hurt. Dua kata tersebut memang terdengar serupa. Contohnya: “Jangan baper, bro. No hard feeling here.”
5.Whatever
Whatever bisa diartikan “terserah”. Kata ini memiliki arti sama dengan “up to you”, hanya lebih singkat saja. Contohnya: “Gue, sih, whatever ya lo mau bersikap apa ke gue. Gue don’t care.”
6.Honestly
Honestly diartikan sebagai “sejujurnya”. Contohnya: “Honestly, gue enggak suka the way lo ngeliat gue. Lo envy, ya?”
Bahasa Jaksel sebenarnya tidak masalah jika digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan sebaya. Namun, bila situasinya sedang formal, maka selalu usahakan untuk menggunakan bahasa yang baik. Apalagi jika bercakap dengan native speaker asli karena mereka pasti tidak mengerti bahasa campur tersebut.
(hab)