PLN UP3 Bekasi: Kompor Induksi Bisa Jadi Solusi Alternatif Kompor Gas Elpiji

Jum'at, 04 Maret 2022 - 14:14 WIB
loading...
PLN UP3 Bekasi: Kompor Induksi Bisa Jadi Solusi Alternatif Kompor Gas Elpiji
PLN UP3 meminta masyarakat beralih menggunakan kompor induksi untuk digunakan sehari-hari. Foto/Istimewa
A A A
BEKASI - Di tengah melonjaknya gas elpiji, kompor induksi bisa menjadi solusi sebagai energi alternatif. Kompor dengan daya listrik ini dinilai lebih hemat energi serta ramah lingkungan.

Windi (34), warga Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi mengaku sudah tidak lagi menggunakan kompor gas sejak awal tahun 2019. Windi memilih beralih menggunakan kompor induksi setelah ada program diskon tambah daya.

Windi yang awalnya ragu karena listrik di rumahnya terbatas, yakni hanya 1.300 watt, memberanikan diri karena ada program tersebut.

”Saat itu programnya bagi siapa yang memiliki kompor induksi, ada potongan harga untuk tambah daya. Ya sudah, saya beli kompor induksinya. Sampai kompornya dibawa ke PLN biar bukti. Dan sekarang kepake terus itu kompornya,” ucap dia.

Windi mengaku tertarik menggunakan kompor induksi karena disebut lebih hemat dibandingkan gas elpiji. Selain itu, kompor induksi pun lebih aman tanpa was-was akan ada gas yang meledak. Untuk itu, dia pun menambah listrik di rumahnya dari 1.300 menjadi 3.000 watt.

Namun, rupanya meski kompor induksi tidak memerlukan daya besar seperti yang dikhawatirkan. ”Jadi teman saya juga pakai induksi, dia dayanya 1.300 watt sampai sekarang aman, enggak ngejepret. Saya juga setelah dapat info dari tokonya itu tidak masalah wattnya kecil,” katanya.

Windi menggunakan kompor listrik dengan daya 900 watt, satu tungku. Kompor itu digunakan untuk kebutuhan masak sehari-hari. Hasilnya, dia mengaku tagihan listrik di rumahnya relatif stabil tanpa kenaikan signifikan.

“Justru jadinya tambah daya itu bukan karena kompor tapi alat elektroniknya yang nambah. Kaya AC yang dari satu sekarang dua, terus ada perabotan lain,” ucap dia. Untuk diketahui, karena cuaca Bekasi relatif panas, pendingin udara sudah menjadi perabotan wajib di setiap rumah.

Dengan banyaknya alat elektronik, Windi mengaku rata-rata tagihan listrik di rumahnya Rp 1.500.000. “Relatif stabil dari sebelum ada kompor sama sebelum ada kompor, dan ini bisa sangat menghemat pengeluaran,” ungkapnya.

Manager PLN UP3 Bekasi Rahmi Handayani mengatakan, kompor induksi merupakan program yang digulirkan pemerintah secara nasional. Maka dari itu, setiap masyarakat sebenarnya dapat menikmati program tersebut bahkan bagi mereka yang rumahnya berdaya rendah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1127 seconds (0.1#10.140)