Profil AKBP Teuku Arsya Khadafi, Penyergap Teroris Thamrin hingga Ungkap Pembunuhan Sadis

Selasa, 01 Maret 2022 - 16:13 WIB
loading...
Profil AKBP Teuku Arsya...
Teuku Arsya Khadafi saat menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kapolres Probolinggo memiliki banyak prestasi pengungkapan kasus ketika bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya . Jebolan Akpol 2003 itu merupakan salah satu penyergap teroris Thamrin lalu mengungkap kasus pembunuhan sadis di Cilincing, Jakarta Utara.

Nama Arsya menjadi buah bibir ketika disebut polisi ganteng oleh warganet, khususnya kaum hawa. Arsya yang menjabat salah satu kanit di Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mencuri perhatian setelah fotonya memegang senjata api viral di media sosial.
Baca juga: Profil Brigjen Krishna Murti, Baku Tembak dengan Teroris dan Populerkan Turn Back Crime

Di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, ada dua bom meledak dan melukai beberapa anggota polisi. Baku tembak terjadi. Arsya yang turun dari mobil langsung bergabung dengan sejumlah polisi lainnya. “Pas bom Thamrin bukan hanya saya yang menembak, tapi anggota di sana juga berjibaku memojokkan pelaku,” ujar Arsya yang pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat.

Selama di Polda Metro Jaya, Arsya telah mengungkap sejumlah kejahatan mulai dari begal, jambret, jual beli senjata ilegal, hingga kasus pembunuhan sadis. Dari sekian banyak kasus yang ditangani, dia paling ingat kasus perampokan dan pembunuhan ibu dan anak di Cilincing tahun 2015.

Di awal kasus pikiran Arsya sempat dibuat tak tenang setelah Kapolda Metro Jaya saat itu Irjen Pol Tito Karnavian meminta untuk mengungkap kasus tersebut paling lama seminggu. “Awalnya saya pikir pembunuhan karena dilakukan secara sadis dan seperti dendam. Tapi, setelah pelaku tertangkap terbongkar motif sebenarnya yaitu perampokan,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat itu.

Menurut dia, terbongkarnya kasus tak lepas dari kejeliannya dalam mengamati tempat kejadian perkara (TKP). Selama tiga hari setelah pembunuhan, dia dan anggota bolak balik mendatangi lokasi.

Pengamatan menyeluruh dilakukan dirinya dengan mencari petunjuk, termasuk keterangan keluarga korban yang disisir satu per satu. “Alhamdulillah hari kelima pelaku bisa tertangkap. Setelah itu kami selidiki motif, case close,” ucapnya.

Peraih Serdik, Naskap, dan Kepribadian Terbaik Sespimmen 57 tahun 2017 itu memilih terjun ke lapangan bersama sejumlah anggota saat menjabat sebagai Kasat Reskrim di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. “Tak ada kejahatan yang sempurna, makanya perlu cek TKP. Saya yakin 90 persen pengungkapan kejahatan dimulai dari TKP,” ujar Arsya.

Berkat cek TKP, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat di bawah komandonya tak perlu lama membongkar beberapa kasus kejahatan seperti perampokan toko emas di Kembangan dan Taman Sari.
Baca juga: Profil Kompol Netty R Siagian, Polwan Cantik Pernah Kawal Ani Yudhoyono hingga Hillary Clinton

Ketika menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, dia berhasil mengungkap kasus pembunuhan wanita di hotel kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ternyata wanita itu merupakan PSK online yang dibunuh pelanggannya. Tak butuh lama, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan di mana uang dan barang berharga yang diambil dari PSK online dipakai untuk judi online.

Diketahui, Arsya juga pernah menduduki jabatan penting yakni Koorsprim Kapolda Metro Jaya tahun 2019. Kemudian, awal penempatan setelah lulus Akpol 2003 dia bertugas di Polwiltabes Surabaya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)