FR kurang kasih sayang orangtua di rumah

Sabtu, 29 September 2012 - 04:46 WIB
FR kurang kasih sayang orangtua di rumah
FR kurang kasih sayang orangtua di rumah
A A A
Sindonews.com - FR, tersangka kasus pembacokan siswa SMAN 6 Jakarta Alawy Yusianto Putra (15), diketahui adalah seorang anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya di rumah. Hal tersebutlah yang kemudian dianggap menjadi pemicu kenakalan siswa SMAN 70 Jakarta, hingga akhirnya nekat menghabisi nyawa orang.

Hal tersebut diakui oleh kuasa hukum FR, Nazarudin Lubis. Menurutnya, dengan intenistas kerja ayahnya yang sangat sibuk dan juga kelima saudara kandung yang harus diperhatikan ibunya, menjadikan FR menjadi kurang diperhatikan di rumah.

"Ayahnya sibuk bekerja dan tidak sempat memerhatikan dia. Selain itu, dia ada enam bersaudara dan ibunya sibuk mengurusi saudara-saudaranya. Jadi dia tidak diperhatikan, sehingga dia menjadi kurang mendapat kasih sayang di rumah," jelas Nazarudin saat berbincang dengan Sindonews, di Jakarta, Sabtu (29/9/2012).

Nazarudin juga mengatakan bahwa FR adalah anak yang berjiwa sensitif. Hal tersebut diketahuinya saat dirinya mendampingi FR selama menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan.

"Dia sampai menangis saat berbicara dengan saya. Dia mengakui sangat berbeda ketika sedang berbicara dengan orangtuanya dibandingkan saat sedang berbicara dengan saya," bebernya.

Nazarudin juga mengklaim bahwa FR sebenanrnya adalah anak yang sangat pintar dan mempunyai kemampuan. Namun, akibat faktor kurang kasih sayang tersebutlah yang kemudian membuat disiplin dari FR semakin mengendur dan membuat dia harus tinggal kelas selama dua tahun di SMAN 70.

"FR itu sebelumnya pintar, tapi karena faktor kedisiplinan yang menyebabkan dia tidak naik kelas," imbuhnya.

Saat ini, keluarga korban hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya yang harus mendekam di tahanan Polres Jakarta Selatan. Menurut Nazarudin, kedua orang tua FR telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.

"Ayahnya hanya bisa pasrah dan shock melihat anaknya saat menjalani pemeriksaan. Terlebih ibunya sampai tidak sanggup melihat anaknya di tahanan," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7142 seconds (0.1#10.140)