Atasi Genangan, Pemkot Jakpus Bangun Rain Garden dan Bioswale
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan membangun green infrastruktur bioswale dan Rain Garden untuk mengatasi genangan saat hujan lebat .
Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda menjelaskan, pihaknya saat ini sedang membuat green insfrastruktur yang disebut bioswale atau rain garden untuk memaksimalkan fungsi resapan dari Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) yang ada di Jakarta Pusat.
Mila menuturkan, yang semula debit air hujan yang jatuh ke RTH terbatas, kini dimaksimalkan. Selain menampung air hujan dari atas juga bisa mengurangi run off, yakni air yang tergenang di badan jalan tidak dibuang kesaluran air tapi bisa dialihkan ke bioswale atau rain garden untuk diresapkan ke dalam tanah.
"Istilahnya nabung air tanah, jadi air dari hujan atau limpasan dari banjir/genangan bisa kami resapan di sini untuk ditabung sebagai sumber air tanah buat kedepan,” kata Mila saat memantau pembuatan bioswale atau rain garden di RTH Jalan Musi RW02, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2022).
Ada 6 titik bioswale atau rain garden yang dibangun di atas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yakni di segi tiga Pulau Jalan depan Manggala Wana Bakti, di Median Jalan Tambak, Median Jalan Industri, segi tiga Pulau Senen Raya, di bawah Flayover Karet Bivak, dan Taman Tanah Abang Timur.
Untuk luas pembuatan bioswale dan rain garden tergantung dari luas RTH secara keselurahan, paling tidak kita buat minimal sekitar 20 persen dari luas RTH.
"Dengan dibangunnya green insfrastruktur dapat memaksimalkan fungsi resapan serta dapat mengurangi genangan air di badan jalan,” tutupnya.
Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda menjelaskan, pihaknya saat ini sedang membuat green insfrastruktur yang disebut bioswale atau rain garden untuk memaksimalkan fungsi resapan dari Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) yang ada di Jakarta Pusat.
Mila menuturkan, yang semula debit air hujan yang jatuh ke RTH terbatas, kini dimaksimalkan. Selain menampung air hujan dari atas juga bisa mengurangi run off, yakni air yang tergenang di badan jalan tidak dibuang kesaluran air tapi bisa dialihkan ke bioswale atau rain garden untuk diresapkan ke dalam tanah.
"Istilahnya nabung air tanah, jadi air dari hujan atau limpasan dari banjir/genangan bisa kami resapan di sini untuk ditabung sebagai sumber air tanah buat kedepan,” kata Mila saat memantau pembuatan bioswale atau rain garden di RTH Jalan Musi RW02, Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2022).
Ada 6 titik bioswale atau rain garden yang dibangun di atas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yakni di segi tiga Pulau Jalan depan Manggala Wana Bakti, di Median Jalan Tambak, Median Jalan Industri, segi tiga Pulau Senen Raya, di bawah Flayover Karet Bivak, dan Taman Tanah Abang Timur.
Untuk luas pembuatan bioswale dan rain garden tergantung dari luas RTH secara keselurahan, paling tidak kita buat minimal sekitar 20 persen dari luas RTH.
"Dengan dibangunnya green insfrastruktur dapat memaksimalkan fungsi resapan serta dapat mengurangi genangan air di badan jalan,” tutupnya.
(mhd)