Penataan Kawasan Kampung Bayam Dekat JIS, Pemkot Jakarta Utara Gandeng PT KAI

Jum'at, 07 Januari 2022 - 16:19 WIB
loading...
Penataan Kawasan Kampung...
Penataan kawasan Kampung Bayam, Pemkot Jakarta Utara akan menggandeng PT KAI. Foto/MPI/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Dalam upaya penataan kawasan Kampung Bayam di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Koordinasi dilakukan karena banyaknya gubuk di pinggir rel yang didirikan korban penggusuran yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

“Kita perlu berkoordinasi dan kerja sama dengan semua pihak karena lokasi yang dimaksud dalam kawasan PT KAI," kata Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Kantor Walikota Jakarta Utara, Jumat (7/1/2022).

Menurut Ali, penataan Kampung Bayam ini merupakan proses yang berkelanjutan sejak awal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). "Masuk dalam penataan beberapa kampung di Jakut terutama dan konsepnya kita tidak menghilangkan kampungnya, tapi menata kampungnya," tuturnya.



Untuk itu, menurut Ali, konsep Kampung Bayam ini nantinya hampir sama seperti dengan konsep kampung lainnya. Pembangunan kampungnya dibuat seperti konsep rumah susun. "Sementara ini dalam proses persiapan untuk pembangunan dan sudah didata untuk para warga yang akan menghuni," ujarnya.

Ali memastikan pihaknya akan bekerja sama dengan KAI untuk melakukan beberapa upaya untuk kebaikan warga yang masih bertahan di lokasi. Pihaknya perlu berkoordinasi dan kerja sama dengan semua pihak karena lokasi yang dimaksud termasuk dalam kawasan PT KAI. "Kami minta PT KAI juga bisa sesegera mungkin menindaklanjuti supaya kawasan itu menjadi lebih indah dan tertata."



Berdasarkan pantauan MNC Portal di lokasi, puluhan bedeng terlihat masih berdiri persis di pinggir rel tersebut, hanya berjarak satu meter dari jalur melintasnya kereta. Mayoritas bedeng yang dibangun berbahan bambu yang merupakan sisa-sisa kafe yang dibongkar pada Agustus 2021. Warga bertahan dengan membangun 26 bedeng sebagai tempat tinggal mereka.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)