Cegah Penularan Covid-19, Dinkes DKI Ajak Warga Terus Jalankan Germas dan Prokes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengajak warga untuk selalu menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) dan tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Upaya ini dilakukan untuk mencegah terpapar Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Octavia mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan menurunkan penularan Covid-19 membuat perubahan kebiasaan hidup bagi sebagian besar masyarakat, di antaranya adalah penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola makan.
Dwi menyebut, studi menunjukkan gaya hidup kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko tertularnya infeksi Covid-19. Baja juga: Tak Terpengaruh PPKM Level 2 dan Lonjakan Omicron, Ariza: PTM 100% Masih Berlanjut
"Pandemi ini juga mengakibatkan keengganan sebagian besar orang dengan kondisi penyakit kronis untuk kontrol ke fasilitas kesehatan yang membuat akses pasien mendapatkan obat menjadi terhambat dan penyakitnya menjadi tidak terkontrol," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Menurut Dwi, salah satu adaptasi mudah yang tetap harus dilakukan selama pemberlakuan PPKM adalah beraktivitas di dalam rumah secara aktif. Banyak variasi aktivitas fisik yang bisa dilakukan seperti, latihan aerobik dengan zumba, HIIT, lompat tali, maupun aktivitas olah raga ringan seperti yoga atau pilates.
"Pengaturan pola makan juga tetap disesuaikan dengan kebutuhanaktivitas sehari-hari yang dilakukan dan sebisa mungkin menghindari asupan makan berlebih," jelasnya.
Dwi membeberkan, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit diabetes melitus atau yang dikenal dengan nama kencing manis, terjadi terhadap 10 persen populasi usia dewasa dan obesitas terjadi pada 30 persen usia dewasa.
"Untuk kondisi pre-diabetes melitus pada usia dewasa di masyarakat perkotaan sebesar 35 persen serta di masyarakat pedesaan sebesar 45 persen," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Octavia mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan menurunkan penularan Covid-19 membuat perubahan kebiasaan hidup bagi sebagian besar masyarakat, di antaranya adalah penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola makan.
Dwi menyebut, studi menunjukkan gaya hidup kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko tertularnya infeksi Covid-19. Baja juga: Tak Terpengaruh PPKM Level 2 dan Lonjakan Omicron, Ariza: PTM 100% Masih Berlanjut
"Pandemi ini juga mengakibatkan keengganan sebagian besar orang dengan kondisi penyakit kronis untuk kontrol ke fasilitas kesehatan yang membuat akses pasien mendapatkan obat menjadi terhambat dan penyakitnya menjadi tidak terkontrol," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Menurut Dwi, salah satu adaptasi mudah yang tetap harus dilakukan selama pemberlakuan PPKM adalah beraktivitas di dalam rumah secara aktif. Banyak variasi aktivitas fisik yang bisa dilakukan seperti, latihan aerobik dengan zumba, HIIT, lompat tali, maupun aktivitas olah raga ringan seperti yoga atau pilates.
"Pengaturan pola makan juga tetap disesuaikan dengan kebutuhanaktivitas sehari-hari yang dilakukan dan sebisa mungkin menghindari asupan makan berlebih," jelasnya.
Dwi membeberkan, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit diabetes melitus atau yang dikenal dengan nama kencing manis, terjadi terhadap 10 persen populasi usia dewasa dan obesitas terjadi pada 30 persen usia dewasa.
"Untuk kondisi pre-diabetes melitus pada usia dewasa di masyarakat perkotaan sebesar 35 persen serta di masyarakat pedesaan sebesar 45 persen," katanya.
(mhd)