Penjelasan Wagub DKI Soal Kabar Kas Daerah Mengendap Rp12 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyampaikan penjelasan terkait beredarnya kabar dana kas daerah yang mengendap sebesar Rp12 triliun di bank. Ariza menegaskan kabar tersebut tidak benar.
"Tidak ada yang mengendap, tolong dicek. Tolong dicek Rp12 triliun itu mengendap sebelum tanggal 17 Desember. Karena waktu ada bagi hasil dari pemerintah pusat melalui Kemenkeu Rp5 triliun, DKI dapat yang tertunda baru dibayar. Kemudian beberapa hari sebelum Tahun Baru masuk lagi Rp3 triliun jadi kita di ujung masuk lagi uangnya," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/1/2022).
Dia menuturkan, penyerapan anggaran di Pemprov DKI mencapai 88,2%. Menurutnya, penyerapan tersebut cukup baik dalam suasana seperti ini.
"Kenapa tidak lebih dari 88,2% karena ada satu efisiensi, lelang itu harus efektif. Kedua ada yang pensiun sehingga yang sebelumnya gajinya ada, tidak disalurkan. Kemudian ada lelang multiyears, semua ada prosesnya tidak bisa serta merta dibayarkan. Ada proses tahapan, pemeriksaan yang menjadi rujukan," urainya.
Ariza juga memastikan, program-program prioritas tetap akan berjalan normal."Alhamdulillah program yang strategis terlaksana dengan baik," ucapnya.
"Tidak ada yang mengendap, tolong dicek. Tolong dicek Rp12 triliun itu mengendap sebelum tanggal 17 Desember. Karena waktu ada bagi hasil dari pemerintah pusat melalui Kemenkeu Rp5 triliun, DKI dapat yang tertunda baru dibayar. Kemudian beberapa hari sebelum Tahun Baru masuk lagi Rp3 triliun jadi kita di ujung masuk lagi uangnya," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/1/2022).
Dia menuturkan, penyerapan anggaran di Pemprov DKI mencapai 88,2%. Menurutnya, penyerapan tersebut cukup baik dalam suasana seperti ini.
"Kenapa tidak lebih dari 88,2% karena ada satu efisiensi, lelang itu harus efektif. Kedua ada yang pensiun sehingga yang sebelumnya gajinya ada, tidak disalurkan. Kemudian ada lelang multiyears, semua ada prosesnya tidak bisa serta merta dibayarkan. Ada proses tahapan, pemeriksaan yang menjadi rujukan," urainya.
Ariza juga memastikan, program-program prioritas tetap akan berjalan normal."Alhamdulillah program yang strategis terlaksana dengan baik," ucapnya.
(hab)