Ini Dede, Anggota Dishub Kota Bekasi yang Ditilang di Puncak: Siap Salah Pak!
loading...
A
A
A
BOGOR - Mobil Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi ditilang polisi di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jumat (31/12/2021). Mobil yang dikemudikan Dede, anggota Dishub Kota Bekasi sedang mengawal mobil mewah secara ilegal dan membahayakan.
Ketika diberhentikan dan ditilang polisi, Dede pun menjawab. "Siap salah, siap salah pak!" kata Dede. Dia mengakui salah atas perbuatannya.
Baca juga: Kawal Mobil Mewah, Mobil Patwal Dishub Kota Bekasi Ditilang di Puncak
Menurut dia, 2 mobil yang dikawalnya bukan pejabat melainkan hanya warga biasa yang meminta untuk pengawalan dari Tol Bekasi Barat. Dia juga menampik dalam pengawalan tersebut ada transaksi uang.
"Bukan, bukan pejabat. Tamu saja orang biasa. Tadi saya sudah bilang gak bisa, gak punya wewenang dia bilang sampai di sini aja Ciawi. Sebenarnya gak boleh tapi dia minta ke saya. Gak bayar. Tadi ngawal dari Bekasi Barat (tujuannya) sini Vimala Hills," ujar Dede.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian Novianto mengatakan awalnya mobil dinas B 1005 KQA melaju dari arah Jakarta menuju Puncak melalui Exit GT Ciawi sore tadi. Di Simpang Gadog, kendaraan yang mengawal dua mobil mewah tersebut melaju berlawanan arah.
Tak hanya melanggar lalu lintas dengan melawan arah dan mengawal secara ilegal, mobil dinas itu juga melanggar penggunaan rotator atau sirine. Karena, pada mobil tersebut memiliki lampu rotator berwarna biru yang harusnya digunakan untuk kepolisian.
"Dishub itu masuk dalam pengawasan jalan angkutan menggunakan rotator warna kuning, sehingga kami melakukan tindakan yaitu akan kami tindak sesuai aturan berlaku dan dicopot untuk nantinya Dishub menggunakan rotator yang sesuai yaitu warna kuning," ungkap Ardian.
Baca juga: Marah Anaknya Ditilang, Pria di Banyuasin Serang Polisi dengan Celurit
Dari keterangan anggota Dishub, 2 mobil mewah yang dikawalnya merupakan warga Kota Bekasi. Diduga warga tersebut memiliki kedekatan sehingga meminta pengawalan kepada Dishub.
"Mungkin ada kedekatan hubungan emosional. Karena tadi juga disebutkan ada keluarga dari pemerintah daerah Bekasi. Itu ada hubungan baik sehingga minta bantuan pada Dishub karena permintaan kepada anggota Satlantas Polres Bekasi, kita semua sedang melaksanakan pengamanan Natal dan malam Tahun Baru sehingga anggota masih siaga semua dan kepolisian tidak memberikan pengawalan, kemudian menghubungi Dishub dan mau pengawalan ke Puncak," ujar Ardian.
Ketika diberhentikan dan ditilang polisi, Dede pun menjawab. "Siap salah, siap salah pak!" kata Dede. Dia mengakui salah atas perbuatannya.
Baca juga: Kawal Mobil Mewah, Mobil Patwal Dishub Kota Bekasi Ditilang di Puncak
Menurut dia, 2 mobil yang dikawalnya bukan pejabat melainkan hanya warga biasa yang meminta untuk pengawalan dari Tol Bekasi Barat. Dia juga menampik dalam pengawalan tersebut ada transaksi uang.
"Bukan, bukan pejabat. Tamu saja orang biasa. Tadi saya sudah bilang gak bisa, gak punya wewenang dia bilang sampai di sini aja Ciawi. Sebenarnya gak boleh tapi dia minta ke saya. Gak bayar. Tadi ngawal dari Bekasi Barat (tujuannya) sini Vimala Hills," ujar Dede.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian Novianto mengatakan awalnya mobil dinas B 1005 KQA melaju dari arah Jakarta menuju Puncak melalui Exit GT Ciawi sore tadi. Di Simpang Gadog, kendaraan yang mengawal dua mobil mewah tersebut melaju berlawanan arah.
Tak hanya melanggar lalu lintas dengan melawan arah dan mengawal secara ilegal, mobil dinas itu juga melanggar penggunaan rotator atau sirine. Karena, pada mobil tersebut memiliki lampu rotator berwarna biru yang harusnya digunakan untuk kepolisian.
"Dishub itu masuk dalam pengawasan jalan angkutan menggunakan rotator warna kuning, sehingga kami melakukan tindakan yaitu akan kami tindak sesuai aturan berlaku dan dicopot untuk nantinya Dishub menggunakan rotator yang sesuai yaitu warna kuning," ungkap Ardian.
Baca juga: Marah Anaknya Ditilang, Pria di Banyuasin Serang Polisi dengan Celurit
Dari keterangan anggota Dishub, 2 mobil mewah yang dikawalnya merupakan warga Kota Bekasi. Diduga warga tersebut memiliki kedekatan sehingga meminta pengawalan kepada Dishub.
"Mungkin ada kedekatan hubungan emosional. Karena tadi juga disebutkan ada keluarga dari pemerintah daerah Bekasi. Itu ada hubungan baik sehingga minta bantuan pada Dishub karena permintaan kepada anggota Satlantas Polres Bekasi, kita semua sedang melaksanakan pengamanan Natal dan malam Tahun Baru sehingga anggota masih siaga semua dan kepolisian tidak memberikan pengawalan, kemudian menghubungi Dishub dan mau pengawalan ke Puncak," ujar Ardian.
(jon)