Tergigit Ular Kobra 2 Meter, Nyawa Relawan Reptil di Ciputat Nyaris Tak Tertolong

Minggu, 26 Desember 2021 - 11:27 WIB
loading...
Tergigit Ular Kobra 2 Meter, Nyawa Relawan Reptil di Ciputat Nyaris Tak Tertolong
Evakuasi seekor ular kobra sepanjang 2 meter di salah satu permukiman Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), berakhir tragis. Foto: MNC Portal Indonesia/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Evakuasi seekor ular kobra sepanjang 2 meter di salah satu permukiman Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan ( Tangsel ), berakhir tragis. Seorang relawan reptil, Doni F Setiaji (50), terkena gigitan di bagian tangan saat membantu melepas ikatan lakban pada kepala ular.

Doni sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun karena ketiadaan serum bisa ular lalu dia diarahkan menuju RSU Tangsel di Jalan Pajajaran, Pamulang. Kondisi jalan yang macet di beberapa titik, membuat upaya penanganan medis terhadapnya terhambat.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 25 Desember 2021 sore sekitar pukul 16.30 WIB. Doni mendapat kabar bahwa warga berhasil menangkap seekor ular kobra dengan panjang sekitar 2 meter. Sebagai pecinta hewan, dia lantas mendatangi lokasi tersebut.

"Saya cek ke sana. Benar ular kobra, panjangnya sekitar 2 meter. Di sana saya lihat kondisi ularnya udah dililit sama lakban kain yang lebar itu, jadi ketutup semua kepalanya," kata Doni di Tangsel, Minggu (26/12/21).

Doni yang hendak mengevakuasi ular tersebut, terlebih dahulu melepaskan ikatan lakban di bagian kepala ular. Namun setelah terlepas, rupanya sisa bahan perekat pada lakban masih menempel di kepala ular dan juga tangan kirinya.

"Jadi masih nempel di tangan saya sama ular itu, terus langsung digigit jari telunjuk saya. Habis itu langsung dibawa ke klinik, di sana ternyata nggak ada serumnya," sambungnya.



Doni melanjutkan, pada saat itu dirinya mulai merasakan efek dari bisa ular. Seluruh badannya lemas, bagian kepala terasa berat dan pening, hingga detak jantungnya kian berdetak cepat.

"Saya nunggu agak lama di situ, saya udah pasrah sebenarnya sama tuhan, udah setengah sadar. Akhirnya saya minumin air kelapa ijo sambil nunggu mobil yang mau bawa saya ke RSU," tuturnya.

Dalam kondisi tubuh terkulai lemas, Doni dibawa menggunakan mobil rekannya menuju RSU. Perjalanan dari lokasi menuju RSU diwarnai kemacetan panjang di mana-mana. Akhirnya setelah menempuh waktu sekitar 1,5 jam, Doni tiba dan langsung ditangani di ruangan IGD.

"Di sana langsung dapat penanganan intensif, disuntikkan serum, tangan saya juga digips. Alhamdulillah pagi tadi sudah boleh pulang," ungkapnya.

Doni turut mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada, lantaran saat ini tengah memasuki musim penetasan ular. Meski begitu, dia menyebut bahwa ular sebenarnya takut pada manusia dan hanya akan menyerang jika terancam.

"Ini kan musim penetasan, artinya bisa tambah banyak. Kalau ketemu ular di sekitar rumah hindari kontak fisik langsung, cukup diusir dengan sapu ijuk atau sapu lidi," tukasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2906 seconds (0.1#10.140)