Atasi Stunting, Pemkot Depok Perluas Jaringan Posyandu hingga Perumahan Elit

Senin, 20 Desember 2021 - 14:31 WIB
loading...
Atasi Stunting, Pemkot Depok Perluas Jaringan Posyandu hingga Perumahan Elit
Ketua Tim Penggerak PKK yang juga istri Wali Kota Depok Elly Farida saat meresmikan PKK dan Posyandu Edelweis di Mahogany Residence. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
DEPOK - Kesehatan ibu dan anak balita , serta gizi tidak seimbang di tengah masyarakat atau dikenal dengan stunting , masih menjadi tantangan Kota Depok. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya meningkatkan revitalisasi, edukasi kader, dan mendorong adanya penambahan jaringan posyandu di tengah masyarakat hingga perumahan elit.

Guna mendukung kecepatan, akurasi data dan informasi terkait profil kesehatan masyarakat, Pemkot Depok juga mengembangkan aplikasi digital berbasis android. Hal ini untuk mendukung kader dalam menjalankan tugasnya di lapangan.



“Keberadaan Posyandu sangat penting untuk lebih mendekatkan layanan pemerintah, terutama terkait kesehatan ibu dan anak balita, dan juga upaya pencegahan gizi tidak seimbang di tengah masyarakat atau dikenal dengan stunting. Mungkin tidak banyak yang mengira, tapi siapa sangka bahwa di wilayah kota Depok ini ternyata masih banyak ditemui kasus stunting,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok yang juga istri Wali Kota Depok Elly Farida, saat meresmikan PKK dan Posyandu Edelweis di Mahogany Residence, RW 013 Kelurahan Harjamukti, Cimanggis, Depok.

Elly membeberkan, kasus stunting tidak hanya terjadi pada warga kurang mampu, namun di beberapa perumahan elit. Ini bisa jadi karena parentingnya tidak jalan. Orang tua sibuk sendiri, sehingga anak banyak beli makanan sendiri secara online dan sejenisnya. “Karena tidak diperhatikan makanannya, sehingga gizinya tidak seimbang," kata Elly Farida.



Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang saat ini telah menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa atau Kelurahan. Posyandu diprakarsai dan dikelola oleh masyarakat bersama pemerintah desa atau kelurahan. Tujuannya, untuk memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan.

Kegiatan di posyandu antara lain pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pelayanan gizi, imunisasi, dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, menurunkan angka kematian bayi dan balita, stunting, serta pencegahan penyakit menular.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang kesehatan. Karena itu, ia berharap kader Posyandu bisa menjadi garda depan untuk memerangi kasus stunting ini.

Guna mendukung agar pemerintah juga bisa respons cepat jika ditemui kasus stunting di tengah masyarakat, pihaknya sangat mendukung inisiasi penggunaan aplikasi digital atau Aplikasi Posyandu Berbasis Mobile Android untuk mendeteksi dini masalah kesehatan warga, terutama ibu dan balita.

“Kota Depok sudah menerapkan konsep smart city (kota cerdas) yang dikendalikan Dinas Kominfo Kota Depok, dimana untuk layanan kesehatan juga ada aplikasi khusus. Untuk data kader Posyandu, terutama dari aktivitas pendataan dan pelaporan kondisi kesehatan warga di lapangan, sudah bisa dilakukan melalui aplikasi posyandu berbasis andriod yang sudah diterapkan di beberapa posyandu.

Data ini juga akan diintegrasikan secara digital, sesuai identitas, nama, alamat, sekaligus untuk mendukung terwujudkanya satu data sebagai acuan Pemerintah Kota Depok dalam mengambil berbagai kebijakan agar tepat sasaran,” ungkapnya.

Untuk menekan angka stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Depok pada 22 November 2021 lalu juga me-launching Program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D'Sunting Menara). Program ini merupakan upaya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas di masa depan.

Program D'Sunting Menara juga salah satu bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok mendukung Zero New Stunting sesuai Rancanangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tahun 2023.

Atasi Stunting, Pemkot Depok Perluas Jaringan Posyandu hingga Perumahan Elit


Dalam upaya mendukung kegiatan ini, lanjut Elly, TP PKK memiliki 10 program pokok dalam beberapa bidang, yaitu penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan tata laksana rumah tangga, pendidikan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan kesehatan.

Dalam hal ini perlu dukungan semua pihak. Termasuk mengoptimalkan seluruh kader PKK dari tingkat kota sampai RT untuk berperan aktif bersama-sama menurunkan angka stunting di Kota Depok. Begitu pula dalam progam dan kegiatan posyandu, perlu peran pentahelix, seperti kalangan akademisi dan dunia usaha untuk sama -sama mewujudkan cita-cita dan harapan demi anak-anak yang semakin cerdas ke depannya.

"Masyarakat harus mengubah mindset bahwa stunting dapat terjadi pada semua kalangan. Penanganannya ada pada masalah gizi, edukasi dan literasi masalah kesehatan, dimana Posyandu punya peran besar di sana. Karena itu saya sangat mengapresiasi berdirinya Posyandu Edelweis di perumahan yang terbilang elit ini,” ujarnya.

Mahogany Residence adalah kawasan perumahan eksklusif yang terletak di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Harjamukti, Cimanggis. Dengan diresmikannya Posyandu Edelweis, saat in di Kelurahan Harjamukti sudah ada 17 posyandu.

Atasi Stunting, Pemkot Depok Perluas Jaringan Posyandu hingga Perumahan Elit


Ketua RW 013 Mahogany Residence Mashuri Ibrahim, menyebutkan, luas perumahan Mahogany sekitar 12 hektare yang terdiri 310 kepala keluarga. Di wilayah ini terdapat tujuh ketua RT dengan jumlah penduduk sebanyak 780 warga.

“Walaupun di sekitar perumahan ini sudah banyak tersedia faslitas kesehatan dan rumah sakit besar, namun atas inisiatif warga, kita bentuk posyandu ini untuk menjembatani tugas dan fungsi pemerintah, terutama terkait layanan dasar masyarakat, terutama terkait bidang kesehatan selain Puskesmas,” bebernya.

Hal senada diungkapkan Ketua Tim PKK RW 013 Mahogany Residence Dhyani. Menurutnya, kehadiran posyandu ini juga salah satu upaya untuk membangkitkan semangat dan kepedulian warga untuk bersama meningkatkan kemampuan hidup sehat sebagai bagian penting bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) masa depan yang produktif, sehat dan berkualitas.

“Kebetulan kader Posyandu Edelweis, dari 11 orang dua di antaranya itu dokter. Jadi ini bisa jadi ladang amal untuk sesama lah. Makanya nantinya kita juga terbuka untuk warga dari RW lain yang ingin mendapatkjan layanan di sini. Kita ingin bermanfaat bagi orang lain. Kan sebaik Baik Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain,” tandasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)