Masjid dan Gereja Berdampingan di Jakarta, Nomor 4 Lebih dari 100 Tahun
loading...
A
A
A
Kedua rumah ibadah yang berlokasi di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini dibangun berdampingan di sebuah halaman dengan jarak yang sangat dekat dan hanya dibatasi tembok setebal 6-7 meter dan tinggi 2 meter.
Historis pembangunan berawal dari kakak beradik beragama kristen dan islam yang melihat sulitnya membangun tempat ibadah dan kebutuhan yang tinggi akan hal itu.
Melalui sebidang tanah dari hasil waris ayahnya, kakak beradik itu kemudian meminta izin pembangunan Masjid dan Gereja kepada Perum Pelabuhan dan terciptalah tempat yang menjadi simbol kedamaian.
Keeratan antar agama ini terlihat dari ditolaknya rencana relokasi pada 2012 karena lokasinya yang terkena pelebaran jalan menuju area pelabuhan.
3. Masjid Ar-Rahmat dan Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)
Keberdampingan Masjid Ar-Rahmat dan Gereja HKBP yang dibatasi hanya oleh jalan buntu berlokasi di Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat. Kedua tempat ibadah ini cukup megah di tengah perumahan penduduk dengan beberapa kali renovasi di masing-masing bangunan.
Disesuaikan dengan jumlah kebutuhan jamaah, masjid yang tadinya kecil kini berubah menjadi 2 lantai, dan gereja juga serupa. Keduanya dengan sukses berdiri tanpa terdengar adanya konflik.
Baca Juga: Berdiri Berdampingan, Masjid Dakwah Wanita dan Gereja Pantekosta Bukit Zaitun Cerminkan Kedamaian
4. Masjid Al-Istikharah dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Masjid Al-Istikharah sudah berdiri sejak tahun 1913 dan di tahun ini menginjak usia ke 108. Sementara itu, Gereja HKBP berdiri 5 tahun setelahnya, yaitu pada tahun 1919. Keduanya berdiri dan terletak di Kernolog, Senen, Jakarta Pusat.
Historis pembangunan berawal dari kakak beradik beragama kristen dan islam yang melihat sulitnya membangun tempat ibadah dan kebutuhan yang tinggi akan hal itu.
Melalui sebidang tanah dari hasil waris ayahnya, kakak beradik itu kemudian meminta izin pembangunan Masjid dan Gereja kepada Perum Pelabuhan dan terciptalah tempat yang menjadi simbol kedamaian.
Keeratan antar agama ini terlihat dari ditolaknya rencana relokasi pada 2012 karena lokasinya yang terkena pelebaran jalan menuju area pelabuhan.
3. Masjid Ar-Rahmat dan Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)
Keberdampingan Masjid Ar-Rahmat dan Gereja HKBP yang dibatasi hanya oleh jalan buntu berlokasi di Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat. Kedua tempat ibadah ini cukup megah di tengah perumahan penduduk dengan beberapa kali renovasi di masing-masing bangunan.
Disesuaikan dengan jumlah kebutuhan jamaah, masjid yang tadinya kecil kini berubah menjadi 2 lantai, dan gereja juga serupa. Keduanya dengan sukses berdiri tanpa terdengar adanya konflik.
Baca Juga: Berdiri Berdampingan, Masjid Dakwah Wanita dan Gereja Pantekosta Bukit Zaitun Cerminkan Kedamaian
4. Masjid Al-Istikharah dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Masjid Al-Istikharah sudah berdiri sejak tahun 1913 dan di tahun ini menginjak usia ke 108. Sementara itu, Gereja HKBP berdiri 5 tahun setelahnya, yaitu pada tahun 1919. Keduanya berdiri dan terletak di Kernolog, Senen, Jakarta Pusat.