Korban Penipuan Minyak Goreng di Tangerang: Malu Sama Rekan Bisnis hingga Rugi Rp1,5 Miliar
loading...
A
A
A
TANGERANG - Dugaan penipuan modus minyak goreng murah di Kota Tangerang memakan banyak korban. Ironisnya, para korban ini mengajak rekan bisnis lainnya untuk berinvestasi sehingga kerugian kian menggunung, bahkan ada yang mencapai Rp1,5 miliar.
Seperti dialami Parsih (43), warga RT 7/8 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang merugi Rp1,5 miliar. Uang sebanyak itu bukan hanya uang pribadinya melainkan uang teman dan partner yang turut andil dalam bisnis tersebut.
Baca juga: Heboh Bisnis Minyak Goreng Murah yang Tipu Satu RT di Tangerang hingga Miliaran
Kini, dia bingung mengembalikan uang sebanyak itu. “Rp1,5 miliar sama punya rekan bisnis saya, Farhan Rp700 juta yang selalu minta barang. Beli barangnya lewat saya,” ujar Parsih di Tangerang, Kamis (9/12/2021).
Nasib sama dialami Marlina Naenggolan (66) yang merugi Rp325 juta. Dia bekerjasama dengan pelaku Rika Rahmawati hampir 2 tahun. Sialnya, dari bisnis itu dia tak pernah mendapat keuntungan. “Bener-bener enggak pernah. Aduh saya tidak bisa ngomong lagi deh. Bukan bikin kita sukses malah miskin,” ucapnya.
Warga lainnya yakni Widi (55) merugi Rp70 juta. Setelah 5 bulan bekerjasama dengan pelaku, dirinya mengalami kerugian ketika masuk masa jatuh tempo si pelaku tidak memberikan barang yang dijanjikan. Dia tidak hanya bisnis minyak goreng, namun juga mi instan, gula, dan barang sembako lainnya. “Awalnya lancar, bagus, pas baru titik menuju tempo ada kejadian,” katanya.
Ketua RT 7/8 Yadi Mulyadi mengatakan, modus dilakukan Rika Rahmawati yang merupakan warga di RT tersebut yakni menjual minyak goreng dengan cara preorder kepada korbannya untuk menggiur harga beli lebih murah dari harga pasaran. “Dia (pelaku) belinya normal jualnya di bawah pasar, usaha jual beli minyak. Tanpa izin usahanya itu. Ini saya baru tahu setelah terkuak ke permukaan," ujarnya.
Agar tak menimbulkan rasa curiga, pelaku memberikan barang minyak goreng kepada warga. Namun, lambat laun pelaku mulai tidak memberikan hak dari para korban. “Untuk menjerat para korban, pelaku selalu mengawali modusnya dengan memberikan barang yang dipesan korban," katanya.
Baca juga: Dikejar hingga Pasar Anyar, Pelaku Penipuan Diserahkan Korban ke Kantor Polisi
Akibat penipuan, sekitar 20 warga dalam satu RT menjadi korban dari praktik bermodus jual beli minyak goreng murah ini. "Tapi, lama kelamaan bertambah banyak korbannya jadi 70 orang. Karena warga tidak ada laporan ke saya. Hanya tahu dari orang atau korban," ujar Yadi.
Ternyata korban tidak hanya beroperasi di ruang lingkup RT 7/8, namun ada pula dari pihak luar yang mengaku menjadi korban sehingga total keseluruhan mencapai 80 korban penipuan. Taksiran kerugian miliaran rupiah.
Akibat aksi ini pada 29 November 2021 lalu, para korban menggeruduk kediaman pelaku. Pelaku sudah menyerahkan diri ke polsek setempat. "Saya ke sini pas dia digeruduk, tapi posisi pelaku sudah menyerahkan diri ke polsek,” katanya.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali Haryono membenarkan kasus dugaan penipuan tersebut. "Sudah kita tangani. Kita lakukan penyelidikan,” ucapnya.
Seperti dialami Parsih (43), warga RT 7/8 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang merugi Rp1,5 miliar. Uang sebanyak itu bukan hanya uang pribadinya melainkan uang teman dan partner yang turut andil dalam bisnis tersebut.
Baca juga: Heboh Bisnis Minyak Goreng Murah yang Tipu Satu RT di Tangerang hingga Miliaran
Kini, dia bingung mengembalikan uang sebanyak itu. “Rp1,5 miliar sama punya rekan bisnis saya, Farhan Rp700 juta yang selalu minta barang. Beli barangnya lewat saya,” ujar Parsih di Tangerang, Kamis (9/12/2021).
Nasib sama dialami Marlina Naenggolan (66) yang merugi Rp325 juta. Dia bekerjasama dengan pelaku Rika Rahmawati hampir 2 tahun. Sialnya, dari bisnis itu dia tak pernah mendapat keuntungan. “Bener-bener enggak pernah. Aduh saya tidak bisa ngomong lagi deh. Bukan bikin kita sukses malah miskin,” ucapnya.
Warga lainnya yakni Widi (55) merugi Rp70 juta. Setelah 5 bulan bekerjasama dengan pelaku, dirinya mengalami kerugian ketika masuk masa jatuh tempo si pelaku tidak memberikan barang yang dijanjikan. Dia tidak hanya bisnis minyak goreng, namun juga mi instan, gula, dan barang sembako lainnya. “Awalnya lancar, bagus, pas baru titik menuju tempo ada kejadian,” katanya.
Ketua RT 7/8 Yadi Mulyadi mengatakan, modus dilakukan Rika Rahmawati yang merupakan warga di RT tersebut yakni menjual minyak goreng dengan cara preorder kepada korbannya untuk menggiur harga beli lebih murah dari harga pasaran. “Dia (pelaku) belinya normal jualnya di bawah pasar, usaha jual beli minyak. Tanpa izin usahanya itu. Ini saya baru tahu setelah terkuak ke permukaan," ujarnya.
Agar tak menimbulkan rasa curiga, pelaku memberikan barang minyak goreng kepada warga. Namun, lambat laun pelaku mulai tidak memberikan hak dari para korban. “Untuk menjerat para korban, pelaku selalu mengawali modusnya dengan memberikan barang yang dipesan korban," katanya.
Baca juga: Dikejar hingga Pasar Anyar, Pelaku Penipuan Diserahkan Korban ke Kantor Polisi
Akibat penipuan, sekitar 20 warga dalam satu RT menjadi korban dari praktik bermodus jual beli minyak goreng murah ini. "Tapi, lama kelamaan bertambah banyak korbannya jadi 70 orang. Karena warga tidak ada laporan ke saya. Hanya tahu dari orang atau korban," ujar Yadi.
Ternyata korban tidak hanya beroperasi di ruang lingkup RT 7/8, namun ada pula dari pihak luar yang mengaku menjadi korban sehingga total keseluruhan mencapai 80 korban penipuan. Taksiran kerugian miliaran rupiah.
Akibat aksi ini pada 29 November 2021 lalu, para korban menggeruduk kediaman pelaku. Pelaku sudah menyerahkan diri ke polsek setempat. "Saya ke sini pas dia digeruduk, tapi posisi pelaku sudah menyerahkan diri ke polsek,” katanya.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali Haryono membenarkan kasus dugaan penipuan tersebut. "Sudah kita tangani. Kita lakukan penyelidikan,” ucapnya.
(jon)