Ini Penyebab Maraknya Open BO di Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di jejaring media sosial, istilah open booking online (BO) cukup familiar. Open BO identik dengan prostitusi online dan pekerja seks komersial (PSK).
Para PSK online ini lebih memilih mencari pria hidup belang melalui media sosial dengan berbagai alasan. Para PSK online ini pun beragam usia dan latar belakang
Melansir jurnal “Kemiskinan, Keluarga dan Prostitusi pada Remaja” pada 2016,terdapat faktor yang melandasi seorang rela menjual diri. Di antaranya, faktor keluarga.
Keluarga sebagai sekolah pertama dalam kehidupan manusia, seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya praktik prostitusi. Kondisi keluarga yang tidak harmonis, sering terjadinya kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi faktor timbulnya tindakan prostitusi.
Selanjutnya, minimnya keahlian yang dimiliki seseorang untuk memperoleh kerja serta kecilnya daya serap pada setiap sektor kerja membuat banyak orang tidak dapat bekerja.
Dengan tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan. Hal ini membuat sebagian orang rela melakukan apa saja agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengambil tindakan prostitusi sebagai jalan pintas.
Kemudian faktor ekonomi, seseorang yang terjerumus dunia prostitusi dikarenakan kondisi ekonomi yang berada di bawah garis kemiskinan. Prostitusi dijadikan sebagai jalan pintas sehingga lebih mudah untuk mencari uang. Kemiskinan merupakan hal yang tidak mengenakkan sehingga untuk keluar dari belitan ekonomi, mereka rela menjadi seorang PSK.
Diolah berbagai sumber
Para PSK online ini lebih memilih mencari pria hidup belang melalui media sosial dengan berbagai alasan. Para PSK online ini pun beragam usia dan latar belakang
Melansir jurnal “Kemiskinan, Keluarga dan Prostitusi pada Remaja” pada 2016,terdapat faktor yang melandasi seorang rela menjual diri. Di antaranya, faktor keluarga.
Keluarga sebagai sekolah pertama dalam kehidupan manusia, seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya praktik prostitusi. Kondisi keluarga yang tidak harmonis, sering terjadinya kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi faktor timbulnya tindakan prostitusi.
Selanjutnya, minimnya keahlian yang dimiliki seseorang untuk memperoleh kerja serta kecilnya daya serap pada setiap sektor kerja membuat banyak orang tidak dapat bekerja.
Dengan tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan. Hal ini membuat sebagian orang rela melakukan apa saja agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengambil tindakan prostitusi sebagai jalan pintas.
Kemudian faktor ekonomi, seseorang yang terjerumus dunia prostitusi dikarenakan kondisi ekonomi yang berada di bawah garis kemiskinan. Prostitusi dijadikan sebagai jalan pintas sehingga lebih mudah untuk mencari uang. Kemiskinan merupakan hal yang tidak mengenakkan sehingga untuk keluar dari belitan ekonomi, mereka rela menjadi seorang PSK.
Diolah berbagai sumber
(hab)