Profil Aditya Prayoga, Owner Rumah Makan Gratis yang Menginspirasi Banyak Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Profil Aditya Prayoga sebagai owner rumah makan gratis Ciangsana sangat menginspirasi banyak orang. Di saat pandemi dan kondisi ekonomi yang terbatas tidak menyurutkan Aditya membantu meringankan beban orang di sekitarnya. Rumah makan gratis tersebut berada di Jalan Raya Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Niatnya membantu sesama muncul berkat pengalaman pilu yang dialaminya usai menunaikan ibadah sholat Subuh di masjid dekat rumahnya. Aditya bertemu perempuan paruh baya yang berjalan pincang. Setelah diperiksa, kaki si nenek terluka parah.
Baca juga: Terinspirasi Pengusaha Masuk Islam, Jusuf Hamka Tertarik Jadi Mualaf
Warga setempat memberitahu kalau nenek itu tinggal sendiri dan sehari-hari mencari rongsokan agar bisa makan. Kondisi inilah yang mengetuk rasa empati Aditya.
Dia pun rutin mengunjungi nenek itu guna mengantarkan makanan yang dimasak sang istri. Dia juga merawat nenek itu hingga akhir hayat. Sejak saat itulah dia bercita-cita ingin terus membantu sesama dengan mendirikan rumah makan gratis.
Padahal, Aditya tidak berasal dari keluarga dengan ekonomi berlebih. Semasa muda, dia mengaku sebagai pribadi nakal, sering bolos sekolah dan kerap bertengkar. Pada 2016, Aditya merantau ke Jakarta berbekal ijazah SD dan berusaha bertahan hidup di ibu kota.
Setelah menikah, dia bekerja sebagai penjual minuman dan penjual pernak-pernik Islami. Sebelum menjalankan bisnis rumah makan gratis, dia mengaku pendapatannya sangat sedikit. Dikutip dari berbagai sumber, Aditya pernah tidak mampu membayar sewa kontrakan karena tidak memiliki uang.
Baca juga: Terinspirasi Bob Sadino, Lelaki Ini Sukses Menjadi Entrepreneur di Usia Muda
Dia sempat menemui beberapa kendala saat akan mewujudkan niat mulia tersebut. Istrinya sempat menentang keputusannya lantaran takut tidak bisa konsisten menjalankan niat tersebut karena ekonomi yang pas-pasan. Namun, dia dapat meyakinkan istrinya dan menggunakan dana pribadinya untuk mendirikan rumah makan gratis.
Pada awal berdirinya rumah makan gratis, dalam sehari Aditya dan istrinya hanya menyediakan 50 porsi makanan. Seiring berjalannya waktu dan rezeki yang mengalir atas kehendak Yang Maha Kuasa kini rumah makan gratis mampu menyajikan 300 porsi dalam satu hari.
Menurut dia, usahanya membantu warga sekitar yang kesusahan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kali rumah makan gratis pindah tempat karena fitnah yang dilontarkan warga. Rumah makan gratis juga pernah mengalami perampokan. Namun, segala cobaan itu tidak menyurutkan semangat Aditya untuk berbagi. Hingga saat ini, dia mendirikan 4 rumah makan gratis di beberapa daerah. Buah dari kerja keras, pantang menyerah, dan semangat berbagi Aditya telah menginspirasi banyak orang.
Niatnya membantu sesama muncul berkat pengalaman pilu yang dialaminya usai menunaikan ibadah sholat Subuh di masjid dekat rumahnya. Aditya bertemu perempuan paruh baya yang berjalan pincang. Setelah diperiksa, kaki si nenek terluka parah.
Baca juga: Terinspirasi Pengusaha Masuk Islam, Jusuf Hamka Tertarik Jadi Mualaf
Warga setempat memberitahu kalau nenek itu tinggal sendiri dan sehari-hari mencari rongsokan agar bisa makan. Kondisi inilah yang mengetuk rasa empati Aditya.
Dia pun rutin mengunjungi nenek itu guna mengantarkan makanan yang dimasak sang istri. Dia juga merawat nenek itu hingga akhir hayat. Sejak saat itulah dia bercita-cita ingin terus membantu sesama dengan mendirikan rumah makan gratis.
Padahal, Aditya tidak berasal dari keluarga dengan ekonomi berlebih. Semasa muda, dia mengaku sebagai pribadi nakal, sering bolos sekolah dan kerap bertengkar. Pada 2016, Aditya merantau ke Jakarta berbekal ijazah SD dan berusaha bertahan hidup di ibu kota.
Setelah menikah, dia bekerja sebagai penjual minuman dan penjual pernak-pernik Islami. Sebelum menjalankan bisnis rumah makan gratis, dia mengaku pendapatannya sangat sedikit. Dikutip dari berbagai sumber, Aditya pernah tidak mampu membayar sewa kontrakan karena tidak memiliki uang.
Baca juga: Terinspirasi Bob Sadino, Lelaki Ini Sukses Menjadi Entrepreneur di Usia Muda
Dia sempat menemui beberapa kendala saat akan mewujudkan niat mulia tersebut. Istrinya sempat menentang keputusannya lantaran takut tidak bisa konsisten menjalankan niat tersebut karena ekonomi yang pas-pasan. Namun, dia dapat meyakinkan istrinya dan menggunakan dana pribadinya untuk mendirikan rumah makan gratis.
Pada awal berdirinya rumah makan gratis, dalam sehari Aditya dan istrinya hanya menyediakan 50 porsi makanan. Seiring berjalannya waktu dan rezeki yang mengalir atas kehendak Yang Maha Kuasa kini rumah makan gratis mampu menyajikan 300 porsi dalam satu hari.
Menurut dia, usahanya membantu warga sekitar yang kesusahan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kali rumah makan gratis pindah tempat karena fitnah yang dilontarkan warga. Rumah makan gratis juga pernah mengalami perampokan. Namun, segala cobaan itu tidak menyurutkan semangat Aditya untuk berbagi. Hingga saat ini, dia mendirikan 4 rumah makan gratis di beberapa daerah. Buah dari kerja keras, pantang menyerah, dan semangat berbagi Aditya telah menginspirasi banyak orang.
(jon)