Inilah Ragam Teknologi Pengolahan Sampah untuk Perkuat ITF Sarana Jaya

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 00:00 WIB
loading...
A A A
Fasilitas tersebut, disebut Slamet, mengurangi sampah organik 365 ton per tahun, mengurangi gas rumah kaca sebesar 401.14 tCO2 eq per tahun, serta meningkatkan income ekonomi rumah tangga warga.

"Dalam pengelolaan itu melibatkan kurang lebih tujuh ribu KK. Kita di bulan keenam saat ini kita baru bisa mencapai target 60 persen. Karenanya pemilahan sampah utamanya makanan ini menjadi tantangan yang serius ketika ingin mengelola sampah," ucapnya.

Untuk itu, demi menjalankan pengolahan sampah di Jakarta dengan berkelanjutan dan ramah lingkungan, diperlukan juga penguatan aspek perundang undangan dan kebijakan turunan yang jelas sebagai panduan semua pihak, kelembagaaan yang memadai, skema peran serta masyarakat yang inklusif.

"Model pembiayaan yang akuntabel, hingga teknologi yang ramah lingkungan dan tepat guna. Karena pengelolaan sampah yang berkelanjutan akan berkontribusi terhadap penyelesaian masalah lingkungan di perkotaan dan dapat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca," tuturnya.

Diketahui, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Sarana Jaya berencana membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA). Diyakini, dua FPSA yang akan terbangun nantinya akan memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di ibu kota.

Diyakini, dua FPSA yang dibangun ini bakal memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di ibu kota yang masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Terlebih nantinya, sistem yang dibuat akan ramah lingkungan dan menggunakan teknologi modern.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)