Pembangunan Simpang Temu Dukuh Atas Dimulai, Anies: Jakarta Akan Sejajar Kota-kota Besar di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pencanangan pembangunan Simpang Temu (Transport Hub) Dukuh Atas yang berlokasi di lahan bekas Pasar Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021). Program ini merupakan kolaborasi PT MRT Jakarta, Perumda Pasar Jaya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan para pemangku kepentingan lainnya.
Anies mengatakan, Simpang Temu merupakan salah satu fasilitas yang dibangun di Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Dukuh Atas. Sementara penamaan Simpang Temu ini merupakan simbol dari tempat bertemunya banyak moda transportasi.
"Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa mencerminkan orientasi masa depan, yang diharapkan menjadi pemicu regenerasi perkotaan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia dan sebagai perwujudan dari liveable city. Titik di kawasan Dukuh Atas ini menjadi kawasan pertama, dimana kita lakukan pembangunan dengan konsep berorientasi transit," ujar Anies.
Desain Simpang Temu Dukuh Atas merupakan hasil dari sayembara. Karya tersebut berorientasi pada pejalan kaki, pengguna sepeda, serta ruang terbuka publik yang dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
Menurut Anies, pembangunan Simpang Temu bisa menjadi momentum perubahan sistem transportasi Jakarta dari car oriented menjadi public transport oriented. Simpang Temu akan terus dikembangkan sehingga terintegrasi dengan banyak moda.
"Kita mengharapkan adanya perubahan suasana baru. Pembangunan Simpang Temu yang terdiri dari 2 basement dan 11 lantai ini memiliki fungsi mixed use. Dalam hal ini bisa sebagai perkantoran, retail dan transit plaza berupa drop-on/drop-off Transjakarta dan ojek daring, serta rencana tahap selanjutnya untuk dihubungkan dengan Stasiun KCI Sudirman," beber Anies.
Anies yakin dengan menggunakan pendekatan transportasi umum terintegrasi, maka warga Jakarta memiliki kemudahan dalam memperoleh akses transportasi, baik dari segi fasilitas maupun biaya.
"Jadi, Kota Jakarta bisa lebih ramah lingkungan karena polusi terkurangi. Kita juga melihat fasilitas umum yang teroptimalkan pemanfaatannya, dan keluarga di Jakarta yang mobilisasinya menjadi lebih rendah. Itu adalah konsep yang hari ini sedang dilaksanakan. Sore ini kita menyaksikan pencanangan Simpang Temu yang mudah-mudahan tuntas sesuai jadwal," pungkas Anies.
Proyek ini ditargetkan selesai pada April 2023. Simpang Temu Dukuh Atas dibangun di atas lahan seluas 3.129 meter per segi berdasarkan sertifikat lahan.
Anies mengatakan, Simpang Temu merupakan salah satu fasilitas yang dibangun di Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Dukuh Atas. Sementara penamaan Simpang Temu ini merupakan simbol dari tempat bertemunya banyak moda transportasi.
"Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa mencerminkan orientasi masa depan, yang diharapkan menjadi pemicu regenerasi perkotaan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia dan sebagai perwujudan dari liveable city. Titik di kawasan Dukuh Atas ini menjadi kawasan pertama, dimana kita lakukan pembangunan dengan konsep berorientasi transit," ujar Anies.
Desain Simpang Temu Dukuh Atas merupakan hasil dari sayembara. Karya tersebut berorientasi pada pejalan kaki, pengguna sepeda, serta ruang terbuka publik yang dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
Menurut Anies, pembangunan Simpang Temu bisa menjadi momentum perubahan sistem transportasi Jakarta dari car oriented menjadi public transport oriented. Simpang Temu akan terus dikembangkan sehingga terintegrasi dengan banyak moda.
"Kita mengharapkan adanya perubahan suasana baru. Pembangunan Simpang Temu yang terdiri dari 2 basement dan 11 lantai ini memiliki fungsi mixed use. Dalam hal ini bisa sebagai perkantoran, retail dan transit plaza berupa drop-on/drop-off Transjakarta dan ojek daring, serta rencana tahap selanjutnya untuk dihubungkan dengan Stasiun KCI Sudirman," beber Anies.
Anies yakin dengan menggunakan pendekatan transportasi umum terintegrasi, maka warga Jakarta memiliki kemudahan dalam memperoleh akses transportasi, baik dari segi fasilitas maupun biaya.
"Jadi, Kota Jakarta bisa lebih ramah lingkungan karena polusi terkurangi. Kita juga melihat fasilitas umum yang teroptimalkan pemanfaatannya, dan keluarga di Jakarta yang mobilisasinya menjadi lebih rendah. Itu adalah konsep yang hari ini sedang dilaksanakan. Sore ini kita menyaksikan pencanangan Simpang Temu yang mudah-mudahan tuntas sesuai jadwal," pungkas Anies.
Proyek ini ditargetkan selesai pada April 2023. Simpang Temu Dukuh Atas dibangun di atas lahan seluas 3.129 meter per segi berdasarkan sertifikat lahan.
(thm)