Bayi Silver Sudah 2 Bulan Dibawa Mengamen, Sehari Ibu Kandung Bisa Kantongi Rp150 Ribu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bayi MFA (10 bulan) yang dilumuri cat silver lalu dibawa mengamen ternyata sudah dibawa ke jalanan selama 2 bulan. Dari hasil mengamen itu, ibu sang bayi malang itu bisa mengantongi hingga Rp150 ribu per hari.
Hal itu diketahui dari informasi yang dikutip dari laman resmi Kemensos, Selasa,(28/9/2021). Dari hasil assessment diketahui jika sang ibu bayi, CK, sudah mengamen dan menjadi manusia silver sejak putus sekolah 2 tahun lalu. Ia sempat berhenti mengamen karena hamil dan melahirkan MFA.
"Dari melahirkan sampai si dede usia 6 bulan saya tinggal sama bapak di Brebes bu, lalu saya pindah lagi ke Jakarta", katanya kepada pekerja sosial dari Balai Anak Handayani.
Bayi MFA yang dilumuri cat silver lalu dibawa mengamen. Foto: @tangerangupdate
Tinggal di Jakarta dengan membawa bayi tentu tidak mudah bagi CK yang belum genap berusia 18 tahun. Akhirnya kondisi inilah yang mendorongnya membawa bayinya ke jalanan menjadi manusia silver.
"Saya butuh uang bu untuk bayar kontrakan, makan, beli susu dan popok bayi. Dari hasil turun ke jalanan lumayan bu, bisa nutup walaupun kadang masih kurang," ucapnya.
Menurut CK, sehari-hari mulai turun ke jalan dari pukul 10 pagi dan pulang pukul 10 malam. Seharian berada di jalan, CK dapat mengantongi uang sebesar Rp80 ribu sampai Rp150 ribu. Uang itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
CK mengaku sudah ditinggal ibunya sejak bayi, dan ayahnya menikah lagi. Saat ini ia harus membesarkan bayinya sendiri tanpa keluarga dan tanpa ayah dari bayinya. Pengakuan CK, ia tidak pernah menikah secara sah dengan ayah kandung sang bayi.
Namun hal itu tidak membuatnya ingin menyerah dengan keadaan. Setelah berbicara dengan Tim Kemensos, CK berkeinginan untuk merajut kembali masa depannya.
"Iya bu. Kalau boleh saya ingin buka usaha bu. Dulu di Brebes saya sempat bantu bibi jualan mi ayam, jadi saya agak tahu soal itu", ucapnya.
Tonton Video: Fakta Mengejutkan terkait Bayi yang Dijadikan Manusia Silver
Dengan memahami latar belakang ekonomi CK, Mensos Tri Rismaharini sudah menginstruksikan agar dia diberi akses pekerjaan.
“Nanti kita akan melakukan langkah berikutnya supaya ibunya tidak harus meninggalkan anaknya. Kami akan siapkan lahan usaha. Jadi CK tidak perlu lagi menitip-nitipkan anaknya ketika bekerja,” kata Mensos.
CK dan bayinya telah mendapat penanganan dari Kemensos. Bocah malang itu bersama sang ibu saat ini dititipkan di Balai Melati Jakarta, salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) milik Kemensos.
Di Balai Melati Jakarta, NK mendapatkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mengatasi krisis yang dihadapinya. Tim LDP memotivasi NK dengan harapan menghasilkan perubahan perilaku positif agar lebih memahami peran dan tanggung jawabnya terhadap tumbuh kembang MFA sebaik-baiknya.
Tim Balai Melati juga sudah memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) sejak Minggu (26/9) lalu. Atensi yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan pokok bayi, seperti susu dan popok.
Hal itu diketahui dari informasi yang dikutip dari laman resmi Kemensos, Selasa,(28/9/2021). Dari hasil assessment diketahui jika sang ibu bayi, CK, sudah mengamen dan menjadi manusia silver sejak putus sekolah 2 tahun lalu. Ia sempat berhenti mengamen karena hamil dan melahirkan MFA.
"Dari melahirkan sampai si dede usia 6 bulan saya tinggal sama bapak di Brebes bu, lalu saya pindah lagi ke Jakarta", katanya kepada pekerja sosial dari Balai Anak Handayani.
Bayi MFA yang dilumuri cat silver lalu dibawa mengamen. Foto: @tangerangupdate
Tinggal di Jakarta dengan membawa bayi tentu tidak mudah bagi CK yang belum genap berusia 18 tahun. Akhirnya kondisi inilah yang mendorongnya membawa bayinya ke jalanan menjadi manusia silver.
"Saya butuh uang bu untuk bayar kontrakan, makan, beli susu dan popok bayi. Dari hasil turun ke jalanan lumayan bu, bisa nutup walaupun kadang masih kurang," ucapnya.
Menurut CK, sehari-hari mulai turun ke jalan dari pukul 10 pagi dan pulang pukul 10 malam. Seharian berada di jalan, CK dapat mengantongi uang sebesar Rp80 ribu sampai Rp150 ribu. Uang itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
CK mengaku sudah ditinggal ibunya sejak bayi, dan ayahnya menikah lagi. Saat ini ia harus membesarkan bayinya sendiri tanpa keluarga dan tanpa ayah dari bayinya. Pengakuan CK, ia tidak pernah menikah secara sah dengan ayah kandung sang bayi.
Namun hal itu tidak membuatnya ingin menyerah dengan keadaan. Setelah berbicara dengan Tim Kemensos, CK berkeinginan untuk merajut kembali masa depannya.
"Iya bu. Kalau boleh saya ingin buka usaha bu. Dulu di Brebes saya sempat bantu bibi jualan mi ayam, jadi saya agak tahu soal itu", ucapnya.
Tonton Video: Fakta Mengejutkan terkait Bayi yang Dijadikan Manusia Silver
Dengan memahami latar belakang ekonomi CK, Mensos Tri Rismaharini sudah menginstruksikan agar dia diberi akses pekerjaan.
“Nanti kita akan melakukan langkah berikutnya supaya ibunya tidak harus meninggalkan anaknya. Kami akan siapkan lahan usaha. Jadi CK tidak perlu lagi menitip-nitipkan anaknya ketika bekerja,” kata Mensos.
CK dan bayinya telah mendapat penanganan dari Kemensos. Bocah malang itu bersama sang ibu saat ini dititipkan di Balai Melati Jakarta, salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) milik Kemensos.
Di Balai Melati Jakarta, NK mendapatkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mengatasi krisis yang dihadapinya. Tim LDP memotivasi NK dengan harapan menghasilkan perubahan perilaku positif agar lebih memahami peran dan tanggung jawabnya terhadap tumbuh kembang MFA sebaik-baiknya.
Tim Balai Melati juga sudah memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) sejak Minggu (26/9) lalu. Atensi yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan pokok bayi, seperti susu dan popok.
(thm)