Stasiun Manggarai Kian Menarik, Jalur Layang Bikin Perjalanan KRL Semakin Efisien
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line bakal semakin efisien dengan telah beroperasinya jalur layang (elevated track) di Stasiun Manggarai. Wajah Stasiun Manggarai juga kini semakin menarik layaknya di luar negeri.
“Pengoperasian pembangunan jalur layang Stasiun Manggarai diharapkan menambah efisiensi waktu perjalanan kereta commuter maupun perjalanan kereta jarak jauh,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya saat meninjau jalur layang di Stasiun Manggarai, Minggu (26/9/2021).
Menhub mengaku senang karena proyek ini bisa tetap berjalan dan diselesaikan di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, kehadiran jalur layang ini akan menciptakan angkutan massal perkotaan yang terintegrasi dan dapat diandalkan.
Proyek jalur layang ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur double-double track/dwi ganda Manggarai – Cikarang yang dibangun secara terintegrasi untuk kereta komuter Jabodetabek maupun kereta api jarak jauh.
Budi menyebut saat ini wajah Stasiun Manggarai semakin menarik, mirip stasiun di luar negeri yang bersih, modern, dan memiliki layanan yang semakin baik. Selain itu, fasilitas Stasiun Manggarai yang memiliki 2 lantai ini telah dilengkapi dengan eskalator, lift disabilitas, maupun tangga manual.
“Pada hari Senin (27/9) akan menjadi waktu puncak/ peak hour perjalanan kereta komuter, terutama Bogor-Jakarta. Jumlah penumpang bisa mencapai 350 ribu orang/hari, terutama jalur dari Bogor menuju Jakarta Kota. Kami mohon agar rekan-rekan media dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat, bahwa penumpang yang transit di Manggarai bisa langsung ke lantai 2 untuk lintas Bogor-Jakarta atau sebaliknya, " jelas Menhub.
Menhub menyampaikan apresiasi kepada jajaran Ditjen Perkeretaapian yang telah menyelesaikan pembangunan jalur layang ini dengan baik. Lebih lanjut Menhub berpesan kepada PT KAI Commuter selaku operator dapat menjalankan sarana perkeretaapian Manggarai dengan lebih baik dan efisien.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi adanya penyesuaian jalur KRL di Stasiun Manggarai. Di mana untuk peron (tempat menunggu kereta) KRL lintas Jakarta-Depok/Bogor atau sebaliknya sudah tidak lagi di bawah tetapi pindah ke lantai 2 (dua) Stasiun Manggarai.
Ia menjelaskan, di lantai 2 terdapat beberapa jalur. Untuk jalur nomor 10 dan 11 adalah untuk lintasan KRL yang menuju Jakarta Kota, sementara jalur nomor 12 dan 13 adalah untuk lintasan KRL menuju Depok-Bogor.
"Kami memohon kepada para penumpang komuter untuk bekerja sama menerapkan protokol kesehatan di dalam KRL. Jika sudah penuh, agar naik di waktu berikutnya karena penambahan jalur layang ini turut menambah jumlah perjalanan KRL secara signifikan,” pesan Didiek.
Didiek juga berharap agar perjalanan KRL esok Senin dapat berjalan lancar dan terkendali. Turut hadir dalam peninjauan tersebut Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur PT KAI Didiek Hartanto, dan Dirut PT KAI Commuter.
“Pengoperasian pembangunan jalur layang Stasiun Manggarai diharapkan menambah efisiensi waktu perjalanan kereta commuter maupun perjalanan kereta jarak jauh,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya saat meninjau jalur layang di Stasiun Manggarai, Minggu (26/9/2021).
Menhub mengaku senang karena proyek ini bisa tetap berjalan dan diselesaikan di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, kehadiran jalur layang ini akan menciptakan angkutan massal perkotaan yang terintegrasi dan dapat diandalkan.
Proyek jalur layang ini merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur double-double track/dwi ganda Manggarai – Cikarang yang dibangun secara terintegrasi untuk kereta komuter Jabodetabek maupun kereta api jarak jauh.
Budi menyebut saat ini wajah Stasiun Manggarai semakin menarik, mirip stasiun di luar negeri yang bersih, modern, dan memiliki layanan yang semakin baik. Selain itu, fasilitas Stasiun Manggarai yang memiliki 2 lantai ini telah dilengkapi dengan eskalator, lift disabilitas, maupun tangga manual.
“Pada hari Senin (27/9) akan menjadi waktu puncak/ peak hour perjalanan kereta komuter, terutama Bogor-Jakarta. Jumlah penumpang bisa mencapai 350 ribu orang/hari, terutama jalur dari Bogor menuju Jakarta Kota. Kami mohon agar rekan-rekan media dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat, bahwa penumpang yang transit di Manggarai bisa langsung ke lantai 2 untuk lintas Bogor-Jakarta atau sebaliknya, " jelas Menhub.
Menhub menyampaikan apresiasi kepada jajaran Ditjen Perkeretaapian yang telah menyelesaikan pembangunan jalur layang ini dengan baik. Lebih lanjut Menhub berpesan kepada PT KAI Commuter selaku operator dapat menjalankan sarana perkeretaapian Manggarai dengan lebih baik dan efisien.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi adanya penyesuaian jalur KRL di Stasiun Manggarai. Di mana untuk peron (tempat menunggu kereta) KRL lintas Jakarta-Depok/Bogor atau sebaliknya sudah tidak lagi di bawah tetapi pindah ke lantai 2 (dua) Stasiun Manggarai.
Ia menjelaskan, di lantai 2 terdapat beberapa jalur. Untuk jalur nomor 10 dan 11 adalah untuk lintasan KRL yang menuju Jakarta Kota, sementara jalur nomor 12 dan 13 adalah untuk lintasan KRL menuju Depok-Bogor.
"Kami memohon kepada para penumpang komuter untuk bekerja sama menerapkan protokol kesehatan di dalam KRL. Jika sudah penuh, agar naik di waktu berikutnya karena penambahan jalur layang ini turut menambah jumlah perjalanan KRL secara signifikan,” pesan Didiek.
Didiek juga berharap agar perjalanan KRL esok Senin dapat berjalan lancar dan terkendali. Turut hadir dalam peninjauan tersebut Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur PT KAI Didiek Hartanto, dan Dirut PT KAI Commuter.
(thm)