6 Anggota Tim Penggali Mendadak Sakit, Penelitian Saluran Air Peninggalan Zaman Belanda Dihentikan
loading...
A
A
A
BOGOR - Penggalian saluran air atau bangunan peninggalan zaman Belanda di Jalan Nyi Raja Permas, Kota Bogor dihentikan sementara. Sebab, 6 orang anggota tim penggali di lokasi mendadak jatuh sakit.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan tim penggali terdiri dari 6 orang itu jatuh sakit setelah mendapati ruangan seperti bungker. Tetapi, belum diketahui pasti penyebab sakitnya para penggali.
"Ada semacam bungker ternyata. Ini terus digali, tapi yang gali ini ternyata sakit. 6 orang yang gali ini sakit sudah minta dicek ke dokter apakah kurang oksigen atau ada hal lain gitu," kata Bima, Rabu (1/8/2021).
Sehingga, penggalian harus melibatkan berbagai tim mulai dari universitas dan lainnya. Tak terkecuali, harus melibatkan arkeolog hingga sejarawan. (Baca juga; Terowongan Mirip Saluran Air Peninggalan Belanda Ditemukan di Dekat Stasiun Bogor )
"Saya sudah minta kerjasamanya karena di dalam itu ada katanya ada semacam bunker, nyaris bisa berdiri orang di situ . Kita akan fokus dulu ke situ, saya sudah komunikasi dengan Universitas Pakuan atau fakultas teknik juga nanti kita akan lihat sama-sama turun ke situ ya. Semua harus dilibatkan, semua ini sejarawan, arkeolog, kemudian yang teknik yang ngerti yang biasa menggali terowongan," ungkapnya.
Saat ini, akses masuk saluran air atau bangunan tua itu ditutup sementara agar tidak sembarang orang masuk ke dalam sambil menunggu tenaga ahli. "Karena yang galinya sakit, dihentikan dulu kita sedang mencari yang expertnya," tutup Bima.
Seperti diketahui, saluran air atau bangunan peninggalan zaman Belanda ditemukan tim Dinas PUPR Kota Bogor saat melakukan normalisasi untuk pembangunan Alun-Alun dan Masjid Agus Kota Bogor beberapa waktu lalu. (Baca juga; Bogor Tuan Rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Syarifah Tinjau Cagar Budaya Batutulis )
Temuan itu berada di Jalan Nyi Raja Permas tak jauh dari Stasiun Bogor. Hingga kini, belum diketahui pasti fungsi maupun kegunaan dari keberadaan saluran air atau bangunan yang diduga sudah ada sejak tahun 1800-an itu.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan tim penggali terdiri dari 6 orang itu jatuh sakit setelah mendapati ruangan seperti bungker. Tetapi, belum diketahui pasti penyebab sakitnya para penggali.
"Ada semacam bungker ternyata. Ini terus digali, tapi yang gali ini ternyata sakit. 6 orang yang gali ini sakit sudah minta dicek ke dokter apakah kurang oksigen atau ada hal lain gitu," kata Bima, Rabu (1/8/2021).
Sehingga, penggalian harus melibatkan berbagai tim mulai dari universitas dan lainnya. Tak terkecuali, harus melibatkan arkeolog hingga sejarawan. (Baca juga; Terowongan Mirip Saluran Air Peninggalan Belanda Ditemukan di Dekat Stasiun Bogor )
"Saya sudah minta kerjasamanya karena di dalam itu ada katanya ada semacam bunker, nyaris bisa berdiri orang di situ . Kita akan fokus dulu ke situ, saya sudah komunikasi dengan Universitas Pakuan atau fakultas teknik juga nanti kita akan lihat sama-sama turun ke situ ya. Semua harus dilibatkan, semua ini sejarawan, arkeolog, kemudian yang teknik yang ngerti yang biasa menggali terowongan," ungkapnya.
Saat ini, akses masuk saluran air atau bangunan tua itu ditutup sementara agar tidak sembarang orang masuk ke dalam sambil menunggu tenaga ahli. "Karena yang galinya sakit, dihentikan dulu kita sedang mencari yang expertnya," tutup Bima.
Seperti diketahui, saluran air atau bangunan peninggalan zaman Belanda ditemukan tim Dinas PUPR Kota Bogor saat melakukan normalisasi untuk pembangunan Alun-Alun dan Masjid Agus Kota Bogor beberapa waktu lalu. (Baca juga; Bogor Tuan Rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Syarifah Tinjau Cagar Budaya Batutulis )
Temuan itu berada di Jalan Nyi Raja Permas tak jauh dari Stasiun Bogor. Hingga kini, belum diketahui pasti fungsi maupun kegunaan dari keberadaan saluran air atau bangunan yang diduga sudah ada sejak tahun 1800-an itu.
(wib)