DPRD: Sekolah Tatap Muka di Tangsel Perlu Kesiapan Mitigasi Risiko
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau sekolah tatap muka segera dimulai di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Rencananya, seluruh sekolah bisa memulai aktivitasnya kembali pada awal September 2021.
Kota Tangsel bersama daerah aglomerasi lainnya kini telah turun menjadi level 3 dari sebelumnya yang masuk PPKM level 4. Meski demikian, penurunan status harus disikapi dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Pelonggaran demi pelonggaran, termasuk memulai kegiatan PTM jangan sampai memicu penyebarluasan Covid-19 yang lebih masif.
Baca juga: Psikolog Sarankan Sekolah Tatap Muka Dilakukan Bertahap
"Jangan terburu-buru mengambil kebijakan. Perlu pertimbangan yang menyeluruh dan kehati-hatian ekstra dalam memutuskan ini. PPKM Level 3 di Tangsel juga belum stabil, Pemkot juga perlu mengantisipasi kemunculan outbreak baru," ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu, Senin (30/8/2021).
Penyelenggaraan sekolah tatap muka tak hanya berpatok pada indikator tingkat vaksinasi saja. Tetapi, Pemkot Tangsel melalui Satgas Covid harus mampu menyusun upaya mitigasi secara lengkap.
Baca juga: Antusias Sambut Sekolah Tatap Muka, Warga Jakarta: 2 Tahun Anak-Anak Cuma Mainan
“Apakah kita sudah memetakan seluruh kasus Covid-19 yang ada di Tangsel? Bagaimana dengan mitigasi risiko bila ada kasus positif karena sekolah tatap muka? Ke mana mereka harus mencari pertolongan? Ini yang juga perlu diperhatikan bukan hanya tingkat vaksinasi atau prokes saja,” jelasnya.
Menurut Alex, pembelajaran tatap muka tidak boleh dipaksakan. Sekalipun nanti dibuka, maka harus dilakukan secara bertahap. Pemkot perlu juga membantu sekolah-sekolah swasta kecil dalam hal persiapan sarana dan prasarana prokes.
Kota Tangsel bersama daerah aglomerasi lainnya kini telah turun menjadi level 3 dari sebelumnya yang masuk PPKM level 4. Meski demikian, penurunan status harus disikapi dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Pelonggaran demi pelonggaran, termasuk memulai kegiatan PTM jangan sampai memicu penyebarluasan Covid-19 yang lebih masif.
Baca juga: Psikolog Sarankan Sekolah Tatap Muka Dilakukan Bertahap
"Jangan terburu-buru mengambil kebijakan. Perlu pertimbangan yang menyeluruh dan kehati-hatian ekstra dalam memutuskan ini. PPKM Level 3 di Tangsel juga belum stabil, Pemkot juga perlu mengantisipasi kemunculan outbreak baru," ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu, Senin (30/8/2021).
Penyelenggaraan sekolah tatap muka tak hanya berpatok pada indikator tingkat vaksinasi saja. Tetapi, Pemkot Tangsel melalui Satgas Covid harus mampu menyusun upaya mitigasi secara lengkap.
Baca juga: Antusias Sambut Sekolah Tatap Muka, Warga Jakarta: 2 Tahun Anak-Anak Cuma Mainan
“Apakah kita sudah memetakan seluruh kasus Covid-19 yang ada di Tangsel? Bagaimana dengan mitigasi risiko bila ada kasus positif karena sekolah tatap muka? Ke mana mereka harus mencari pertolongan? Ini yang juga perlu diperhatikan bukan hanya tingkat vaksinasi atau prokes saja,” jelasnya.
Menurut Alex, pembelajaran tatap muka tidak boleh dipaksakan. Sekalipun nanti dibuka, maka harus dilakukan secara bertahap. Pemkot perlu juga membantu sekolah-sekolah swasta kecil dalam hal persiapan sarana dan prasarana prokes.
(jon)