Warga Pindah Tidak Lapor Jadi Penghambat Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kramat Jati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, terkendala data kependudukan. Dari target 252.661 jiwa warga Kramat Jati yang harus divaksin, program tersebut hanya baru menyasar 67 persen atau 141.000 jiwa.
Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, mengatakan, salah satu faktor penghambat capaian target vaksinasi belum rampung disebabkan karena data kependudukan warga Kramat Jati yang berubah atau pindah domisili.
"Contohnya di Kelurahan Kramat Jati, setelah dilaksanakan vaksinasi, itu target dari Dukcapil tersisa 13.000. Ternyata kondisi lapangan, setelah diverifikasi data oleh Lurah dan Dasawisma, FKDM, RT dan RW itu hanya 6.000 sisa warga yang belum vaksin," ujarnya di Puskemas Kramat Jati, Jumat (20/8/2021).
Menurutnya, data tersebut sudah tidak lagi relevan karena 7.000 warga Kramat Jati yang terdata di Dukcapil DKI Jakarta, sudah tidak tinggal di wilayahnya. Hal itu terjadi lantaran sebagian warga yang menetap di wilayah terkena relokasi.
"Mereka yang KTP di wilayah kita, tapi sudah tidak tinggal di wilayah kita," katanya.
Eka menuturkan, untuk mengatasi persolan tersebut pihaknya akan melakukan sensus vaksinasi Covid-19 melalui RT setempat. Tujuannya tidak lain untuk mengetahui capaian target vaksinasi Covid-19 di masing-masing wilayah agar warga yang belum mendapatkan vaksin dapat terdata dengan baik.
"Jadi untuk mengetahui siapa saja warga yang belum, yang mana yang belum vaksin itu bisa kita lakukan vaksin," tuturnya.
Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, mengatakan, salah satu faktor penghambat capaian target vaksinasi belum rampung disebabkan karena data kependudukan warga Kramat Jati yang berubah atau pindah domisili.
Baca Juga
"Contohnya di Kelurahan Kramat Jati, setelah dilaksanakan vaksinasi, itu target dari Dukcapil tersisa 13.000. Ternyata kondisi lapangan, setelah diverifikasi data oleh Lurah dan Dasawisma, FKDM, RT dan RW itu hanya 6.000 sisa warga yang belum vaksin," ujarnya di Puskemas Kramat Jati, Jumat (20/8/2021).
Menurutnya, data tersebut sudah tidak lagi relevan karena 7.000 warga Kramat Jati yang terdata di Dukcapil DKI Jakarta, sudah tidak tinggal di wilayahnya. Hal itu terjadi lantaran sebagian warga yang menetap di wilayah terkena relokasi.
"Mereka yang KTP di wilayah kita, tapi sudah tidak tinggal di wilayah kita," katanya.
Eka menuturkan, untuk mengatasi persolan tersebut pihaknya akan melakukan sensus vaksinasi Covid-19 melalui RT setempat. Tujuannya tidak lain untuk mengetahui capaian target vaksinasi Covid-19 di masing-masing wilayah agar warga yang belum mendapatkan vaksin dapat terdata dengan baik.
"Jadi untuk mengetahui siapa saja warga yang belum, yang mana yang belum vaksin itu bisa kita lakukan vaksin," tuturnya.
(thm)