Program Kejar Vaksin, PDIP Jaksel Yakinkan Warga Akan Pentingnya Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Kejar Vaksin yang diluncurkan DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan pada 8 Agustus 2021 menyentuh lebih dari 1.000 warga yang telah divaksinasi. Antusias warga mengikuti vaksin melalui Kejar Vaksin sangat tinggi lantaran warga dapat langsung mendapatkan informasi akan pentingnya vaksinasi dan tidak membahayakan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan Yuke Yurike mengapresiasi pengurus anak cabang PDI Perjuangan tingkat kecamatan di Jakarta Selatan yang telah bergotong royong menggelar dan mengajak masyarakat untuk vaksinasi melalui program Kejar Vaksin.
Baca juga: Pesan Megawati kepada Kader PDIP: Jangan Hanya Ingin Berada di Zona Nyaman
"Para pengurus cabang berkolaborasi dengan puskesmas kelurahan dan kecamatan, RT/RW dan warga sekitar menggelar vaksinasi. Hasilnya antusias masyarakat sangat tinggi mengikuti vaksinasi ini," kata Yuke dalam siaran tertulisnya, Rabu (18/8/2021).
Dari pantauan vaksinasi yang digelar di berbagai kecamatan seperti Lenteng Agung, Jagakarsa, Mampang dan sekitarnya, banyak warga yang belum mendapatkan informasi akan pentingnya vaksinasi. Termasuk keamanannya. Padahal, berdasarkan data Pemkot Jakarta Selatan, Kecamatan Jagakarsa masih menjadi zona merah.
Melalui program Kejar Vaksin, pihak penyelenggara memberikan edukasi dan imbauan tentang vaksinasi hingga akhirnya masyarakat mau divaksin. "Pemprov DKI melalui perangkatnya harus bisa memberikan edukasi secara terus menerus agar warga mau divaksinasi. Meski sudah 90 persen lebih vaksinasi telah dilakukan nyatanya banyak warga di permukiman padat yang enggan divaksin karena kurang informasi," jelasnya.
Baca juga: Sambut 76 Tahun Kemerdekaan RI, PDIP: Spirit Pancasila Kunci Menuju Indonesia 2045
Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta itu meminta Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan harus lebih matang mempersiapkan vaksin agar elemen masyarakat yang ingin membantu percepatan vaksinasi dan antusiasme masyarakat bisa dilayani.
"Antusias warga usia 12-17 tahun sangat tinggi. Namun, karena Puskesmas cuma kasih 100 vaksin AstraZeneca, antusias warga tersebut tidak terlayani. Padahal, RT RW sudah memberi informasi ada vaksin dosis kedua Sinovac. Akhirnya ada sekitar 100 lebih warga pulang tidak divaksin. Kami minta Dinkes siapkan vaksinnya. Kami kan laksanakan vaksin mandiri gini bayar sendiri dengan niat bantu percepatan," ujar Yuke.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan Yuke Yurike mengapresiasi pengurus anak cabang PDI Perjuangan tingkat kecamatan di Jakarta Selatan yang telah bergotong royong menggelar dan mengajak masyarakat untuk vaksinasi melalui program Kejar Vaksin.
Baca juga: Pesan Megawati kepada Kader PDIP: Jangan Hanya Ingin Berada di Zona Nyaman
"Para pengurus cabang berkolaborasi dengan puskesmas kelurahan dan kecamatan, RT/RW dan warga sekitar menggelar vaksinasi. Hasilnya antusias masyarakat sangat tinggi mengikuti vaksinasi ini," kata Yuke dalam siaran tertulisnya, Rabu (18/8/2021).
Dari pantauan vaksinasi yang digelar di berbagai kecamatan seperti Lenteng Agung, Jagakarsa, Mampang dan sekitarnya, banyak warga yang belum mendapatkan informasi akan pentingnya vaksinasi. Termasuk keamanannya. Padahal, berdasarkan data Pemkot Jakarta Selatan, Kecamatan Jagakarsa masih menjadi zona merah.
Melalui program Kejar Vaksin, pihak penyelenggara memberikan edukasi dan imbauan tentang vaksinasi hingga akhirnya masyarakat mau divaksin. "Pemprov DKI melalui perangkatnya harus bisa memberikan edukasi secara terus menerus agar warga mau divaksinasi. Meski sudah 90 persen lebih vaksinasi telah dilakukan nyatanya banyak warga di permukiman padat yang enggan divaksin karena kurang informasi," jelasnya.
Baca juga: Sambut 76 Tahun Kemerdekaan RI, PDIP: Spirit Pancasila Kunci Menuju Indonesia 2045
Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta itu meminta Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan harus lebih matang mempersiapkan vaksin agar elemen masyarakat yang ingin membantu percepatan vaksinasi dan antusiasme masyarakat bisa dilayani.
"Antusias warga usia 12-17 tahun sangat tinggi. Namun, karena Puskesmas cuma kasih 100 vaksin AstraZeneca, antusias warga tersebut tidak terlayani. Padahal, RT RW sudah memberi informasi ada vaksin dosis kedua Sinovac. Akhirnya ada sekitar 100 lebih warga pulang tidak divaksin. Kami minta Dinkes siapkan vaksinnya. Kami kan laksanakan vaksin mandiri gini bayar sendiri dengan niat bantu percepatan," ujar Yuke.
(jon)