Antisipasi Kasus Covid-19 Melonjak, Kota Bogor Dirikan Rumah Sakit Lapangan
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor kembali membuat RS Lapangan untuk pasien covid-19 bergejala ringan hingga sedang di Asrama Internasional IPB University. Tempat ini adalah hasil dari kolaborasi dengan IPB University dan RS Ummi Kota Bogor yang memiliki fasilitas 44 ruangan perawatan isolasi.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Kota Bogor dan daerah lainnya sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 luar biasa pada akhir Juni 2021."Saya ingat 25 Juni 2021 Kota Bogor mulai SOS. Saya bilang Kota Bogor tidak baik-baik saja. Sangat mengkhawatirkan. Kekurangan peti mati, kelangkaan oksigen dan antrean di mana-mana, ambulans setiap menit lewat, suasana sangat mencekam saat itu," kata Bima dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).
Dengan mengucap syukur Bima menambahkan fase tersebut sudah bisa dilewati, meski belum aman sepenuhnya dan harus tetap waspada. Saat ini, data di Kota Bogor menunjukan kondisi membaik yakni Bed Occupancy Rate (BOR) hanya 43% dan kasus harian sempat hanya di angka 100-an.
"Tapi we never know. Apakah ini akan terus membaik? Atau banyak ahli sampaikan bahwa kita harus hati-hati akan ada kecenderungan multiple varian? Jadi, kalau setelah delta ini tidak ada lagi yang lain, Insya Allah kita recovered. Tapi kalau ada varian yang lain, misalnya setelah delta ada lagi dan lagi, nafas kita betul-betul harus panjang," ungkap Bima.
Bima pun berharap semua badai ini akan cepat berlalu. Namun demikian, Pemkot Bogor tetap harus mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
"Kita akan perkuat lagi. Karena ke depan isunya isu kesehatan ini. Yang kita hadapi adalah gejala pandemi global, kita harus siap dari level nasional sampai lokal. Karenanya, peresmian RS Lapangan hari ini adalah konteksnya itu. Hope for the best, but prepare for the worst. Di sini Pak Rektor mengantisipasi dengan sangat baik, berkolaborasi dengan RS Ummi. Memang sekarang tidak bisa sendiri kita, harus kolaborasi," jelas Bima.
Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria menjelaskan di Asrama Internasional IPB University ini ada 44 kamar yang difungsikan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19. Selain kamar, asrama itu dilengkapi juga dengan fasilitas listrik, air dan WiFi.
Asrama tersebut, lanjut Arif, akan menyelenggarakan pelayanan perawatan pasien sesuai dengan pedoman rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat Covid-19 dengan status pasien gejala ringan hingga sedang.
"Penyelenggaraan rumah sakit lapangan ini didampingi oleh Rumah Sakit Ummi Bogor. Nanti mereka yang menyiapkan layanan kesehatan maupun sarana dan prasarana medis rumah sakit," ujar Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Lapangan dr Najib Askar menyatakan RS Ummi Kota Bogor akan menyediakan sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan. Rumah Sakit Ummi Bogor juga akan menyediakan peralatan kesehatan baik barang medis habis pakai maupun obat-obatan.
Tidak hanya itu, pihak RS Ummi Bogor juga akan menyediakan jasa catering atau makanan untuk para pasien dan kelengkapan kamar pasien lainnya.
"Alhamdulillah hari ini terealisasi rencana kerjasama IPB dan Rumah Sakit Ummi. Rumah Sakit Lapangan ini dalam rangka mempersiapkan kondisi yang tidak bisa kita prediksi. Mudah-mudahan tidak ada gelombang ketiga. Kalaupun ada, paling tidak kita sudah ada persiapan menghadapinya," tandas Najib.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Kota Bogor dan daerah lainnya sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 luar biasa pada akhir Juni 2021."Saya ingat 25 Juni 2021 Kota Bogor mulai SOS. Saya bilang Kota Bogor tidak baik-baik saja. Sangat mengkhawatirkan. Kekurangan peti mati, kelangkaan oksigen dan antrean di mana-mana, ambulans setiap menit lewat, suasana sangat mencekam saat itu," kata Bima dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).
Dengan mengucap syukur Bima menambahkan fase tersebut sudah bisa dilewati, meski belum aman sepenuhnya dan harus tetap waspada. Saat ini, data di Kota Bogor menunjukan kondisi membaik yakni Bed Occupancy Rate (BOR) hanya 43% dan kasus harian sempat hanya di angka 100-an.
"Tapi we never know. Apakah ini akan terus membaik? Atau banyak ahli sampaikan bahwa kita harus hati-hati akan ada kecenderungan multiple varian? Jadi, kalau setelah delta ini tidak ada lagi yang lain, Insya Allah kita recovered. Tapi kalau ada varian yang lain, misalnya setelah delta ada lagi dan lagi, nafas kita betul-betul harus panjang," ungkap Bima.
Bima pun berharap semua badai ini akan cepat berlalu. Namun demikian, Pemkot Bogor tetap harus mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
"Kita akan perkuat lagi. Karena ke depan isunya isu kesehatan ini. Yang kita hadapi adalah gejala pandemi global, kita harus siap dari level nasional sampai lokal. Karenanya, peresmian RS Lapangan hari ini adalah konteksnya itu. Hope for the best, but prepare for the worst. Di sini Pak Rektor mengantisipasi dengan sangat baik, berkolaborasi dengan RS Ummi. Memang sekarang tidak bisa sendiri kita, harus kolaborasi," jelas Bima.
Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria menjelaskan di Asrama Internasional IPB University ini ada 44 kamar yang difungsikan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19. Selain kamar, asrama itu dilengkapi juga dengan fasilitas listrik, air dan WiFi.
Asrama tersebut, lanjut Arif, akan menyelenggarakan pelayanan perawatan pasien sesuai dengan pedoman rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat Covid-19 dengan status pasien gejala ringan hingga sedang.
"Penyelenggaraan rumah sakit lapangan ini didampingi oleh Rumah Sakit Ummi Bogor. Nanti mereka yang menyiapkan layanan kesehatan maupun sarana dan prasarana medis rumah sakit," ujar Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Lapangan dr Najib Askar menyatakan RS Ummi Kota Bogor akan menyediakan sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan. Rumah Sakit Ummi Bogor juga akan menyediakan peralatan kesehatan baik barang medis habis pakai maupun obat-obatan.
Tidak hanya itu, pihak RS Ummi Bogor juga akan menyediakan jasa catering atau makanan untuk para pasien dan kelengkapan kamar pasien lainnya.
"Alhamdulillah hari ini terealisasi rencana kerjasama IPB dan Rumah Sakit Ummi. Rumah Sakit Lapangan ini dalam rangka mempersiapkan kondisi yang tidak bisa kita prediksi. Mudah-mudahan tidak ada gelombang ketiga. Kalaupun ada, paling tidak kita sudah ada persiapan menghadapinya," tandas Najib.
(hab)