Bima Arya Ngaku Dapat Bocoran soal Perpanjangan PPKM Darurat

Minggu, 25 Juli 2021 - 18:23 WIB
loading...
Bima Arya Ngaku Dapat Bocoran soal Perpanjangan PPKM Darurat
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku mendapat bocoran terkait informasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku mendapat bocoran terkait informasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Aturan itu sedianya akan menyesuaikan kondisi daerah masing-masing.

"Sepertinya PPKM yang disampaikan bapak Presiden, ke depan akan menyesuaikan dengan lebelnya," kata Bima, kepada wartawan, Minggu (25/7/2021). (Baca juga; PPKM Level 4 di DKI Jakarta Bakal Diperpanjang? Ini kata Wagub DKI )

Menurut dia, label yang dimaksud perkembangan COVID-19 apabila indikatornya membaik, maka level bisa turun. Jika tetap berada pada level 4 atau darurat akan ada relaksasi di sektor ekonomi. (Baca juga; Pemerintah Didesak Umumkan Kebijakan PPKM Darurat, Jangan Ada yang Ditutupi )

"Bagi yang indikatornya membaik bisa turun ke level 3-2, yang belum masih tetap level 4. Kalau pun tetap di level 4 ada relaksasi dalam hal misalnya aktivitas ekonomi di pasar dan rumah makan. Tapi untuk detailnya masih kita tunggu," ungkap Bima.

Di sisi lain, tambah Bima, selama perpanjangan PPKM Darurat ini salah satu yang dilakukan Kota Bogor untuk menekan mobilitas yakni dengan ganjil genap. Kebijakan itu diakuinya mendapat apresiasi dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Tadi kita sama-sama evaluasi penyekatan. Pak Menhub dan Pak Menko Perekonomian apresiasi sistem ganjil-genap yang dolakukan di Kota Bogor karena itu lebih efektif dan efisien," sambung Bima.

Bima menyebut, untuk penyekatan memang lebih menguras tenaga yang lebih besar dari para petugas di lapangan. Meski begitu belum diketahui apakah ganjil genap diberlakukan di hari kerja atau tidak.

"Karena penyekatan kemaren membutuhkan energi yang besar, tingkat keterpaparan yang tinggi di antara para petugas. Bukan berarti penyekatan ditinggalkan, tapi ditambah dengan sistem ganjl genap yang diapresiasi pak Menhub dan pak Menko. Mungkin akan dijalankan di kota-kota lain," tutupnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1258 seconds (0.1#10.140)