23-25 Juli Ganjil Genap Bogor Diberlakukan, Polisi: Kalau Efektif Dilanjutkan di Hari Kerja

Rabu, 21 Juli 2021 - 19:02 WIB
loading...
23-25 Juli Ganjil Genap Bogor Diberlakukan, Polisi: Kalau Efektif Dilanjutkan di Hari Kerja
Satgas Covid-19 Kota Bogor kembali memberlakukan sistem ganjil genap selama perpanjangan PPKM Darurat. Ganjil genap diterapkan pada 23-25 Juli 2021. Foto: MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Satgas Covid-19 Kota Bogor kembali akan memberlakukan sistem ganjil genap selama perpanjangan PPKM Darurat. Ganjil genap diterapkan pada 23-25 Juli 2021.

"Kami akan memberlakukan ganjil genap mulai Jumat, Sabtu dan Minggu. Apabila cukup efektif mengurangi mobilitas maka kami akan lanjutkan pada hari kerja," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Balai Kota Bogor, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Kota Bogor Bakal Kembali Terapkan Ganjil Genap, Ini Alasannya

Untuk penyekatan terkait pekerja sektor kritikal dan esensial tidak kembali diberlakukan, namun diganti dengan tim khusus yang memantau perkantoran di wilayah Kota Bogor.

"Sehingga tidak terjadi perdebatan di jalanan, tetapi kami memberlakukan ganjil genap. Dari melarang kami ubah jadi mengatur agar masyarakat bersabar bergantian untuk belanja kebutuhan sehari-hari termasuk obat-obatan dan lainnya," jelasnya.

Dalam aturan ganjil genap nantinya diberlakukan di dalam kota ataupun di luar batas kota secara situasional selama 24 jam. Untuk titik penyekatan akan ditentukan sekitar 2 jam sebelum ganjil genap sesuai hasil pemantauan di lapangan.

"Kemudian tentunya ada pengecualian bagi para nakes, kendaraan darurat, termasuk kendaraan online, pengangkut sembako sehingga kami berharap ini bisa dimengerti masyarakat luas," kata Susatyo.
Baca juga: 4.741 Kendaraan Diputar Balik, Pemkot Bogor Lanjutkan Ganjil Genap Hari Minggu

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut ganjil genap salah satu upaya menekan mobilitas masyarakat. Karena, meski terdapat tren kasus yang lebih baik dalam beberapa hari terakhir tetapi tetap masih jauh dari kata terkendali.

"Kita ingin melindungi dan memberikan perhatian atensi yang besar demi ekonomi warga. Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada tren angka yang lebih baik namun demikian masih jauh dari kata terkendali. Kita masih harus fokus memastikan mobilitas tetap bisa dikendalikan di satu sisi, tetapi di sisi lain perekonomian warga terutama warga yang duafa harus kita perhatikan," ujar Bima.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)