Jeli Melihat Peluang, Usaha Kain Lap Majun Bisa Menekan Angka Pengangguran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak destruktif gelombag kedua pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak hanya mengganggu kesehatan dan memakan korban jiwa. Tetapi, mulai menyerang sisi ketahanan ekonomi masyarakat di pusat maupun daerah.
Sudah tidak terhitung lagi angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi dihampir seluruh daerah di Indonesia dan ragam usaha masyarakat yang tutup, karena tak mampu lagi bertahan di tengah masa pandemi Covid-19.
Penyelenggara negara baik di pusat maupun daerah diharapkan jeli melihat peluang untuk menekan angka pengangguran yang semakin meningkat seiring dengan banyaknya perusahaan atau tempat usaha yang tidak dapat bertahan di masa pandemi.
Salah satu penyelenggara negara daerah, Ketua DPRD Kabupaten Karawang Jawa Barat, Pendi Anwar mengaku melihat peluang usaha bagi warganya, untuk menambah penghasilan agar dapat terus bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.
“Sebenarnya banyak cara untuk membantu masyarakat. Harus jeli dan mesti berani berimprovisasi melihat peluang membuka lapangan pekerjaan bagi warga. Seperti usaha kain lap majun yang masih dibutuhkan perusahaan atau industri besar di Karawang,” kata Pendi kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Bertempat di Desa Sirnabaya Kecamatan Teluk Jambe, Timur Karawang, Pendi Anwar yang biasa di sapa Kang Pendi menyewa sebuah bangunan untuk dijadikan home industri pembuatan kain lap majun. Kain yang biasa digunakan untuk membersihkan mesin-mesin industri oleh perusahaan-perusahaan besar.
Pendi mengaku biaya pembuatan industri rumahan kain lap majun ini, murni berasal dari kantong pribadi dan sepenuhnya dapat digunakan masyarakat untuk mencari nafkah agar dapat terus bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
“Baru satu bulan, sudah belasan warga yang bergabung. Saya siapkan tenaga pengajarnya, bantu distribusikan hasilnya. Alhamdulillah, beberapa perusahaan di Karawang bersedia membeli kain lap majun hasil UMKM masyarakat,” papar Pendi.
Dengan dibantu warga, Pendi mengungkapkan dirinya mencari dan membeli potong kain perca dari limbah industri konveksi yang tersebar di wilayah Jawa Barat, untuk digunakan sebagai bahan baku utama kain lap majun.
Setiap warga diberikan peran dan tugas masing-masing, mulai dari membuat pola, menyusun kain perca, hingga menjahitnya menjadi kain lap majun.
Sudah tidak terhitung lagi angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi dihampir seluruh daerah di Indonesia dan ragam usaha masyarakat yang tutup, karena tak mampu lagi bertahan di tengah masa pandemi Covid-19.
Penyelenggara negara baik di pusat maupun daerah diharapkan jeli melihat peluang untuk menekan angka pengangguran yang semakin meningkat seiring dengan banyaknya perusahaan atau tempat usaha yang tidak dapat bertahan di masa pandemi.
Salah satu penyelenggara negara daerah, Ketua DPRD Kabupaten Karawang Jawa Barat, Pendi Anwar mengaku melihat peluang usaha bagi warganya, untuk menambah penghasilan agar dapat terus bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.
“Sebenarnya banyak cara untuk membantu masyarakat. Harus jeli dan mesti berani berimprovisasi melihat peluang membuka lapangan pekerjaan bagi warga. Seperti usaha kain lap majun yang masih dibutuhkan perusahaan atau industri besar di Karawang,” kata Pendi kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Bertempat di Desa Sirnabaya Kecamatan Teluk Jambe, Timur Karawang, Pendi Anwar yang biasa di sapa Kang Pendi menyewa sebuah bangunan untuk dijadikan home industri pembuatan kain lap majun. Kain yang biasa digunakan untuk membersihkan mesin-mesin industri oleh perusahaan-perusahaan besar.
Pendi mengaku biaya pembuatan industri rumahan kain lap majun ini, murni berasal dari kantong pribadi dan sepenuhnya dapat digunakan masyarakat untuk mencari nafkah agar dapat terus bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
“Baru satu bulan, sudah belasan warga yang bergabung. Saya siapkan tenaga pengajarnya, bantu distribusikan hasilnya. Alhamdulillah, beberapa perusahaan di Karawang bersedia membeli kain lap majun hasil UMKM masyarakat,” papar Pendi.
Dengan dibantu warga, Pendi mengungkapkan dirinya mencari dan membeli potong kain perca dari limbah industri konveksi yang tersebar di wilayah Jawa Barat, untuk digunakan sebagai bahan baku utama kain lap majun.
Setiap warga diberikan peran dan tugas masing-masing, mulai dari membuat pola, menyusun kain perca, hingga menjahitnya menjadi kain lap majun.