Penyekatan PPKM Darurat di Kawasan Bintaro Tangsel Penuh Emosional
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Bintaro, Sektor 3, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung penuh emosional.
Para pengendara motor dan mobil yang melintas dari arah Bintaro menuju Jakarta Selatan (Jaksel) dilarang masuk. Begitu juga dengan kendaraan dari arah sebaliknya dilarang melintas.
Baca juga: Karyawan Dipaksa Masuk Kerja saat PPKM Darurat, Luhut: Laporkan!
Kendaraan ini kebanyakan orang yang pulang kerja dan warga yang keluar rumah karena ada keperluan. Alhasil, petugas gabungan jadi omelan warga. "Saya ini dedengkotnya di sini. Saya orang LMK. Masa gak ada pengecualian kalau bapak ibu saya meninggal," kata pria paruh baya di lokasi penyekatan kepada petugas, Senin (5/7/2021).
Tidak terima dengan penyekatan, pria ini memarkirkan mobilnya di tengah jalan. Setelah 30 menit melobi petugas akhirnya dia diperbolehkan melintas. "Saya mau ke mana? Di mana-mana macet. Saya ini warga sini. Iya, saya mau pulang, saya dari adik saya, di sini. Saya warga RW08. Rumah saya dekat situ," ujar pria ini lalu masuk mobil.
Tidak berselang lama, salah seorang pengendara turun dari motornya kemudian menyebut positif Covid-19 dan mau ke RS. Namun, dia tidak membawa dokumen atau surat keterangan positif.
Baca juga: Penerapan PPKM Darurat Bisa Sedot Anggaran Rp225,4 Triliun
"Kalau kamu positif kok bisa pergi keluar jalan-jalan. Saya ini bidang kesehatan. Saya tahu. Kenapa kamu jalan-jalan? Saya tidak percaya. Sana kamu jalan," ujar salah seorang anggota TNI.
Meski demikian, akhirnya pria ini lolos dari penyekatan. Petugas kepolisian yang berjaga membuka sekat dan membiarkannya pergi ke arah Jakarta. Akibat penyekatan ini, terjadi kemacetan panjang dari kedua arah. Hingga kini, proses penyekatan masih berlangsung. Warga yang biasa melintas di jalan ini diharapkan mencari jalan alternatif.
Para pengendara motor dan mobil yang melintas dari arah Bintaro menuju Jakarta Selatan (Jaksel) dilarang masuk. Begitu juga dengan kendaraan dari arah sebaliknya dilarang melintas.
Baca juga: Karyawan Dipaksa Masuk Kerja saat PPKM Darurat, Luhut: Laporkan!
Kendaraan ini kebanyakan orang yang pulang kerja dan warga yang keluar rumah karena ada keperluan. Alhasil, petugas gabungan jadi omelan warga. "Saya ini dedengkotnya di sini. Saya orang LMK. Masa gak ada pengecualian kalau bapak ibu saya meninggal," kata pria paruh baya di lokasi penyekatan kepada petugas, Senin (5/7/2021).
Tidak terima dengan penyekatan, pria ini memarkirkan mobilnya di tengah jalan. Setelah 30 menit melobi petugas akhirnya dia diperbolehkan melintas. "Saya mau ke mana? Di mana-mana macet. Saya ini warga sini. Iya, saya mau pulang, saya dari adik saya, di sini. Saya warga RW08. Rumah saya dekat situ," ujar pria ini lalu masuk mobil.
Tidak berselang lama, salah seorang pengendara turun dari motornya kemudian menyebut positif Covid-19 dan mau ke RS. Namun, dia tidak membawa dokumen atau surat keterangan positif.
Baca juga: Penerapan PPKM Darurat Bisa Sedot Anggaran Rp225,4 Triliun
"Kalau kamu positif kok bisa pergi keluar jalan-jalan. Saya ini bidang kesehatan. Saya tahu. Kenapa kamu jalan-jalan? Saya tidak percaya. Sana kamu jalan," ujar salah seorang anggota TNI.
Meski demikian, akhirnya pria ini lolos dari penyekatan. Petugas kepolisian yang berjaga membuka sekat dan membiarkannya pergi ke arah Jakarta. Akibat penyekatan ini, terjadi kemacetan panjang dari kedua arah. Hingga kini, proses penyekatan masih berlangsung. Warga yang biasa melintas di jalan ini diharapkan mencari jalan alternatif.
(jon)