Duh, Jenazah Pasien COVID-19 Dibiarkan 13 Jam di Puskesmas Jurangmangu Barat Tangsel
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Jenazah pasien COVID-19 di Puskesmas Jurangmangu Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum dikuburkan sejak 13 jam lalu. Keadaan ini sangat merisaukan keluarga dan kerabat pasien yang diketahui bernama Sri itu.
Belum jelas penyebab pasien itu tidak lekas dimakamkan. Padahal, antrean di TPU Jombang sedang tak ada. "Udah laporkan ke Dinkes Kota Tangsel belum? Oh ya, itu di puskesmas ya, harusnya mereka lebih tahu. Iya, ntar diambil," kata Kepala TPU Jombang Tabroni, kepada Sindonews, Selasa pagi.
Kabar meninggalnya pasien COVID-19 di Puskesmas Jurangmangu Barat ini berasal dari rekan keluarga pasien yang mengatakan, Sri meninggal pukul 24.00 WIB, setelah dirawat di puskesmas. (Baca juga; Angka Kematian Akibat COVID-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, Sehari Tembus 21 Kasus )
"Ya, jadi awalnya kehabisan di oksigen. Di puskesmas enggak ada oksigennya. Lalu, saya cari di luar dan dapat dengan harga Rp1 juta. Jam 12 malam meninggal," papar salah satu kerabat, kepada SINDOnews.
Dia menambahkan, sebelum dirawat di puskesmas, pihak keluarga membawa pasien ke RS swasta. Tetapi ditolak setelah lama menunggu dengan alasan kondisinya masih belum terlalu gawat.
"Ya, kalau dari pihak keluarga maunya jenazah segera dikubur. Kasihan, sudah 13 jam lebih. Di sana juga masih ada pasien lain, kasihan," pungkasnya. (Baca juga; RS Penuh, Puskemas di Tangerang Jadi Ruang IGD Pasien Covid-19 )
Sementara itu, terkait dengan habisnya oksigen di Puskesmas Jurangmangu Barat, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dr Alin mengatakan, persediaan gas masih aman dan cukup. "Relatif masih bisa dikendalikan," tukasnya singkat.
Belum jelas penyebab pasien itu tidak lekas dimakamkan. Padahal, antrean di TPU Jombang sedang tak ada. "Udah laporkan ke Dinkes Kota Tangsel belum? Oh ya, itu di puskesmas ya, harusnya mereka lebih tahu. Iya, ntar diambil," kata Kepala TPU Jombang Tabroni, kepada Sindonews, Selasa pagi.
Kabar meninggalnya pasien COVID-19 di Puskesmas Jurangmangu Barat ini berasal dari rekan keluarga pasien yang mengatakan, Sri meninggal pukul 24.00 WIB, setelah dirawat di puskesmas. (Baca juga; Angka Kematian Akibat COVID-19 di Kabupaten Tangerang Melonjak, Sehari Tembus 21 Kasus )
"Ya, jadi awalnya kehabisan di oksigen. Di puskesmas enggak ada oksigennya. Lalu, saya cari di luar dan dapat dengan harga Rp1 juta. Jam 12 malam meninggal," papar salah satu kerabat, kepada SINDOnews.
Dia menambahkan, sebelum dirawat di puskesmas, pihak keluarga membawa pasien ke RS swasta. Tetapi ditolak setelah lama menunggu dengan alasan kondisinya masih belum terlalu gawat.
"Ya, kalau dari pihak keluarga maunya jenazah segera dikubur. Kasihan, sudah 13 jam lebih. Di sana juga masih ada pasien lain, kasihan," pungkasnya. (Baca juga; RS Penuh, Puskemas di Tangerang Jadi Ruang IGD Pasien Covid-19 )
Sementara itu, terkait dengan habisnya oksigen di Puskesmas Jurangmangu Barat, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dr Alin mengatakan, persediaan gas masih aman dan cukup. "Relatif masih bisa dikendalikan," tukasnya singkat.
(wib)