Epidemiolog Minta Jakarta Perketat PPKM di Tempat Umum dan Pasar, Ini Alasannya

Selasa, 22 Juni 2021 - 06:05 WIB
loading...
Epidemiolog Minta Jakarta Perketat PPKM di Tempat Umum dan Pasar, Ini Alasannya
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Epidemiolog kembali menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melakukan pengetatan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Alasannya, kasus Covid 19 di Jakarta terus merangkak naik.

"PPKM perlu lebih ketat agar kasus ini (Covid-19) bisa teratasi," ujar Epidemiolog UKI Gilbert Simanjuntak saat dihubungi SINDOnews, Senin 21 Juni 2021.

Menurut dia, kondisi Jakarta saat ini hanya butuh pengetatan PPKM, tidak harus karantina wilayah atau lockdown. "Kita tidak perlu lockdown karena akan memperburuk ekonomi. Berkaca pada periode lalu, maka pengawasan ketat yang diperlukan," tandasnya.

Adapun yang perlu diawasi dengan ketat, yakni tempat-tempat yang berpotensi dapat menimbulkan kerumunan. "Pengawasan tempat umum dan pasar," tutupnya.



Diketahui, kasus aktif Covid-19 di Jakarta masih terus mengalami lonjakan. Pada Senin kemarin terdapat penambahkan kasus positif sebanyak 5.014 Orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menyebutkan, pada Senin kemarin telah dilakukan tes PCR terhadap 19.280 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 15.424 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 5.014 positif dan 10.410 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes antigen sebanyak 2.851 orang dites, dengan hasil 314 positif dan 2.537 negatif," kata Dwi di Jakarta Senin (21/6/2021).

Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen). Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.

Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 106.963 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 397.843 per sejuta penduduk. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)