Polisi Berantas Premanisme dan Pungli, Sopir Truk di Tanjung Priok Waspada

Minggu, 13 Juni 2021 - 17:54 WIB
loading...
Polisi Berantas Premanisme...
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (11/6/2021). Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Pemberantasan aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan jajaran kepolisian di kawasan Tanjung Priok , Jakarta Utara, membuat “panas” kawasan tersebut. Bahkan, pemberantasan dua kasus itu membuat pelayanan bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terbengkalai dan maraknya aksi pecah kaca yang membuat sopir truk kontainer waspada.

“kalo bisa hibawan (imbauan) saya bilamana ada kiriman ke Tanjung Priok harap ditolak aja,” ujar salah satu percakapan sopir truk di grupnya yang dikutip, Minggu (13/6/2021).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polda Metro Jaya untuk segera 'sikat' atau menindak tegas seluruh preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir kontainer di wilayah Jakarta Utara.

Perintah sikat preman itu dikeluarkan setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menelepon Kapolri menindaklanjuti keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).

"Oknum dan preman akan segera kami bersihkan, tangkap dan tuntaskan," kata Sigit saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis 10 Juni 2021.

Dia juga meminta jajarannya segera membentuk tim demi menindak tegas seluruh preman yang kerap memalak para sopir truk tersebut.

"Segera kami turunkan tim untuk menindaklanjuti dan bereskan keluhan dari para sopir yang sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum dan preman," ujar Sigit.

Presiden Jokowi memerintahkan penindakan preman pungli tersebut setelah menerima keluhan dari sopir kontainer yang menjadi sasaran tindak premanisme.

"Begitu keadaan macet, itu di depannya ada yang dinaiki mobilnya, naik ke atas mobil bawa celurit atau nodong begitu, itu enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan," bebernya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)