Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Didominasi dari Cipayung

Jum'at, 11 Juni 2021 - 08:19 WIB
loading...
Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Didominasi dari Cipayung
Petugas membawa pasien Covid-19 dari Puskesmas Cipayung dan berbagai puskesmas lainnya ke RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran. Selama beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan pasien yang dirujuk ke RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (11/6/2021). Foto: Istimew
A A A
JAKARTA - Sebanyak 55 Pasien positif virus Corona ( Covid-19 ) yang berasal dari Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur, dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/6/2021).

Komandan Lapangan sekaligus Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol Laut (K) drg. M Arifin, Sp. Ort, M. Tr (Opsla) mengatakan, pihaknya kembali menerima pasien Covid-19 dari sejumlah Zona Merah Covid-19 di DKI Jakarta.

"Ada peningkatan pengiriman pasien Covid-19 merata dari seluruh Puskesmas di Jakarta. Namun yang paling banyak dari Cipayung," ujar Arifin ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jumat (11/6/2021) pagi.

Dia mengatakan, wilayah Cipayung seharusnya dilakukan lockdown mikro. Pasalnya, sejak beberapa bulan lalu wilayah Cipayung tetap bertahan di zona merah Covid-19 .

"Selain dari Cipayung, kita juga banyak menerima pasien positif Covid-19 dari Puskesmas Jagakarsa, Puskesmas Kembangan, Puskesmas Setiabudi, dan Puskesmas Tanjung Priok," jelas Arifin.

Bahkan akibat lonjakan pasien Covid-19 di berbagai wilayah di DKI Jakarta, beberapa waktu terakhir muncul antrean ambulance yang mengantarkan pasien Covid-19 ke RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Dari sejumlah video yang diberikan oleh pihak pengelola RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran tampak antrean ambulance dan Bus Sekolah berwarna kuning dikawal pengemudi sepeda motor meninggalkan Puskesmas Cipayung untuk menuju RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Tak hanya orang dewasa, dalam pasien Covid-19 yang diangkut menggunakan bus sekolah juga ada sejumlah anak-anak. Sesampainya di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran mereka diperiksa terlebih dahulu dalam sebuah ruangan untuk kemudian dirawat sesuai kondisi klinis masing-masing.

Para petugas, sopir ambulans, bus sekolah dan tenaga medis tampak mengenakan baju hazmat lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) penunjang. "Kondisi kemarin sangat crowded UGD kita, masyarakat harus waspada ini lampu kuning," kata Arifin.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0990 seconds (0.1#10.140)