BTS Meal Bikin Kerumunan, Wali Kota Bogor Akan Minta Penjelasan Pengelola McDonald's

Rabu, 09 Juni 2021 - 17:20 WIB
loading...
BTS Meal Bikin Kerumunan, Wali Kota Bogor Akan Minta Penjelasan Pengelola McDonalds
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto segera memanggil pengelola restoran siap saji McDonald's (McD) pascaterjadi kerumunan di sejumlah gerai imbas peluncuran paket menu BTS Meal, Rabu (9/6/2021).



Hari ini banyak gerai McD di Kota Bogor diserbu ratusan ojek online yang ingin membeli pesanan pembeli. Antrean kendaraan juga terjadi di jalur drive thru.

Berdasarkan pantauan, antrean pembeli terlihat di gerai McD Lodaya, Juanda, Semplak, Hero Pajajaran, Cibinong dan Metland Cileungsi.

“Iya, saya sudah menerima laporannya. Maka dari itu saya akan panggil pengelola McDonald’s untuk minta penjelasan,” ujar Bima Arya saat dikonfirmasi.



Sekretaris Camat (Sekcam) Bogor Barat Irman Khaerudin sebelumnya mengakui adanya kerumunan di McD Semplak. Saat itu juga pihaknya bersama Polsek Bogor Barat langsung mendatangi lokasi sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut dia, kerumunan terjadi karena franchise asal Amerika Serikat itu tengah mengadakan Promo BTS Meal, yakni produk yang ‘menjual’ boyband asal Korea Selatan BTS (Bangtan Sonyeondan) itu. Promo yang hanya bisa dinikmati lewat drive thru, baik melalui aplikasi ojol maupun datang langsung.

Alhasil, pihaknya bersama Polsek Bogor Barat meminta pihak McD Semplak untuk menutup gerai karena memicu kerumunan.

Lihat Foto-foto: Heboh BTS Meal, Begini Penampakan Kerumunan Ojol Saat Mengantre di Gerai McD

“Kami sudah ke lokasi, betul ada kerumunan itu. Ada promo BTS Meal di seluruh McD. Di situ terjadi kerumunan, mereka baru buka jam 9. Mereka tidak menyangka seramai itu,” katanya.

“Promonya untuk drive thru, ojol, atau langsung. Jadi kerumunannya menunggu antrean pesanan. Akhirnya kami sepakat untuk minta ditutup oleh polsek dan kecamatan. Sekarang aplikasi pemesanan via Grabfood dan Gofood ditutup sejak jam 12 tadi,” jelas Irman.

Setelah aplikasi ditutup, kerumunan langsung dibubarkan. Pihaknya pun sudah memanggil dan memperingatkan pengelola untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes).
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)