Produktif di Masa Pendemi, Yuk Intip Usaha Pemuda Karang Taruna di Tangerang Selatan
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Walaupun masih berada dalam situasi pandemi namun tidak menyurutkan semangat pemuda Karang Taruna di Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan perekonomian daerahnya. Salah satunya Karang Taruna di Kelurahan Setu, yang melakukan kegiatan produktif di masa pandemi Covid-19, yaitu pemberdayaan pemuda dengan usaha udang galah.
Ada alasan tersendiri mengapa pemuda setempat memberdayakan udang galah. “Udang galah dipilih sebagai usaha kreatif karena sedang gaung (banyak permintaan.) di pasaran, dan punya nilai ekonomi yang tinggi. Sejauh ini animo masyarakat sekitar cukup baik,” ujar Sekretaris Karang Taruna Setu Didi Sukandi, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/05/2021).
Karang Taruna menawarkan pelatihan untuk masyarakat sekitar dan memiliki kegiatan kenclengan untuk membuat keramba makin berkembang, sehingga hasilnya selain untuk konsumsi bisa juga dijual. “Saat ini masyarakat sekitar Setu sudah banyak yang mandiri, yang awalnya hanya membeli bibit udang untuk dikembangbiakkan, saat ini sudah bisa membibitkan sendiri,”papar Didi.
Pembina Karang Taruna Setu Syahrul mengatakan, usaha ekonomi ini selain dapat membantu meringankan sebagian beban hidup masyarakat sekitar juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi pemuda setempat sekaligus pemanfaatan lahan yang terbengkalai.
“Keramba yang ada sudah puluhan dengan memanfaatkan lahan sawah yang sudah tidak terpakai, juga danau di belakang kelurahan. Usaha ini melibatkan anak-anak muda yang tidak punya pekerjaan,” katanya.
Selain memberdayakan pemuda, usaha keramba ini juga dapat mempekerjakan tukang-tukang pembuat keramba. “Sesuai dengan moto Karang Taruna Setu, Bang Diki (Bangkit Mandiri di Kaki Sendiri), serta Bang Wira (Pengembangan Wirausaha), Karang Taruna Setu berupaya agar masyarakat bisa survive di masa pandemi,”ujar Ketua Karang Taruna Setu tahun 2021-2025 Ade Aulia.
Walaupun pada masa pandemi, usaha Karang Taruna memang tetap berjalan normal. “Di masa pandemi ini hasil penjualan tidak berpengaruh, tinggal bagaimana komunikasi kita ke pelanggan. Bahwa tetap aman meski datang langsung ke keramba,” kata Ade.
Beda halnya dengan Karang Taruna Kademangan yang memilki usaha keramba meski masih berskala lebih kecil. Ketua Karang Taruna Kelurahan Kademangan Andri menuturkan, usaha keramba yang diinisiasi kepengurusannya saat itu baru berjumlah lima kolam dan baru panen sekali, “Semoga ke depan bisa terus dikembangkan, termasuk cita-cita membangun taman bacaan masyarakat (TBM),” jelas Andri.
Karang Taruna lainnya yakni di Kelurahan Muncul melakukan usaha kerajinan dari kulit telur dan dijadikan hiasan dinding, kaligrafi dan hiasan pelapis botol minuman. “Karang taruna sudah berperan aktif membantu pemerintah, terutama pemuda di sekitar muncul,” kata Lurah Muncul, H Ahmad.
Karang Taruna Kelurahan Bakti Jaya pun memiliki usaha produktif yakni pengelolaan daging dan telur puyuh sejak tahun 2015 yang dimulai dari pola penetasan dan mengembangbiakkan belajar lewat Youtube. Kemudian terus menggali pengetahuan dengan mencari peternak lain yang pengalaman.
"Awalnya mengelola peternakan hanya berdua saja, tapi sekarang sudah berlima. Sedikit banyak membantu membuka peluang kerja teman-teman di sini. Kesulitannya saat ini, kandang masih tradisional jadi mudah diserang hama, dan mati mendadak,”papar Fajar, anggota Karang Taruna Bakti Jaya.
Pemasaran puyuh pun dilakukan melalui langganan pedagang angkringan dan agen telor di warung atau pasar, dan masyarakat sekitar. Walaupun omset penjualan telur masih kecil, namun tetap terbantu dari penjualan dagingnya.
“Harapan saya, usaha ini bisa mendorong pemuda untuk mandiri, bagaimana pemuda bisa membuka peluang kerja, mengembangkan usaha agar makin maju,” harapnya.
Ada alasan tersendiri mengapa pemuda setempat memberdayakan udang galah. “Udang galah dipilih sebagai usaha kreatif karena sedang gaung (banyak permintaan.) di pasaran, dan punya nilai ekonomi yang tinggi. Sejauh ini animo masyarakat sekitar cukup baik,” ujar Sekretaris Karang Taruna Setu Didi Sukandi, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/05/2021).
Karang Taruna menawarkan pelatihan untuk masyarakat sekitar dan memiliki kegiatan kenclengan untuk membuat keramba makin berkembang, sehingga hasilnya selain untuk konsumsi bisa juga dijual. “Saat ini masyarakat sekitar Setu sudah banyak yang mandiri, yang awalnya hanya membeli bibit udang untuk dikembangbiakkan, saat ini sudah bisa membibitkan sendiri,”papar Didi.
Pembina Karang Taruna Setu Syahrul mengatakan, usaha ekonomi ini selain dapat membantu meringankan sebagian beban hidup masyarakat sekitar juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi pemuda setempat sekaligus pemanfaatan lahan yang terbengkalai.
“Keramba yang ada sudah puluhan dengan memanfaatkan lahan sawah yang sudah tidak terpakai, juga danau di belakang kelurahan. Usaha ini melibatkan anak-anak muda yang tidak punya pekerjaan,” katanya.
Selain memberdayakan pemuda, usaha keramba ini juga dapat mempekerjakan tukang-tukang pembuat keramba. “Sesuai dengan moto Karang Taruna Setu, Bang Diki (Bangkit Mandiri di Kaki Sendiri), serta Bang Wira (Pengembangan Wirausaha), Karang Taruna Setu berupaya agar masyarakat bisa survive di masa pandemi,”ujar Ketua Karang Taruna Setu tahun 2021-2025 Ade Aulia.
Walaupun pada masa pandemi, usaha Karang Taruna memang tetap berjalan normal. “Di masa pandemi ini hasil penjualan tidak berpengaruh, tinggal bagaimana komunikasi kita ke pelanggan. Bahwa tetap aman meski datang langsung ke keramba,” kata Ade.
Beda halnya dengan Karang Taruna Kademangan yang memilki usaha keramba meski masih berskala lebih kecil. Ketua Karang Taruna Kelurahan Kademangan Andri menuturkan, usaha keramba yang diinisiasi kepengurusannya saat itu baru berjumlah lima kolam dan baru panen sekali, “Semoga ke depan bisa terus dikembangkan, termasuk cita-cita membangun taman bacaan masyarakat (TBM),” jelas Andri.
Karang Taruna lainnya yakni di Kelurahan Muncul melakukan usaha kerajinan dari kulit telur dan dijadikan hiasan dinding, kaligrafi dan hiasan pelapis botol minuman. “Karang taruna sudah berperan aktif membantu pemerintah, terutama pemuda di sekitar muncul,” kata Lurah Muncul, H Ahmad.
Karang Taruna Kelurahan Bakti Jaya pun memiliki usaha produktif yakni pengelolaan daging dan telur puyuh sejak tahun 2015 yang dimulai dari pola penetasan dan mengembangbiakkan belajar lewat Youtube. Kemudian terus menggali pengetahuan dengan mencari peternak lain yang pengalaman.
"Awalnya mengelola peternakan hanya berdua saja, tapi sekarang sudah berlima. Sedikit banyak membantu membuka peluang kerja teman-teman di sini. Kesulitannya saat ini, kandang masih tradisional jadi mudah diserang hama, dan mati mendadak,”papar Fajar, anggota Karang Taruna Bakti Jaya.
Pemasaran puyuh pun dilakukan melalui langganan pedagang angkringan dan agen telor di warung atau pasar, dan masyarakat sekitar. Walaupun omset penjualan telur masih kecil, namun tetap terbantu dari penjualan dagingnya.
“Harapan saya, usaha ini bisa mendorong pemuda untuk mandiri, bagaimana pemuda bisa membuka peluang kerja, mengembangkan usaha agar makin maju,” harapnya.
(thm)