Pemkot Siapkan 6 Lokasi Karantina Pemudik Asal Bekasi
loading...
A
A
A
BEKASI - Untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pemudik yang terpapar Covid-19, Pemkot Bekasi menyiapkan enam rumah sakit untuk mengarantina warga yang terpapar Covid-19. Hingga saat ini pemerintah bersama kepolisian masih melakukan penyekatan dan memeriksa pemudik yang masuk wilayah Bekasi.
enam rumah sakit tersebut yakni, Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Chandrabaga, empat Rumah Sakit Umum Daerah tipe D dan RSUD Dr Chasbullah Abdulmajid. "Kita sudah siapkan lokasi untuk mengarantina pemudik yang kembali ke Bekasi, jika kondisi pemudik itu dalam status Covid-19 ," ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (17/5/2021).
Menurut dia, hingga saat ini pemerintah bersama kepolisian masih melakukan penyekatan dan memeriksa pemudik yang masuk wilayah Bekasi. Hasilnya, kata dia, sebagian ada pemudik yang masuk ke Bekasi dalam kondisi sehat, namun ada beberapa pemudik yang langsung dibawa dan dikarantina di RSUD untuk tahap karantina dan penyembuhan.
"Ada beberapa pemudik yang positif, sudah dibawa dan dikarantina di RSUD Tipe D Bekasi Utara," ucapnya.
Saat ini, kata dia, Kota Bekasi sudah mempunyai sebanyak 47 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) di setiap wilayah kelurahan dan 4 Rumah Sakit Tipe D serta memiliki RSUD Chasbullah Abdulmadjid dan juga RSD Stadion Patriot Chandrabaga. "Semua fasilitas milik pemerintah daerah ini bisa membantu masyarakat Bekasi berobat," ujarnya.
Untuk menimalisir penyebaran Covid-19 di wilayahnya, Rahmat sudah mengerahkan petugas kesehatan yang berada di setiap wilayah-wilayah untuk melakukan tracking ke lingkup RT/RW."Kami meminta kepada setiap Kepala Puskesmas di setiap kelurahan agar turun ke lingkup RT RW untuk melakukan tracing terhadap para pemudik yang sesuai melaksanakan mudik lebaran," tuturnya.
Untuk itu, mereka akan melakukan pelacakan melalui petugas pamor di setiap masing-masing puskemas untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran. Sehingga, kata dia, bagi masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk mengecek kesehatannya pribadi dirinya, karna segi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bekasi sudah ada di setiap masing-masing wilayah.
"Langkah itu kita terapkan adalah bagaimana interaktif kita dalam melakukan proses tracking Covid-19," tegasnya. Rahmat meminta masyarakat Bekasi untuk tidak kendor menerapkan protokol kesehatan dan tetap memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Sebab, warga Kota Bekasi menjadi wilayah di Provinsi Jawa Barat yang masih patuh dengan protokol kesehatan dan tingkat penyebarannya saat ini sangat rendah.
enam rumah sakit tersebut yakni, Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Chandrabaga, empat Rumah Sakit Umum Daerah tipe D dan RSUD Dr Chasbullah Abdulmajid. "Kita sudah siapkan lokasi untuk mengarantina pemudik yang kembali ke Bekasi, jika kondisi pemudik itu dalam status Covid-19 ," ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (17/5/2021).
Menurut dia, hingga saat ini pemerintah bersama kepolisian masih melakukan penyekatan dan memeriksa pemudik yang masuk wilayah Bekasi. Hasilnya, kata dia, sebagian ada pemudik yang masuk ke Bekasi dalam kondisi sehat, namun ada beberapa pemudik yang langsung dibawa dan dikarantina di RSUD untuk tahap karantina dan penyembuhan.
"Ada beberapa pemudik yang positif, sudah dibawa dan dikarantina di RSUD Tipe D Bekasi Utara," ucapnya.
Saat ini, kata dia, Kota Bekasi sudah mempunyai sebanyak 47 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) di setiap wilayah kelurahan dan 4 Rumah Sakit Tipe D serta memiliki RSUD Chasbullah Abdulmadjid dan juga RSD Stadion Patriot Chandrabaga. "Semua fasilitas milik pemerintah daerah ini bisa membantu masyarakat Bekasi berobat," ujarnya.
Untuk menimalisir penyebaran Covid-19 di wilayahnya, Rahmat sudah mengerahkan petugas kesehatan yang berada di setiap wilayah-wilayah untuk melakukan tracking ke lingkup RT/RW."Kami meminta kepada setiap Kepala Puskesmas di setiap kelurahan agar turun ke lingkup RT RW untuk melakukan tracing terhadap para pemudik yang sesuai melaksanakan mudik lebaran," tuturnya.
Untuk itu, mereka akan melakukan pelacakan melalui petugas pamor di setiap masing-masing puskemas untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran. Sehingga, kata dia, bagi masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk mengecek kesehatannya pribadi dirinya, karna segi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bekasi sudah ada di setiap masing-masing wilayah.
"Langkah itu kita terapkan adalah bagaimana interaktif kita dalam melakukan proses tracking Covid-19," tegasnya. Rahmat meminta masyarakat Bekasi untuk tidak kendor menerapkan protokol kesehatan dan tetap memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Sebab, warga Kota Bekasi menjadi wilayah di Provinsi Jawa Barat yang masih patuh dengan protokol kesehatan dan tingkat penyebarannya saat ini sangat rendah.
(hab)