Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Tambah 785, Ini Kata Dinkes DKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sebanyak 11.757 spesimen melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) . Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.229 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 785 positif dan 7.444 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 2.520 orang dengan hasil 68 positif dan 2.452 negatif.
Hal demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/5/2021).
"Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 360.638. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 58.030. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 194 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.585 (orang yang masih dirawat/ isolasi)," terang Dwi.
Dwi menyebutkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 418.188 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 403.630 dengan tingkat kesembuhan 96,5%, dan total 6.973 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%," terangnya.
Sementara itu, untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. Diketahui World Health Organization (WHO) juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 2.188.152 orang (72,9%) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.469.582 orang (49,0%).
"Adapun rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 129.295 orang (115,1%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 113.947 orang (101,5%), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang," bebernya.
Sedangkan, diketahui pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 584.003 orang (64,1%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 500.318 orang (54,9%), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang. Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 1.474.854 orang (74,6%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 855.317 orang (43,4%), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang.
Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19. Seiring dengan menerapkan 3T (tracing, testing, dan treatment), vaksinasi Covid-19 juga digalakkan pada sejumlah kelompok prioritas. Kendati demikian, masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Mengingat, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus tersebut jika abaikan protokol kesehatan dalam aktivitas harian. Hal ini terlihat dari kasus positif yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan.
"Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan ini," pungkasnya.
Hal demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/5/2021).
Baca Juga
"Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 360.638. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 58.030. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 194 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.585 (orang yang masih dirawat/ isolasi)," terang Dwi.
Dwi menyebutkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 418.188 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 403.630 dengan tingkat kesembuhan 96,5%, dan total 6.973 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%," terangnya.
Sementara itu, untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. Diketahui World Health Organization (WHO) juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 2.188.152 orang (72,9%) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.469.582 orang (49,0%).
"Adapun rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 129.295 orang (115,1%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 113.947 orang (101,5%), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang," bebernya.
Sedangkan, diketahui pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 584.003 orang (64,1%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 500.318 orang (54,9%), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang. Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 1.474.854 orang (74,6%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 855.317 orang (43,4%), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang.
Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19. Seiring dengan menerapkan 3T (tracing, testing, dan treatment), vaksinasi Covid-19 juga digalakkan pada sejumlah kelompok prioritas. Kendati demikian, masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Mengingat, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus tersebut jika abaikan protokol kesehatan dalam aktivitas harian. Hal ini terlihat dari kasus positif yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan.
"Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan ini," pungkasnya.
(mhd)