Kasus Covid-19 Melandai, Wagub DKI Minta Warga Tak Lakukan Mudik Lokal

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut kasus Covid-19 di Jakarta cenderung landai dimana tingkat kesembuhan mencapai 96,6%. Hal ini disampaikan saat kunjungan ke mal dan apartemen sebagai tindak lanjut penjagaan prokotol kesehatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442H di Grand Pramuka Square, Jakarta, Minggu (09/05/2021).

"Untuk angka kematian berada di 1,7%, ICUnya turun menjadi 34%, tempat tidur turun hingga 32%, hotel per karantina turun menjadi 34, 4%. Hal ini menandakan adanya pelandaian mudah-mudahan masyarakat tetap bisa berhati-hati sekalipun Pemprov DKI tetap meningkatkan sarana dan prasarana kapasitas seperti jumlah rumah sakit, laboratorium, SDM, dokter," kata pria yang biasa disapa Ariza ini.

Ia meminta seluruh masyarakat tetap waspada sekalipun telah mengikuti program vaksinasi. Ia pun mengimbau masyarakat tetap menjaga Prokes sebaik dan seketat mungkin agar dapat mengurangi penyebaran Covid-19 dan memutus penyebaran covid baik di Indonesia maupun di dunia.

Terkait perayaan Idul Fitri, Riza mengajak masyarakat agar menikmati perayaan Idul Fitri bersama-sama hanya dengan keluarga inti dan tidak perlu melakukan kunjungan apalagi mengadakan kegiatan open house.

Lalu mengenai kegiatan lainnya seperti mudik atau liburan ke luar kota. Ia meminta Warga Jakarta tetap berada di rumah dan di wilayah Jabodetabek tidak diperkenankan mudik di luar kota.

"Terkait mudik lokal kami meminta Warga Jakarta tetap berada di Jakarta karena Jakarta ini memiliki mobilitas tinggi dan berpotensi menciptakan kerumunan yang tinggi dan pada akhirnya dapat menyebarkan Covid-19. Namun demikian sekalipun diperbolehkan kami meminta seluruh masyarakat tetap menjaga prokes. Tempat yang terbaik sekalipun hari libur anda tetap berada di rumah bersama keluarga," imbuhnya.

Politikus Partai Gerindra ini berharap seluruh masyarakat untuk mengurungkan niat mudik lokal, antar provinsi atau bepergian saat berbelanja. Ia mengimbau agar dilakukan secara online diorder sehingga tidak ada pembelian secara langsung.

"Kami semua di Jakarta sudah menggunakan pre-order jadi tidak ada pembelian secara fisik dan semua dilakukan secara online. Kami meminta kepada semua toko-toko, kios pasar, semua secara online yang jelas kita sudah menerapkannya dari awal," pungkasnya.