Ganjil Genap Akhir Pekan di Bogor, Puluhan Kendaraan Diputarbalik

Sabtu, 01 Mei 2021 - 18:35 WIB
loading...
Ganjil Genap Akhir Pekan di Bogor, Puluhan Kendaraan Diputarbalik
Sistem ganjil genap di seputaran Sistem Satu Arah (SSA) atau Kebun Raya Bogor mulai diberlakukan pada Sabtu (1/5/2021).Foto/MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Sistem ganjil genap di seputaran Sistem Satu Arah (SSA) atau Kebun Raya Bogor mulai diberlakukan pada Sabtu (1/5/2021). Banyak kendaraan yang diputarbalik oleh petugas karena pelat nomor tidak sesuai tanggalnya.

Pantauan MNC Portal Indonesia di check point Tugu Kujang, Kota Bogor ganjil genap di seputaran SSA mulai diberlakukan sekira pukul 16.00 WIB. Terlihat petugas gabungan mulai menyiapkan water barrier dan papan besar sebagai pemberitahuan aturan ganjil genap.

Kemudian, satu persatu kendaraan yang melintas dari arah Terminal Baranangsiang menuju Jalan Otista atau SSA baik mobil pribadi maupun motor diperiksa petugas. Bagi yang kedapatan nomor kendaraannya tidak sesuai tanggal saat ini langsung diputarbalik.

Tetapi bagi yang sesuai, diperkenankan melanjutkan perjalanannya mengitari SSA. Sistem ganjil genap ini, sedianya dikecualikan bagi pekerja, angkutan umum, ojol, TNI-Polri, darurat dan lainnya sesuai aturan.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ganjil genap ini sebagai efek kejut bagi masyarakat agar mengurangi mobilitas. Meskipun, memang ada kepadatan atau antrean panjang kendaraan imbas check poin ganjil genap.

"Memang di lima titik check point sangat padat. Tapi kegiatan ini sebagai efek kjut bagi masyarakat bahwa kita akan memasuki masa mudik dimana aktivitas masyarakat itu akan meningkat," kata Susatyo, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (1/5/2021).

Kemudian, pada dasarnya ganjil genap di seputaran SSA dilakukan agar mengurangi mobilitas di pusat kota terutama di waktu menjelang berbuka puasa. Nantinya, ganjil genap hari ini akan dievaluasi oleh semua pihak agar pelaksanaan besok lebih optimal.

"Jadi ini (ganjil genap) agar masyarakat mobilitasnya cukup diantar kecamatan saja tidak meluas karena kita monitor, ada sebagian wilayah sepi dan ada sebagian ramai. Jadi agar tertata," ucap Susatyo.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)