93.901 Warga Bogor Divaksin, Lansia dan Pendidik Jadi Prioritas

Senin, 19 April 2021 - 15:40 WIB
loading...
93.901 Warga Bogor Divaksin,...
Sebanyak 93.901 orang atau 52,67 persen dari 178.279 warga Kota Bogor yang sudah disuntik vaksin pertama dari total sasaran teregistrasi 187.802 warga. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BOGOR - Sebanyak 93.901 orang atau 52,67 persen dari 178.279 warga Kota Bogor yang sudah disuntik vaksin pertama dari total sasaran teregistrasi 187.802 warga. Sementara, jumlah penerima vaksin Covid-19 suntikan kedua ada 40.997 warga atau 23 persen.

Berdasarkan update data, Sabtu 17 April 2021 pukul 20.30 WIB dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Rinciannya, untuk kategori sasaran SDM kesehatan dari 9.150 orang, hasil vaksinasi 1 8.484 orang (92,72 persen), vaksinasi 2 7.029 orang (76,82 persen).

Kategori lanjut usia (lansia) dari sasaran 95.371 orang, hasil vaksinasi 1 28.817 orang (30,22 persen), vaksinasi 2 9.363 orang (9,82 persen).

Kategori sasaran petugas publik dari sasaran 73.758 sasaran, hasil vaksinasi 1 56.600 (76,74 persen), vaksinasi 2 24.605 (33,36 persen).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, data tersebut berasal dari KPCPEN. Untuk SDM kesehatan suntikan pertama data dari pihaknya sebenarnya sudah rampung.

"Untuk tenaga kesehatan banyak yang ditunda karena komorbid dan penyintas. Kriteria ini sebelumnya dikeluarkan dari penerima vaksin," katanya di Bogor, Minggu 18 April 2021 malam.

Menyinggung masih rendahnya angka vaksinasi sasaran lansia, menurut Retno dikarenakan baru dimulai satu bulan yang lalu. Pasalnya, kebijakan pusat awalnya lansia diprioritaskan hanya di ibu kota provinsi.

"Jadi saat itu kita mulai sasaran pelayan publik dulu. Sekarang prioritasnya lansia dan pendidik, pelayan publik di pending (tunda) dulu," jelasnya.

Untuk sasaran lansia yang bermukim di pusat kota menurutnya, antusias mengikuti vaksinasi. Sedangkan lansia yang ada di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor, seperti di Mulyaharja, Lawang Gintung, Harjasari, Situ Gede dan Ciluar banyak yang menolak vaksin karena takut divaksin, merasa tidak kemana-mana dan jauh dari fasilitas kesehatan (faskes).

"Jadi perlu sosialisasi tentang pentingnya vaksin. Kemarin berbagai upaya terobosan dengan jemput bola sudah dilakukan untuk mendekatkan akses layanan," kata Retno.

Di bulan Ramadhan ini kata Kadinkes, vaksinasi masih tetap dilakukan. Namun hanya untuk tanggal 14-20 April vaksin pertama. Sementara di luar itu tiadakan, karena vaksin keduanya berbarengan dengan hari libur lebaran. Untuk suntikan kedua masih terus dilakukan. "Roadmapnya vaksin tahap 2 sampai bulan Juni," sebutnya.

Untuk memperoleh target yang telah ditetapkan, terutama sasaran lansia yang masih rendah perlu sosialisasi yang masif tentang vaksinasi, keamanan dan manfaatnya.

Tak hanya itu kata Retno, perlunya penggerakan sasaran oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemimpin wilayah, mulai camat, lurah, RW dan RT, termasuk juga aparat wilayah, babinsa dan bhabinkamtibmas serta RW Siaga mendata dan menggerakkan sasaran.

"Kami menghimbau kepada warga jangan ragu untuk divaksin Covid-19. Mari sukseskan vaksinasi nasional," katanya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)