Viral Video Jozeph Ngaku Nabi ke-26, PP Muhammadiyah: Harus Diperiksa Kejiwaannya

Minggu, 18 April 2021 - 06:23 WIB
loading...
Viral Video Jozeph Ngaku Nabi ke-26, PP Muhammadiyah: Harus Diperiksa Kejiwaannya
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Muti. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam sikap Youtuber Jozeph Paul Zheng yang mengaku sebagai Nabi ke-26. PP Muhammadiyah meminta kepolisian turun tangan sekaligus memeriksa kejiwaan Jozeph.

"Selain pemeriksaan oleh polisi, saya kira perlu ada pemeriksaan kejiwaan," kata Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (18/4/2021).

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu meminta kepada umat Islam agar tidak resah atas apa yang diucapkan Jozeph dalam video youtube pribadinya tersebut. Dia menilai apa yang dikatakan Jozeph tersebut salah.

"Umat Islam tidak perlu resah karena sudah tahu bahwa semua yang dikatakan Jozeph itu salah. Kita urus hal-hal yang lebih maslahat untuk umat," pungkasnya. (Baca juga; YouTuber Jozeph Paul Zheng Mengaku Nabi ke-26, Tantang Masyarakat Laporkannya ke Polisi )

Sebelumnya, video viral karena seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang di media sosial mengaku sebagai nabi ke-26. Bahkan, dia membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa melaporkannya melakukan penistaan agama. (Baca juga; Jozeph Paul Zhang Ngaku Jadi Nabi ke-26, MUI: Tenang, Kapolri Sudah Instruksikan Tangkap Pelaku )

Dia membuat video dalam forum diskusi zoom. Kemudian, menggunggahnya ke akun channel Youtube miliknya, Jozeph Paul Zhang dengan tema "Puasa Lalim Islam". Seperti dilihat Okezone, video tersebut berdurasi 3 jam 2 menit.

"Yang bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang lo. Yang bisa laporin gua penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Josep Fauzan Zhang, meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabullah. Kalo Anda bisa laporan atas penistaan agama, Gua kasih loh satu laporan Rp1 juta, maksimum 5 laporan supaya jangan bilang gua ngibul kan. jadi kan Rp5 juta, di wilayah polres berbeda," ujarnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)