Begini Harapan Wali Murid Saat Ada Kegiatan Belajar Tatap Muka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dianggap lebih efektif dibandingkan online atau daring. Hal demikian dikatakan oleh salah seorang wali murid siswa SMKN 15 Jakarta, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ridwan Amanah (25).
"Harapannya bisa bebas lagi yah anak-anak belajar, seperti zaman saya sekolah dahulu, kalau begini terus kan, khususnya bagi anak-anak kapan majunya. Namanya sekolah selain belajar kam untuk mencari banyak teman juga," ujarnya di lokasi, Rabu (7/4/2021). Baca juga:Kesiapan Belajar Tatap Muka di Tangerang Selatan Baru 80%
Menurutnya pria asal Bintaro itu, kegiatan belajar secara daring tak seefektif saat belajar secara tatap muka. Adiknya yang bernama Ragil kelas 10 itu setiap harinya hanya berkutat pada laptop saja dalam belajar dan waktu belajarnya pun cukup terbatas. Alhasil, saat dia kesusahan pun tak bisa bertanya secara langsung pada gurunya terkait pelajaran ataupun pada teman-temannya.
"Kalau tatap muka kan adik saya jadi bebas belajar, apalagi praktek kan butuh sarana dan prasarana yang mana adanya di sekolah. Di rumah terus mau ngapain juga, tak bisa bersosialisasi, sosialisasi terbatas pada keluarga saja," tuturnya.
Sementara itu, orangtua siswa kelas 10 lainnya, Dony (43) menerangkan, dia selaku orang tua sangat mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka. Meskipun ada perasaan takut dengan Covid, selama memgikuti protokol kesehatan dan menaati prosedur sekolah, dia yakin anaknya bisa terhindar dari virus tersebut.
"Saya sendiri sangat mengizinkan daripada di rumah terus jenuh kan, apalagi anak saya, Zaini Ahmad baru masuk SMK. Sejauh ini juga saya lihat protokol kesehatannya sangat bagus yah karena sebelum kegiatan ini para orangtua ada pertemuan di sekolah," jelasnya. Baca juga:Ikut Belajar Tatap Muka, Siswa Mengaku Senang Meski Canggung
Pria asal Pasar Minggu itu menambahkan, sebelum ada kegiatan belajar secara tatap muka, pihak sekolah mengundang orangtua murid untuk melihat persiapan penerapan protokol kesehatan. Para orangtua pun diberikan imbauan sejumlah hal, termasuk apa saja yang tak boleh dilakukan dalam kegiatan tatap muka di masa pandemi ini.
"Semoga tak sampai terpapar covid, kan dijemput dan diantar orangtua juga sesuai anjuran dari sekolah sebelum kegiatan tatap muka dimulai. Persiapan lainnya dari orangtua menyediakan masker, handsanitizer pada anak, namanya anak-anak kan belum boleh vaksin," katanya.
"Harapannya bisa bebas lagi yah anak-anak belajar, seperti zaman saya sekolah dahulu, kalau begini terus kan, khususnya bagi anak-anak kapan majunya. Namanya sekolah selain belajar kam untuk mencari banyak teman juga," ujarnya di lokasi, Rabu (7/4/2021). Baca juga:Kesiapan Belajar Tatap Muka di Tangerang Selatan Baru 80%
Menurutnya pria asal Bintaro itu, kegiatan belajar secara daring tak seefektif saat belajar secara tatap muka. Adiknya yang bernama Ragil kelas 10 itu setiap harinya hanya berkutat pada laptop saja dalam belajar dan waktu belajarnya pun cukup terbatas. Alhasil, saat dia kesusahan pun tak bisa bertanya secara langsung pada gurunya terkait pelajaran ataupun pada teman-temannya.
"Kalau tatap muka kan adik saya jadi bebas belajar, apalagi praktek kan butuh sarana dan prasarana yang mana adanya di sekolah. Di rumah terus mau ngapain juga, tak bisa bersosialisasi, sosialisasi terbatas pada keluarga saja," tuturnya.
Sementara itu, orangtua siswa kelas 10 lainnya, Dony (43) menerangkan, dia selaku orang tua sangat mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka. Meskipun ada perasaan takut dengan Covid, selama memgikuti protokol kesehatan dan menaati prosedur sekolah, dia yakin anaknya bisa terhindar dari virus tersebut.
"Saya sendiri sangat mengizinkan daripada di rumah terus jenuh kan, apalagi anak saya, Zaini Ahmad baru masuk SMK. Sejauh ini juga saya lihat protokol kesehatannya sangat bagus yah karena sebelum kegiatan ini para orangtua ada pertemuan di sekolah," jelasnya. Baca juga:Ikut Belajar Tatap Muka, Siswa Mengaku Senang Meski Canggung
Pria asal Pasar Minggu itu menambahkan, sebelum ada kegiatan belajar secara tatap muka, pihak sekolah mengundang orangtua murid untuk melihat persiapan penerapan protokol kesehatan. Para orangtua pun diberikan imbauan sejumlah hal, termasuk apa saja yang tak boleh dilakukan dalam kegiatan tatap muka di masa pandemi ini.
"Semoga tak sampai terpapar covid, kan dijemput dan diantar orangtua juga sesuai anjuran dari sekolah sebelum kegiatan tatap muka dimulai. Persiapan lainnya dari orangtua menyediakan masker, handsanitizer pada anak, namanya anak-anak kan belum boleh vaksin," katanya.
(mhd)