Dramatis, Korban Kebakaran Apartemen Taman Sari Selamat Berkat Handuk Basah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ayu Kartika Dewi, salah satu korban kebakaran apartemen Taman Sari Sudirman, Jakarta Selatan yang selamat menceritakan detik-detik proses evakuasi.
Kejadian bermula saat travo basemen terbakar pada Minggu 4 April 2021, pukul 03.00 WIB. Akibatnya, listrik apartemen Taman Sari padam.
Dia tak menyadari hal itu menjadi awal malapetaka. "Saya terbangun, tapi cuma berkata dalam hati oh mati lampu lalu tidur lagi," ujar Ayu dalam akun Instagramnya yang dikutip, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Pengelola Ungkap Penyebab Kebakaran di Basement Apartemen Taman Sari Sudirman
Tak lama berselang, dia kembali terbangun dari tidurnya lantaran mendengar suara mesin keras, namun belum tersadar bahwa bahaya ada di depan matanya. "Saya terbangun lagi. Saya pikir oh lagi fogging saya tidur lagi," ucapnya.
Ketika asap mulai masuk ke kamar apartemen yang dihuninya, dia langsung bergegas membuka pintu kamar dan ternyata asap menutupi seluruh ruangan. "Saya buka pintu kamar di koridor sudah pekat dengan asap. Saya menyalakan HP, Ronny ternyata sudah berusaha menelepon saya sejak jam 03.30 WIB," kata Ayu.
Atas kejadian itu, dia merasa heran karena tidak ada bunyi alarm gawat darurat di apartemennya. "Kenapa alarm kebakaran sama sekali gak berbunyi dan tidak ada pengumuman apapun di loud speakers," ucapnya.
Setelah mengetahui ada kebakaran di apartemennya, Ayu yang tinggal di lantai 15 kemudian merapikan barang berharganya dan bergegas turun menggunakan tangga darurat.
Baca juga: Dibangunkan Kucing, Penghuni Apartemen Taman Sari Selamat dari Kebakaran
Suasana mencekam saat menuruni anak tangga tak pernah terlintas di benaknya. Asap yang memenuhi seluruh ruangan menjadi penghalang saat dia berusaha menyelamatkan diri. "Gak keliatan apa-apa meskipun saya sudah nyalakan senter HP. Mata sangat perih dan susah dibuka. Hidung dan tenggorokan terasa terbakar," tuturnya.
Tak ingin mengambil risiko lebih besar, dia memutuskan kembali ke kamar untuk membuka balkon. Beruntung keputusan itu membuahkan hasil karena dia dapat menghirup udara bersih. "Saya lari lagi ke atas. Kembali ke kamar. Saya basahi handuk, letakkan memanjang di celah pintu depan supaya asap gak masuk," ujarnya.
Saat menunggu evakuasi yang dilakukan petugas Damkar DKI Jakarta, Ayu mencoba menghubungi orang terdekatnya. Hal itu hanya untuk sekadar mengetahui kondisi yang sedang terjadi. "Api sudah padam. Asap sedang dipompa keluar dengan blower raksasa. Lebih aman tunggu di atas saja. Evakuasi masih berjalan," bunyi informasi yang didapatnya saat menghubungi orang terdekat.
Baca juga: Kebakaran di Apartemen Taman Sari Sudirman, Dua Mobil di Basement Hangus
Lantaran kamar yang dihuninya dirasa aman dan ketika itu ada seorang warga yang sulit bernafas akibat asap, Ayu mengabari tetangganya itu melalui WA Group. Mendapat informasi itu tetangganya berlari menuju kamarnya. "Ke kamar saya saja, udaranya bersih," kata Ayu di WA Group.
Sambil menunggu petugas mengevakuasi, dia kembali meminta warga di WA Group untuk menuliskan nama dan unit untuk memudahkan jalannya evakuasi. "Ternyata sudah tidak terlalu banyak. Saya adalah salah satu orang terakhir yang dievakuasi. Saya bersyukur tidak terlalu banyak menghirup asap," ucapnya.
Tak lama berselang, langkah kaki petugas Damkar terdengar nyaring. Rasa sumringah pun mulai terpancar. "Saya bergegas membuka pintu sambil berteriak pak saya di sini," kata Ayu.
Kejadian bermula saat travo basemen terbakar pada Minggu 4 April 2021, pukul 03.00 WIB. Akibatnya, listrik apartemen Taman Sari padam.
Dia tak menyadari hal itu menjadi awal malapetaka. "Saya terbangun, tapi cuma berkata dalam hati oh mati lampu lalu tidur lagi," ujar Ayu dalam akun Instagramnya yang dikutip, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Pengelola Ungkap Penyebab Kebakaran di Basement Apartemen Taman Sari Sudirman
Tak lama berselang, dia kembali terbangun dari tidurnya lantaran mendengar suara mesin keras, namun belum tersadar bahwa bahaya ada di depan matanya. "Saya terbangun lagi. Saya pikir oh lagi fogging saya tidur lagi," ucapnya.
Ketika asap mulai masuk ke kamar apartemen yang dihuninya, dia langsung bergegas membuka pintu kamar dan ternyata asap menutupi seluruh ruangan. "Saya buka pintu kamar di koridor sudah pekat dengan asap. Saya menyalakan HP, Ronny ternyata sudah berusaha menelepon saya sejak jam 03.30 WIB," kata Ayu.
Atas kejadian itu, dia merasa heran karena tidak ada bunyi alarm gawat darurat di apartemennya. "Kenapa alarm kebakaran sama sekali gak berbunyi dan tidak ada pengumuman apapun di loud speakers," ucapnya.
Setelah mengetahui ada kebakaran di apartemennya, Ayu yang tinggal di lantai 15 kemudian merapikan barang berharganya dan bergegas turun menggunakan tangga darurat.
Baca juga: Dibangunkan Kucing, Penghuni Apartemen Taman Sari Selamat dari Kebakaran
Suasana mencekam saat menuruni anak tangga tak pernah terlintas di benaknya. Asap yang memenuhi seluruh ruangan menjadi penghalang saat dia berusaha menyelamatkan diri. "Gak keliatan apa-apa meskipun saya sudah nyalakan senter HP. Mata sangat perih dan susah dibuka. Hidung dan tenggorokan terasa terbakar," tuturnya.
Tak ingin mengambil risiko lebih besar, dia memutuskan kembali ke kamar untuk membuka balkon. Beruntung keputusan itu membuahkan hasil karena dia dapat menghirup udara bersih. "Saya lari lagi ke atas. Kembali ke kamar. Saya basahi handuk, letakkan memanjang di celah pintu depan supaya asap gak masuk," ujarnya.
Saat menunggu evakuasi yang dilakukan petugas Damkar DKI Jakarta, Ayu mencoba menghubungi orang terdekatnya. Hal itu hanya untuk sekadar mengetahui kondisi yang sedang terjadi. "Api sudah padam. Asap sedang dipompa keluar dengan blower raksasa. Lebih aman tunggu di atas saja. Evakuasi masih berjalan," bunyi informasi yang didapatnya saat menghubungi orang terdekat.
Baca juga: Kebakaran di Apartemen Taman Sari Sudirman, Dua Mobil di Basement Hangus
Lantaran kamar yang dihuninya dirasa aman dan ketika itu ada seorang warga yang sulit bernafas akibat asap, Ayu mengabari tetangganya itu melalui WA Group. Mendapat informasi itu tetangganya berlari menuju kamarnya. "Ke kamar saya saja, udaranya bersih," kata Ayu di WA Group.
Sambil menunggu petugas mengevakuasi, dia kembali meminta warga di WA Group untuk menuliskan nama dan unit untuk memudahkan jalannya evakuasi. "Ternyata sudah tidak terlalu banyak. Saya adalah salah satu orang terakhir yang dievakuasi. Saya bersyukur tidak terlalu banyak menghirup asap," ucapnya.
Tak lama berselang, langkah kaki petugas Damkar terdengar nyaring. Rasa sumringah pun mulai terpancar. "Saya bergegas membuka pintu sambil berteriak pak saya di sini," kata Ayu.
(jon)