Lelah Sudah Setahun PJJ, Orang Tua Siswa Bersyukur Dimulainya PTM

Senin, 22 Maret 2021 - 16:03 WIB
loading...
Lelah Sudah Setahun PJJ, Orang Tua Siswa Bersyukur Dimulainya PTM
Sejumlah sekolah di Kota Bekasi hari ini mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BEKASI - Sejumlah sekolah di Kota Bekasi hari ini mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) . Kebijakan ini disambut positif orang tua siswa.

Salah satu orang tua murid, Nisa (38) bersyukur digelarnya kembali pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi. Sebab selama kurang lebih setahun pembelajaran jarak jauh (PJJ), dia mengeluh harus kembali mengajar anak-anaknya mengenai materi pelajaran yang telah disampaikan guru.

"Anak saya kan 3 yang masih sekolah. Kalau dia belajar online, kan saya awasin. Tapi kalau enggak ngerti ya nanya lagi ke saya kalau sudah selesai belajar. Jadi bikin kita kerja dua kali,” ungkapnya, Senin (22/3/2021).



Secara umum, sebanyak 60 persen orang tua siswa SMPN 2 Kota Bekasi menyetujui diselenggarakan PTM. Orang tua siswa setuju PTM digelar asalkan menerapkan protokol kesehatan dan dilakukan secara bergiliran dengan kuota setiap kelas 50 persen.

”Sebanyak 60 persen orang tua siswa menyetujui kegiatan PTM digelar, jadi kami langsung gelar dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari stikholder dan pemerintah,” ujar Kepala SMPN 2 Kota Bekasi, Rudy Winarso.

Sebelum PTM digelar, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei kepada seluruh orang tua dan siswa. Total terdapat sebanyak 1.220 siswa yang bersekolah di SMPN 2 Kota Bekasi, mulai dari kelas VII hingga IX. Sedangkan jumlah murid dalam satu angkatan kurang lebih sebanyak 406 orang yang dibagi menjadi 10 kelas.

”Kami minta izin dari orang tua yang menyatakan siap untuk bisa melaksanakan tatap muka, mereka sangat setuju asalkan zona hijau,” ucapnya.



Rapat komite sekolah menghasilkan sebanyak 60 persen orang tua dan murid SMPN 2 Kota Bekasi menyetujui digelarnya kembali PTM. Meski begitu, sekolah tetap membagi giliran murid-murid yang diperbolehkan untuk menghadiri PTM. Di hari pertama, sebanyak 3 rombongan belajar dari kelas VII mengikuti PTM dengan jumlah siswa satu kelas sebanyak 16 orang.

Besok giliran kelas VIII. Kemudian Rabu giliran kelas IX dengan jumlah rombel yang sama, yakni hanya 3 saja. Bagi 40 persen siswa yang tak mendapatkan izin dari orang tua murid, tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) bersama siswa yang menunggu giliran PTM yang nanti disampaikan pihak sekolah.

Menurut Rudy, digelarnya kembali PTM menjadi momen penting dalam aspek pendidikan di Kota Bekasi. Terlebih lagi PTM sangat berpengaruh besar pada pembentukan karakteristik siswa. Sebab, pembentukan karakter tidak bisa dengan media sosial.

”Guru sebagai tokoh pembentuk karakter tidak bisa terlepas dari PTM,” katanya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)