Pemprov Jabar Gelontorkan Rp15 Miliar untuk Pembangunan Alun-alun Kota Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Setelah mangkrak lebih dari satu tahu, Alun-alun Kota Bogor yang terintegrasi dengan Stasiun Bogor, Masjid Agung dan Pasar Kebon Kembang kembali dikerjakan tahun ini. Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk pembangunan alun-alun tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Jawa Barat, Boy Iman Nugraha dalam kunjungan kerjanya di Balai Kota Bogor, Rabu (17/3/2021). Kedatangannya ke Balai Kota sekaligus untuk menyampaikan laporan pengerjaan infrastruktur di Kota Bogor dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Jawa Barat.
"Jadi kegiatan di Kota Bogor yang bersumber dari bankeu provinsi itu ada tiga. Satu alun-alun, rutilahu, lalu ada bantuan keuangan untuk persampahan. Jadi pada intinya mohon bisa dilaksanakan secara proporsional dan profesional," kata Boy.
Bankeu ini, lanjut Boy, juga merupakan sebuah stimulus kegiatan perekonomian di Kota Bogor. Walaupun jumlahnya tak besar, namun diharapkan bisa bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. "Untuk prosesnya sendiri kita serahkan ke Pemkot Bogor. Baik proses pengadaan barang dan jasanya ataupun proses administrasinya. Secara prinsip provinsi sudah menyerahkan ke Pemkot Bogor," ujarnya.
Ketiga pekerjaan itu, sambung Boy, bahkan sudah diterbitkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat. Hanya tinggal pelaksanaan pekerjaannya yang akan direalisasikan. Untuk Alun-alun Kota Bogor sendiri, Pemprov menganggarkan sekitar Rp15 miliar lewat bankeu tersebut.
"Program Alun-alun Kota Bogor juga menjadi prioritas strategis Gubernur. Seharusnya pada tahun 2019 lalu pekerjaan itu dimulai, namun 2020 sempat batal dan akhirnya pada tahun ini dianggarkan kembali. Untuk itu semua, kami siap kawal dan dukung," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan, pembangunan Alun-alun Kota Bogor memang menjadi hal yang paling ditunggu. Sebagai ikon di Kota Bogor, upaya Pemkot untuk mempercepat pembangunan juga terus dilakukan. "Karena menjadi kesatuan dengan Stasiun Bogor, kita koordinasi juga dengan Balai Perkeretaapian. Dan karena ini juga menjadi program strategis nasional," kata Dedie.
Sehingga, penting juga dilakukan pembangunan sarana publik di sekitar stasiun. Salah satunya adalah alun-alun hingga revitalisasi Masjid Agung. Terutama dibutuhkannya bantuan keuangan seperti Pemprov Jabar.
"Saat pembangunan Masjid Agung mangkrak, langsung kita carikan solusi hingga finishingnya mudah - mudahan pada 2022. Titik - titik pedagang kaki lima (PKL) juga sudah dibereskan, sehingga kedepan kawasan ini akan menjadi lebih baik," paparnya.
Dedie juga menyampaikan beberapa program infrastruktur lainnya yang akan dikerjakan di Kota Bogor. Seperti revitalisasi GOR Pajajaran hingga pembangunan Kampung Atlet untuk mempersiapkan Kota Bogor menjadi tuan rumah pesta olahraga nasional.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Jawa Barat, Boy Iman Nugraha dalam kunjungan kerjanya di Balai Kota Bogor, Rabu (17/3/2021). Kedatangannya ke Balai Kota sekaligus untuk menyampaikan laporan pengerjaan infrastruktur di Kota Bogor dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Jawa Barat.
"Jadi kegiatan di Kota Bogor yang bersumber dari bankeu provinsi itu ada tiga. Satu alun-alun, rutilahu, lalu ada bantuan keuangan untuk persampahan. Jadi pada intinya mohon bisa dilaksanakan secara proporsional dan profesional," kata Boy.
Bankeu ini, lanjut Boy, juga merupakan sebuah stimulus kegiatan perekonomian di Kota Bogor. Walaupun jumlahnya tak besar, namun diharapkan bisa bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. "Untuk prosesnya sendiri kita serahkan ke Pemkot Bogor. Baik proses pengadaan barang dan jasanya ataupun proses administrasinya. Secara prinsip provinsi sudah menyerahkan ke Pemkot Bogor," ujarnya.
Ketiga pekerjaan itu, sambung Boy, bahkan sudah diterbitkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat. Hanya tinggal pelaksanaan pekerjaannya yang akan direalisasikan. Untuk Alun-alun Kota Bogor sendiri, Pemprov menganggarkan sekitar Rp15 miliar lewat bankeu tersebut.
"Program Alun-alun Kota Bogor juga menjadi prioritas strategis Gubernur. Seharusnya pada tahun 2019 lalu pekerjaan itu dimulai, namun 2020 sempat batal dan akhirnya pada tahun ini dianggarkan kembali. Untuk itu semua, kami siap kawal dan dukung," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan, pembangunan Alun-alun Kota Bogor memang menjadi hal yang paling ditunggu. Sebagai ikon di Kota Bogor, upaya Pemkot untuk mempercepat pembangunan juga terus dilakukan. "Karena menjadi kesatuan dengan Stasiun Bogor, kita koordinasi juga dengan Balai Perkeretaapian. Dan karena ini juga menjadi program strategis nasional," kata Dedie.
Sehingga, penting juga dilakukan pembangunan sarana publik di sekitar stasiun. Salah satunya adalah alun-alun hingga revitalisasi Masjid Agung. Terutama dibutuhkannya bantuan keuangan seperti Pemprov Jabar.
"Saat pembangunan Masjid Agung mangkrak, langsung kita carikan solusi hingga finishingnya mudah - mudahan pada 2022. Titik - titik pedagang kaki lima (PKL) juga sudah dibereskan, sehingga kedepan kawasan ini akan menjadi lebih baik," paparnya.
Dedie juga menyampaikan beberapa program infrastruktur lainnya yang akan dikerjakan di Kota Bogor. Seperti revitalisasi GOR Pajajaran hingga pembangunan Kampung Atlet untuk mempersiapkan Kota Bogor menjadi tuan rumah pesta olahraga nasional.
(hab)