Begini Proses Belajar Tatap Muka di SMAN 1 Dramaga Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Hari ini, sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor mulai menggelar uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) . Ratusan sekolah yang menggelar uji coba mulai dari jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.
Salah satu sekolah yang baru saja melakukan uji coba PTM yakni SMAN 1 Dramaga Kabupaten Bogor. Terlihat, para siswa sudah beraktivitas di ruang kelas mereka masing-masing dengan protokol kesehatan.
Di hari pertama uji coba PTM ini, berbarengan dengan pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS). Hanya kelas 11 yang diambil contoh untuk uji coba melaksanakan ujian di sekolah tatap muka.
"Awalnya kita PTS itu full online. Karena mulai PTM di tanggal 15 ini, kami ambil sampel siswa kelas 11 untuk uji coba," kataWakil Kepala Sekolah Uusan Kurikulum Akademik Tricia Agustina kepada MNC Portal Indonesia di lokasi, Senin (15/3/2021).
Dalam ujian, siswa mengerjakan soal dari handphone masing-masing yang telah diunduh sebelumnya. Pihak sekolah hanya memfungsikan 24 ruang kelas maksimal kapasitas 18 siswa satu ruangan.
"Anak-anak mengerjakan soal lewat aplikasi, jadi mereka download soal diberikan token, memasukan token itu, mereka mengerjakan soal secara offline di sekolah untuk kelas 11. Kelas 10 dan 12 secara daring, rencana nanti rolling setiap minggu," jelasnya.
Terkait protokol kesehatan, pihak sekolah menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, wastafel cuci tangan, handsanitizer dan bilik desinfektan. Siswa pun diminta untuk memakai masker tiga lapis.
"Ketika anak-anak datang, kita sudah siapkan wastafel cuci tangan di beberapa titik gerbang. Di sini kita kan gunakan 4 gedung, setiao gedung ada tempat parkir masing-masing dan ada satgas yang menunggu untuk mengarahkan," terang Tricia.
Dalam uji coba ini, juga tak kalah pentingnya adalah harus ada izin dari orang tua siswa. Bagi siswa yang ingin masuk sekolah, harus menyertakan surat keterangan dari orang tua masing-masing.
"Izin dari orang tua diperlukan, kita tidak bisa memaksakan. Kalau anak suhu tubuhnya itu di atas 37, kami arahkan pulang. Sebelum itu juga misalnya mereka ada yang isolasi, keluargamya ada yang sakit lebih baik tidak ke sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswa Jasmine mengaku senang setelah kembali masuk ke sekolah meskipun hanya uji coba. Orangtuanya pun mengizinkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Ya senang sih, pertama kalau di online kurang paham materinya tapi kalau di sekolah kita bisa lebih mengerti. Kalau kekhawatiran ada, tapi dari orangtua mengingatkan harus jaga jarak, selalu pakai maseker tetap jaga protokol kesehatan," ucap Jasmine.
Seperti diketahui,Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor bersama Dinas Pendidikan, Kemenag dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan menetapkan uji coba Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Uji coba PTM digelar sampai dengan 10 April 2021.
Pelaksanaan PTM akan dilaksanakan di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN dan SMK. Terdapat 170 sekolah yang telah diizinka melakukan uji coba.
Salah satu sekolah yang baru saja melakukan uji coba PTM yakni SMAN 1 Dramaga Kabupaten Bogor. Terlihat, para siswa sudah beraktivitas di ruang kelas mereka masing-masing dengan protokol kesehatan.
Di hari pertama uji coba PTM ini, berbarengan dengan pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS). Hanya kelas 11 yang diambil contoh untuk uji coba melaksanakan ujian di sekolah tatap muka.
"Awalnya kita PTS itu full online. Karena mulai PTM di tanggal 15 ini, kami ambil sampel siswa kelas 11 untuk uji coba," kataWakil Kepala Sekolah Uusan Kurikulum Akademik Tricia Agustina kepada MNC Portal Indonesia di lokasi, Senin (15/3/2021).
Dalam ujian, siswa mengerjakan soal dari handphone masing-masing yang telah diunduh sebelumnya. Pihak sekolah hanya memfungsikan 24 ruang kelas maksimal kapasitas 18 siswa satu ruangan.
"Anak-anak mengerjakan soal lewat aplikasi, jadi mereka download soal diberikan token, memasukan token itu, mereka mengerjakan soal secara offline di sekolah untuk kelas 11. Kelas 10 dan 12 secara daring, rencana nanti rolling setiap minggu," jelasnya.
Terkait protokol kesehatan, pihak sekolah menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, wastafel cuci tangan, handsanitizer dan bilik desinfektan. Siswa pun diminta untuk memakai masker tiga lapis.
"Ketika anak-anak datang, kita sudah siapkan wastafel cuci tangan di beberapa titik gerbang. Di sini kita kan gunakan 4 gedung, setiao gedung ada tempat parkir masing-masing dan ada satgas yang menunggu untuk mengarahkan," terang Tricia.
Dalam uji coba ini, juga tak kalah pentingnya adalah harus ada izin dari orang tua siswa. Bagi siswa yang ingin masuk sekolah, harus menyertakan surat keterangan dari orang tua masing-masing.
"Izin dari orang tua diperlukan, kita tidak bisa memaksakan. Kalau anak suhu tubuhnya itu di atas 37, kami arahkan pulang. Sebelum itu juga misalnya mereka ada yang isolasi, keluargamya ada yang sakit lebih baik tidak ke sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswa Jasmine mengaku senang setelah kembali masuk ke sekolah meskipun hanya uji coba. Orangtuanya pun mengizinkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Ya senang sih, pertama kalau di online kurang paham materinya tapi kalau di sekolah kita bisa lebih mengerti. Kalau kekhawatiran ada, tapi dari orangtua mengingatkan harus jaga jarak, selalu pakai maseker tetap jaga protokol kesehatan," ucap Jasmine.
Seperti diketahui,Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor bersama Dinas Pendidikan, Kemenag dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan menetapkan uji coba Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Uji coba PTM digelar sampai dengan 10 April 2021.
Pelaksanaan PTM akan dilaksanakan di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN dan SMK. Terdapat 170 sekolah yang telah diizinka melakukan uji coba.
(mhd)