170 Sekolah di Kabupaten Bogor Siap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 170 sekolah di Kabupaten Bogor akan mengikuti uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak 9 Maret-10 April 2021. Uji coba dilaksanakan di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD atau MI, SMP atau MTs, SMA atau MAN dan SMK.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, uji coba PTM itu menindaklanjuti Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
"Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan, Kemenag dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan telah menetapkan uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka," kata Ade Yasin, dalam keterangannya, Minggu (14/3/2021).
Ade Yasin menambahkan, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas dan Kemenag, telah membentuk tim bersama untuk memverifikasi dan memvalidasi kesiapan satuan pendidikan yang diusulkan oleh Disdik Cabang Dinas dan Kemenag untuk melaksanakan PTM.
"Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi, yang lolos berjumlah 171 sekolah dan ada 1 sekolah MTs yang mengundurkan diri. Jadi total izin yang dikeluarkan (uji coba) Disdik sebanyak 170 sekolah," tambahnya.
Bagi sekolah yang tidak lolos, pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring. Disdik sudah membuat juklak dan juknis tentang SOP PTM di setiap satuan pendidikan dan sudah membentuk tim monitoring.
"Disdik sudah menyampaikan ke Cabang Dinas dan Kemenag agar membentuk tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan PTM di satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya," jelas Ade Yasin.
Pelaksanaan uji coba PTM dilaksanakan selama 1 bulan mulai 9 Maret-10 April 2021. Apabila dalam pelaksanaan PTM ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka pelaksanaan PTM di sekolah tersebut otomatis dihentikan dan pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring.
"Satuan pendidikan model yang diizinkan PTM tetap harus melayani pembelajaran secara daring apabila ada siswa yang tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk mengikuti PTM. Namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, sekitar 72 - 95 persen orang tua siswa menyetujui untuk dilaksanakan," tutupnya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, uji coba PTM itu menindaklanjuti Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
"Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan, Kemenag dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan telah menetapkan uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka," kata Ade Yasin, dalam keterangannya, Minggu (14/3/2021).
Ade Yasin menambahkan, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas dan Kemenag, telah membentuk tim bersama untuk memverifikasi dan memvalidasi kesiapan satuan pendidikan yang diusulkan oleh Disdik Cabang Dinas dan Kemenag untuk melaksanakan PTM.
"Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi, yang lolos berjumlah 171 sekolah dan ada 1 sekolah MTs yang mengundurkan diri. Jadi total izin yang dikeluarkan (uji coba) Disdik sebanyak 170 sekolah," tambahnya.
Bagi sekolah yang tidak lolos, pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring. Disdik sudah membuat juklak dan juknis tentang SOP PTM di setiap satuan pendidikan dan sudah membentuk tim monitoring.
"Disdik sudah menyampaikan ke Cabang Dinas dan Kemenag agar membentuk tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan PTM di satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya," jelas Ade Yasin.
Pelaksanaan uji coba PTM dilaksanakan selama 1 bulan mulai 9 Maret-10 April 2021. Apabila dalam pelaksanaan PTM ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka pelaksanaan PTM di sekolah tersebut otomatis dihentikan dan pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring.
"Satuan pendidikan model yang diizinkan PTM tetap harus melayani pembelajaran secara daring apabila ada siswa yang tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk mengikuti PTM. Namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, sekitar 72 - 95 persen orang tua siswa menyetujui untuk dilaksanakan," tutupnya.
(thm)