Pembunuh Gadis Dalam Plastik di Bogor Masih Misterius, Polisi: Jangan Berspekulasi
loading...
A
A
A
Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus kematian gadis berinsial DP (18) yang jasadnya ditemukan dalam plastik di Jalan Raya Cilebut, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Sejauh ini polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.
"Ada 10 orang saksi bahkan lebih yang kami lakukan pemeriksaan intensif untuk mempelajari terkait profile dari korban, dari si tersangka. Tentu tidak bisa kami buka semuanya. Tapi intinya kami terus bekerja, untuk mengungkap dari pelaku terkait kejadian kemarin," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo, kepada wartawan, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Mayat Wanita dalam Plastik Sampah di Bogor, Usia Belasan Tahun dan Kedua Kaki Terikat
Adapun saksi yang telah diperiksa berasal dari kerabat, keluarga dan lainnya. Minimnya saksi dan waktu korban dibuang saat hari masih gelap menjadi salah satu kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Mayat tersebut dibuang di tempat yang memang cukup sepi, pada saat itu malam atau dini hari. Kami masih cocokkan dengan hasil autopsi dan sebagainya sehingga kami masih mengumpulkan saksi-saksi di TKP dan saat menemukan," jelasnya.
Susatyo meminta kepada semua pihak untuk bersabar karena pihaknya masih bekerja keras mengungkap kematian DP. Tak hanya itu, Susatyo juga mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh terkait siapa pelaku di balik kasus tersebut.
"Kami belum menetapkan tersangka, semua memiliki peluang yang sama, semua kerabat, teman, dan sebagainya. Beri kami waktu untuk terus mendalami dan jangan berspekulasi si A atau si B, karena menyulitkan kami. Percayakan kepada kami, masih terus bekerja secara serius," tutup Susatyo.
Diketahui, gadis asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor itu sehari sebelumnya pamit kepada orangtuanya untuk pergi mengerjakan tugas sekolah. Sampai akhirnya korban ditemukan tewas mengenaskan.
Untuk penyebab kematian, korban diduga dibunuh pelaku dengan cara dicekik. Dari hasil visum rumah sakit ditemukan luka memar di leher korban.
Sejauh ini, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas pelecehan seksual terhadap korban. Hanya saja, diketahui korban sedang datang bulan ketika jasadnya ditemukan tewas di dalam kantong plastik.
"Ada 10 orang saksi bahkan lebih yang kami lakukan pemeriksaan intensif untuk mempelajari terkait profile dari korban, dari si tersangka. Tentu tidak bisa kami buka semuanya. Tapi intinya kami terus bekerja, untuk mengungkap dari pelaku terkait kejadian kemarin," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo, kepada wartawan, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Mayat Wanita dalam Plastik Sampah di Bogor, Usia Belasan Tahun dan Kedua Kaki Terikat
Adapun saksi yang telah diperiksa berasal dari kerabat, keluarga dan lainnya. Minimnya saksi dan waktu korban dibuang saat hari masih gelap menjadi salah satu kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Mayat tersebut dibuang di tempat yang memang cukup sepi, pada saat itu malam atau dini hari. Kami masih cocokkan dengan hasil autopsi dan sebagainya sehingga kami masih mengumpulkan saksi-saksi di TKP dan saat menemukan," jelasnya.
Susatyo meminta kepada semua pihak untuk bersabar karena pihaknya masih bekerja keras mengungkap kematian DP. Tak hanya itu, Susatyo juga mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh terkait siapa pelaku di balik kasus tersebut.
"Kami belum menetapkan tersangka, semua memiliki peluang yang sama, semua kerabat, teman, dan sebagainya. Beri kami waktu untuk terus mendalami dan jangan berspekulasi si A atau si B, karena menyulitkan kami. Percayakan kepada kami, masih terus bekerja secara serius," tutup Susatyo.
Diketahui, gadis asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor itu sehari sebelumnya pamit kepada orangtuanya untuk pergi mengerjakan tugas sekolah. Sampai akhirnya korban ditemukan tewas mengenaskan.
Untuk penyebab kematian, korban diduga dibunuh pelaku dengan cara dicekik. Dari hasil visum rumah sakit ditemukan luka memar di leher korban.
Sejauh ini, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas pelecehan seksual terhadap korban. Hanya saja, diketahui korban sedang datang bulan ketika jasadnya ditemukan tewas di dalam kantong plastik.
(thm)