Trauma Banjir, Warga Cipinang Melayu Tidak Bisa Tidur kalau Turun Hujan

Minggu, 21 Februari 2021 - 14:45 WIB
loading...
Trauma Banjir, Warga Cipinang Melayu Tidak Bisa Tidur kalau Turun Hujan
Warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur kerap terbangun saat tertidur lelap. Hal itu lantaran permukiman mereka langganan banjir. Foto: SINDOnews/Okto Rizki Alpino
A A A
JAKARTA - Warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur kerap terbangun saat tertidur lelap. Hal itu lantaran permukiman mereka menjadi salah satu wilayah langganan banjir di Ibu Kota.

Banjir yang menerjang permukiman warga pada Jumat 19 Februari 2021 sejatinya sudah surut. Namun, pada Sabtu 20 Februari 2021 hujan kembali mengguyur Ibu Kota dan alhasil membuat kawasan itu kembali terendam banjir.



Seolah tak mengenal waktu, air dengan cepat naik ke permukiman warga dan merendam rumah warga hingga mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya sebagian warga dari 6 RT yang terdampak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Salah satu warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Mukhtar, mengatakan, setelah banjir surut pada Jumat malam, sejatinya warga sudah membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang terbawa air banjir luapan Kali Sunter.

"Sudah diberesin, sudah bisa buat istirahat tidur, eh kenapa Sabtu pagi pas lagi nyenyak tidur air naik lagi? Jujur jadi trauma kalau hujan turun, sudah aja enggak bisa tidur nyenyak," kata Mukhtar di Makasar, Minggu (21/2/2021).



Sonia, warga lainnya pun melontarkan pengakuan seirama. Kata dia, mana kala hujan turun di malam hari warga selalu khawatir akan datangnya banjir.

"Hujannya ini dari tahun lalu yang banjir tahun baru sampai sekarang deres banget. Takut kalau hujan turun sehari semalem mau jadi apa di sini (permukiman warga di RW 04 Cipinang Melayu)," ujarnya.

Sonia yang memiliki tiga orang anak yang masih kecil harus tetap terbangun saat hujan turun di malam hari. Baginya, keselamatan jiwa menjadi prioritas ketimbang menyelamatkan harta benda.

"Kuat enggak kuat kalau setiap hujan harus banjir terus. Mau gimana lagi saya sama suami harus tetep siaga menjaga anak-anak. Yang paling penting ya nyari selamatnya aja," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)