11 Mobil dan Puluhan Orang di Kemang Raya Dievakuasi Pakai Mobil 4WD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banjir di Jalan Kemang Raya , Mampang, Jakarta Selatan , Sabtu (20/2/2021) malam masih terjadi. Bahkan, ketinggian air dikisaran angka 180 cm. Hingga saat ini, Tim Indonesian Off Road Federation (IOF) Rescue pun masih melakukan evakuasi di lokasi.
"Dari tim IOF Rescue, kami sudah evakuasi 11 mobil sejak pagi tadi hingga malam. Terus kami evakuasi orang juga sekitar 30-an sejak pagi. Kami sudah bolak-balik hampir 15 kali," ujar Ketua IOF Iwan Sakri (52) di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Menurutnya, kendaraan dan puluhan orang yang dievakuasi itu dilakukan karena mereka terjebak dan meminta pertolongan. Paling banyak, puluhan orang itu terjebak di perkantoran yang ada di kawasan Jalan Kemang Raya. Sedangkan mobil yang terjebak di Jalan Kemang Raya itu, kata dia, terjadi sejak pukul 00.45 WIB. Menjelang pukul 01.00 WIB, genangan air imbas luapan Kali Krukut mulai meninggi merendam Jalan Kemang Raya.
"Mereka parkir itu dari jam 00.45 WIB itu air sudah mulai naik, jam 1 sudah tenggelam. Kami tidak evakuasi sendiri kecuali ada izin pemilik mobil tanpa izin pemilik mobil kita tidak akan berani untuk mengevakuasi," tuturnya.
Dia menjelaskan, ada sebanyak 12 mobil offroad diterjunkan dalam proses evakuasi malam ini. Dalam praktinya, proses evakuasi ini bukan tanpa kendala lantaran ketinggian air yang ada di Jalan Kemang Raya itu mencapai setinggi 180 cm hingga 200 cm sehingga menyulitkan. "Karena kedalamannya 180 cm sampai 200 cm. Kendalanya saat kami mengkaitkan sling ke mobil itu. Kami harus menyelam, itu yang sulit dan airnya kan tidak bening ya," jelasnya.
Dalam proses evakuasi kendaraan yang tenggelam, tambahnya, pihaknya sama sekali tidak meminta imbalan dan saat si pemilik mobil itu memberikan uang, Tim IOF Rescue pun bakal menolaknya. "Di beri uang saja, kami tolak. Kami di sini relawan, jadi kami tidak mengharapkan atau apapun dari orang lain," katanya. Berdasarkan pantauan, di Jalan Kemang Raya air masih mencapai 150 cm. Adapun listrik di kawasan tersebut tampak padam sehingga kawasan Kemang Raya tampak cukup gelap meski masih banyak masyarkat yang berada di kawasan itu sekedar untuk melihat banjir.
"Dari tim IOF Rescue, kami sudah evakuasi 11 mobil sejak pagi tadi hingga malam. Terus kami evakuasi orang juga sekitar 30-an sejak pagi. Kami sudah bolak-balik hampir 15 kali," ujar Ketua IOF Iwan Sakri (52) di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Menurutnya, kendaraan dan puluhan orang yang dievakuasi itu dilakukan karena mereka terjebak dan meminta pertolongan. Paling banyak, puluhan orang itu terjebak di perkantoran yang ada di kawasan Jalan Kemang Raya. Sedangkan mobil yang terjebak di Jalan Kemang Raya itu, kata dia, terjadi sejak pukul 00.45 WIB. Menjelang pukul 01.00 WIB, genangan air imbas luapan Kali Krukut mulai meninggi merendam Jalan Kemang Raya.
"Mereka parkir itu dari jam 00.45 WIB itu air sudah mulai naik, jam 1 sudah tenggelam. Kami tidak evakuasi sendiri kecuali ada izin pemilik mobil tanpa izin pemilik mobil kita tidak akan berani untuk mengevakuasi," tuturnya.
Dia menjelaskan, ada sebanyak 12 mobil offroad diterjunkan dalam proses evakuasi malam ini. Dalam praktinya, proses evakuasi ini bukan tanpa kendala lantaran ketinggian air yang ada di Jalan Kemang Raya itu mencapai setinggi 180 cm hingga 200 cm sehingga menyulitkan. "Karena kedalamannya 180 cm sampai 200 cm. Kendalanya saat kami mengkaitkan sling ke mobil itu. Kami harus menyelam, itu yang sulit dan airnya kan tidak bening ya," jelasnya.
Dalam proses evakuasi kendaraan yang tenggelam, tambahnya, pihaknya sama sekali tidak meminta imbalan dan saat si pemilik mobil itu memberikan uang, Tim IOF Rescue pun bakal menolaknya. "Di beri uang saja, kami tolak. Kami di sini relawan, jadi kami tidak mengharapkan atau apapun dari orang lain," katanya. Berdasarkan pantauan, di Jalan Kemang Raya air masih mencapai 150 cm. Adapun listrik di kawasan tersebut tampak padam sehingga kawasan Kemang Raya tampak cukup gelap meski masih banyak masyarkat yang berada di kawasan itu sekedar untuk melihat banjir.
(mhd)