Ariza Dapat Persentase Rendah di Survei Pilgub, Gerindra: Hanya Referensi Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif mengapresiasi hasil survei yang menyebutkan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mendapat persentase yang kecil. Syarif menilai hasil tersebut merupakan gambaran apresiasi masyarakat.
"Pertama kali harus ditegaskan bahwa survei itu kan satu metode ilmiah yang harus kita apresiasi untuk menjajaki persepsi masyarakat. Namun kita harus tahu juga itu pertanyaannya 'apabila hari ini pilkada digelar anda pilih siapa?' dua itu itu yang harus kita jadikan pegangan bahwa survei mengukur, memotret persepsi orang hari ini," kata Syarif di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu menambahkan, hasil survei selalu dinamis dan cukup dijadikan sebagai referensi. "Bagus itu, sebagai hasil survei kita hormati. Apakah nanti bulan bulan mendatang Hasilnya sama atau meningkat atau menurun posisi masing-masing calon kita enggak tahu," tambahnya.
"Jadi artinya sebagai, saya sering mengatakan survei itu sebagai buku referensi saja. Jadi bacaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan stakeholder pemangku kepentingan partai partai," sambung Syarif. (Baca juga; Wagub DKI Ahmad Riza Patria Minta Warga Jakarta Tak Khawatir Divaksin )
Sekadar informasi, nama Ariza muncul dalam survei Median terkait elektabilitas Pilgub DKI Jakarta. Hasil survei tersebut antara lain:
1. Anies Baswedan: 40,5%
2. Tri Rismaharini; 16,5%
3. Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 8,5%
4. Sandiaga Uno: 3,0%
Sedangkan di peringkat bawah empat besar ada beberapa nama di antaranyaRidwan Kamil, Djarot Saiful Hidayat, Triwisaksana, Prasetyo Edi Marsudi, Ahmad Riza Patria, Abraham Lunggana, dan Baim Wong. Mereka yang berada di bawah 4 besar memiliki elektabilitas 0,5%. Sedangkan yang belum memutuskan pilihan ada 28%.
Survei dilakukan pada 31 Januari-3 Februari 2021. Populasi survei adalah warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dengan target sampel 400 responden, yang dipilih dengan teknik multistage random sampling. (Baca juga; Bangganya Wagub DKI pada Anies Pahlawan Transportasi, Ariza: Hormat Kami Semua )
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menjalankan protokol kesehatan. Margin of error survei ini +/- 4,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
"Pertama kali harus ditegaskan bahwa survei itu kan satu metode ilmiah yang harus kita apresiasi untuk menjajaki persepsi masyarakat. Namun kita harus tahu juga itu pertanyaannya 'apabila hari ini pilkada digelar anda pilih siapa?' dua itu itu yang harus kita jadikan pegangan bahwa survei mengukur, memotret persepsi orang hari ini," kata Syarif di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu menambahkan, hasil survei selalu dinamis dan cukup dijadikan sebagai referensi. "Bagus itu, sebagai hasil survei kita hormati. Apakah nanti bulan bulan mendatang Hasilnya sama atau meningkat atau menurun posisi masing-masing calon kita enggak tahu," tambahnya.
"Jadi artinya sebagai, saya sering mengatakan survei itu sebagai buku referensi saja. Jadi bacaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan stakeholder pemangku kepentingan partai partai," sambung Syarif. (Baca juga; Wagub DKI Ahmad Riza Patria Minta Warga Jakarta Tak Khawatir Divaksin )
Sekadar informasi, nama Ariza muncul dalam survei Median terkait elektabilitas Pilgub DKI Jakarta. Hasil survei tersebut antara lain:
1. Anies Baswedan: 40,5%
2. Tri Rismaharini; 16,5%
3. Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 8,5%
4. Sandiaga Uno: 3,0%
Sedangkan di peringkat bawah empat besar ada beberapa nama di antaranyaRidwan Kamil, Djarot Saiful Hidayat, Triwisaksana, Prasetyo Edi Marsudi, Ahmad Riza Patria, Abraham Lunggana, dan Baim Wong. Mereka yang berada di bawah 4 besar memiliki elektabilitas 0,5%. Sedangkan yang belum memutuskan pilihan ada 28%.
Survei dilakukan pada 31 Januari-3 Februari 2021. Populasi survei adalah warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dengan target sampel 400 responden, yang dipilih dengan teknik multistage random sampling. (Baca juga; Bangganya Wagub DKI pada Anies Pahlawan Transportasi, Ariza: Hormat Kami Semua )
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menjalankan protokol kesehatan. Margin of error survei ini +/- 4,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
(wib)